Berita Kubar Terkini
Jalan Poros di 3 Kampung Kutai Barat Rusak Parah, Truk Sawit Diduga Jadi Biang Keroknya
Kerusakan jalan raya di Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur terus menuai protes dari masyarakat.
Penulis: Zainul |
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR- Kerusakan jalan raya di Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur terus menuai protes dari masyarakat.
Pasalnya selain dianggap membahayakan pengendara, jalan rusak tersebut juga mengotori rumah warga akibat debu yang dihasilkan oleh truk angkutan kelapa sawit.
"Memang betul, sebelum ada perkebunan sawit ini jalanan bagus, kalau kita menuju ibu kota kabupaten dari Muara Tokong ini hanya 30 menit. Sekarang tidak bisa, karena kondisi jalan begini. Apalagi kalau hujan, jalannya rusak parah, jadi dalam perjalanan itu bisa sampai 1 jam lebih.
Itupun kondisi tidak seperti dulu, motor kita pasti kotor, hari-hari pasti ada saja kerusakan," ujar pengendara bernama Agus Purwanto, warga Kampung Muara Tonkong saat ditemui Tribunkaltim.co di lokasi jalan rusak, Sabtu (20/3/2021).
Baca juga: Warga Kubar Tuding Perusahaan Sawit dan Buah Segar jadi Penyebab Jalanan Rusak, Rawan Kecelakaan
Baca juga: Luapkan Kekesalan Jalan Rusak, Warga Kubar Tanam Pohon Pisang di Poros Melak - Barong Tongkok
Berdasarkan hasil pantauan Tribunkaltim.co, Kamis (18/3/2021) sore, jalan poros yang mengalami kerusakan parah itu diperkirakan sepanjang kurang lebih 40 kilometer.
Tercatat mulai dari sepanjang jalan poros Kampung Benung, Kampung Muara Tokong, hingga Kampung Besiq Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat.
Menurut warga sekitar dan Bupati Kutai Barat FX Yapan, kerusakan badan jalan raya itu diakibatkan oleh aktivitas truk angkutan Tandan Buah Segar (TBS) dan Crude Palm Oil (CPO) perusahaan Perkebunan Sawit.
Sehingga kondisi ini pun tak pelak menarik perhatian Pemerintah Daerah, bahkan menuai protes dari kalangan masyarakat luas.
Bupati Kutai Barat FX Yapan saat dikonfirmasi awak media menegaskan, pihaknya sudah berkali-kali mengonfirmasi pihak perusahaan sawit namun tak kunjung menuai respons positif.
Padahal menurut FX Yapan, Pemda Kutai Barat hampir setiap tahun melakukan pembangunan dan perbaikan jalan.
"Kita ini sebenarnya capek, tiap tahun bangun jalan itu, dihajar sama sawit. Rapat beberapa kali, kami bersama Kapolres, Dandim ngomong ke mereka, tidak ada perubahan. Mereka itu, dari pagi sampai pagi, 1.000 truk itu tidak kurang, sampai di depan Lamin Benung itu hancur seperti itu. Padahal baru saja kita perbaiki" Kata Bupati Kubar FX Yapan.
Bahkan orang nomor satu di Kubar itu mengaku geram lantaran pihak perusahaan sampai saat ini tidak menghiraukan perjanjian kesepakatan dan MoU terkait tanggung jawab perbaikan jalan umum yang sudah berulang kali dirapatkan dan disepakati bersama antara pihak perusahaan kelapa sawit dan Pemerintah Kutai Barat.
Terlebih lagi saat ini kemampuan pemerintah semakin terbatas untuk pembangunan infrastruktur lantaran sebagian besar anggaran dialihkan untuk penanganan Covid-19.
Kondisi ini, kata warga lainnya, sudah dirasakan sejak masuknya perkebunan sawit tahun 2013 lalu, dan puncaknya setelah mulai produksi tahun 2018 hingga 2021 ini.
Tak sedikit warga yang mengakui sampai saat ini belum ada kontribusi perusahaan untuk memperbaiki jalan yang rusak padahal jalan yang rusak itu merupakan jalan umum, namun justru digunakan oleh truk-truk perusahaan.
"Mereka itu banyak. Satu grup jadi ada dua perusahaan ini. Nah itu, kalau sepengetahuan saya, belum ada kontribusi perusahaan sampai sekarang. Semenisasi-semenisasi yang ada ini, dari Pemerintah Daerah dan kampung melalui Dana Desa," ungkap Agus, warga sekitar.
Penduduk kampung berharap pihak perusahaan kelapa sawit ada iktikad baik dan segera melakukan perbaikan jalan raya yang telah dirusak oleh truk-truk perusahaan tersebut.
"Terus terang saja kami warga di sini sangat mengharapkan adanya perbaikan jalan oleh perusahaan ini karena jalan ini rusak karena ulah truk-truk mereka. Terus terang kami sangat terganggu," ucapnya tegas.
Hingga berita ini diturunkan, TribunKaltim.co belum menerima konfirmasi dari pihak perusahaan yang bersangkutan.
Bupati FX Yapan Minta Perusahaan Sawit Bikin Jalan Sendiri
Diberitakan sebelumnya, Bupati Kutai Barat FX Yapan tak bisa menyembunyikan rasa kekesalannya terhadap pihak perusahaan kelapa sawit yang beroperasi di wilayah Kutai Barat.
Pasalnya, menurut FX Yapan, pihak perusahaan sawit tersebut sama sekali tidak punya kontribusi terhadap kerusakan jalan raya yang diakibatkan ulah truk angkutan tandan buah sawit (TBS) dan truk tangki CPO berkapasitas puluhan ton.
"Kita ini lelah sudah beberapa kali memperbaiki jalan itu. Tiap tahun dilakukan rapat beberapa kali dengan pihak kelapa sawit, dengan tim juga dari Polres, Dandim untuk ngomong ke mereka (perusaan kelapa sawit)," kata FX Yapan, Sabtu (20/3/2021).
Selain itu, kekesalan orang nomor satu di Kutai Barat ini juga memuncak setelah perjanjian kesepakatan bersama dan MoU antara pemerintah daerah dengan pihak perusahaan kelapa sawit terkesan tidak dihiraukan.
Bahkan pihak perusahaan kelapa sawit justru terkesan cuek dengan kerusakan jalan umum padahal ulah truk sawit mereka.
Menurut Politisi PDIP itu ketika dilayangkan teguran oleh pihaknya justru berlindung di balik peraturan izin penggunaan jalan umum.
"Tapi tetap tidak bisa diberi sanksi, karena kewenangan dari provinsi,” ujar FX Yapan.
Dia pun menegaskan untuk melakukan langkah tegas dan meminta pihak perusahaan kelapa sawit untuk membangun badan jalan sendiri jika tidak berkontribusi terhadap perbaikan jalan rusak.
"Akan mengambil sikap tegas terhadap pengusaha sawit. Salah satunya meminta mereka membangun jalan sendiri paling lambat dua tahun ke depan. Selain itu pemerintah juga akan mengevaluasi analisi dampak lingkungan (amdal) serta analisis dampak lalu lintas (Andalalin) dari seluruh perusahaan," tuturnya.
FX Yapan juga meminta wartawan ikut mengabarkan kondisi yang terjadi.
Sebab Pemerintah Kabupaten Kubar sudah hampir menyerah dengan perusahaan penghasil minyak goreng tersebut.
Apalagi saat ini anggaran pemerintah makin terbatas untuk pembangunan infrastruktur lantaran sebagian besar dialihkan untuk penanganan Covid-19.
“Nah ini media harus juga membantu saya. Jalan raya kita rusak dihajar perusahaan sawit itu, adakah kalian tulis itu? Mulai dari dalam kota sampai ke Besik sana. Lubang di mana-mana, yang korban jatuh berapa. Ada kah kalian tulis? Tidak ada,” ucap mantan Ketua DPRD Kubar tersebut.
Penulis: Zainul Marsyafi | Editor: Rahmad Taufiq