Berita Berau Terkini
Budidaya Perikanan di Wilayah Pesisir Berau Lebih Potensial dan Pangsa Pasarnya Lebih Luas
Budidaya perikanan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur terbilang cukup baik, terutama untuk wilayah pesisir, Minggu (28/3/2021).
Penulis: Ikbal Nurkarim |
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB- Budidaya perikanan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur terbilang cukup baik, terutama untuk wilayah pesisir, Minggu (28/3/2021).
Kepala Bidang Budidaya Perikanan Dinas Perikanan Berau, Yunda Zuliarsih mengungkapkan Berau bahkan mampu mengembangkan perikanan non tangkap yang cukup baik hingga menyuplai ke luar daerah.
"Sekarang inikan kalau dari Kementerian Perikanan lebih menggenjot budidaya perikanan di Berau potensinya sangat baik sekali, prospeknya paling banyak adalah udang," jelasnya.
Baca juga: Anggota DPRD Kaltim Sosialisasikan Perda Bantuan Hukum di Berau, Beri Keadilan bagi Warga Tak Mampu
Baca juga: Cadangan Beras di Bulog Berau Capai 55 Ton, Dipastikan Aman Hingga 3 Bulan Kedepan
Namun ia melihat budidaya lebih bagus potensi tambak di wilayah pesisir atau air asin.
Hal itu disebabkan 2 hal, yakni potensi pasar karena paling banyak dibutuhkan atau dicari konsumen.
Tambak khususnya udang atau ikan jenis tertentu seperti bandeng memiliki pangsa pasar yang sangat baik, bahkan paling sering diminta pasar luar Berau.
Sementara budidaya air tawar menurutnya tidak sebaik progres di laut.
"Kalau keramba budidaya perairan umum sungai lebih kepada ikan-ikan lokal kurang peminat dibandingkan ikan laut, tetapi tetap ada," tuturnya.
Hal lain yang membedakan jumlah produksi karena pelaku usaha keramba air tawar biasanya hanya sekadar sampingan.
"Jadi bukan sumber utama mata pencarian, hal ini berbeda dengan budidaya laut seperti tambak udang atau bandeng, mereka menjadikan itu usaha utama," katanya lagi.
Untuk saat ini, di Berau sudah ada beberapa hasil olahan dari produksi perikanan tidak hanya dari hasil tangkapan tetapi juga budidaya.
Muara dari upaya meningkatkan produksi olahan hasil perikanan ini, menurutnya, secara langsung menggenjot produksi perikanan, sebab bahan baku yang dibutuhkan otomatis meningkat.
Ditanya soal progres dari 2 wilayah budidaya, Yunda menyebutkan jika budidaya perikanan air laut jauh lebih potensial dan lebih banyak produksinya.
Namun demikian, pihaknya juga terus mendorong pelaku usaha budidaya perikanan air tawar untuk mampu meningkatkan hasil produksi, melalui bantuan program Dinas Perikanan, seperti benih dan dampingan.
Yunda Zuliarsih menjelaskan pihaknya telah menjalankan beberapa program pengembangan perikanan, seperti menentukan sentra-sentra budidaya, khusus untuk budidaya tambak terletak di seluruh kawasan pesisir.
Diungkapkan Yunda, di Kecamatan Pulau Derawan luas eksistensi tambak mencapai 20 ribu hektare, sementara dari total potensi lahan yang ada seluas 10 ribu hektare masuk pengelolaan tambak dan terus bertambah luas.
Untuk pengembangan budidaya tambak, Dinas Perikanan Berau akan mengidentifikasi pembudidaya unggulan.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Rahmad Taufiq