Ramadhan 2021
Apa Itu Metode Hisab dan Rukyat? Berikut Jadwal Sidang Isbat Ramadan 2021/1422 H
Sidang isbat sendiri digunakan untuk menentuan awal ramadan di Indonesia. Kementrian Agama sendiri telah menjadwalkan pelaksaan sidang isbat ramadan
Sebelum melakukan pemantauan, Kemenag akan bekerja sama dengan ormas dan para pakar untuk melakukan perhitungan-perhitungan soal ketinggian hilal.
Penghitungan itu dilakukan untuk menghindari terjadinya 'salah lihat'.
Jika tinggi hilal berada di bawah 2 atau 4 derajat, maka kemungkinan objek yang dilihat bukan hilal, melainkan bintang, lampu kapal, atau objek lainnya.
Hilal bisa dilihat dengan ketinggian minimal 2 derajat, elongasi (jarak sudut matahari-bulan) 3 derajat, dan umur minimal 8 jam saat ijtimak.
Jika angkanya di bawah itu, artinya belum rukyat.
Lalu, metode kedua adalah hisab. Apa itu hisab?
Hisab merupakan perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriah.
Baca juga: Puasa 2021, Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1442 H pada Selasa 13 April 2021, Bacaan Niat Puasa
Baca juga: Keutamaan-keutamaan Bulan Ramadhan dan Dilengkapi Hikmah Mengerjakan Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan
Di Indonesia, ada beberapa rujukan atau kitab yang digunakan dan sudah menggunakan metode kontemporer.
Kemenag menggunakan data ephemeris hisab rukyat. Meski ada beberapa metode hisab rukyat, biasanya hasilnya sama.
Baik metode hisab maupun rukyat, keduanya merupakan sebuah cara untuk menentukan awal bulan.
Kedua metode itu saling mendukung.
Selain itu, kami juga lampirkan bacaan niat berpuasa, shalat tarawih hingga witri, sebagai pedoman dalam menjelankan ibadah di bulan ramadan.
1. Bacaan niat puasa
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri ramadhaana haadzihis sanati lillahi ta'aala.