Ramadhan 2021

Jelang Ramadhan, Bahan Kebutuhan Pokok Naik, Pemkot Balikpapan Kerahkan TPID Awasi Permainan Harga

Menjelang bulan Ramadhan, sejumlah harga komoditas alias kebutuhan pokok di pasar tradisional mulai mengalami kenaikan

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Ilustrasi sejumlah bahan kebutuhan pokok di salah satu pasar tradisional di Balikpapan. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Menjelang bulan Ramadhan, sejumlah harga komoditas alias kebutuhan pokok di pasar tradisional mulai mengalami kenaikan

Kondisi tersebut tak dipungkiri Walikota Balikpapan Rizal Effendi.

Namun, menurutnya, kondisi pangan di Kota Minyak masih baik-baik saja.

Baca juga: Jelang Ramadhan 2021, Stok Beras di Balikpapan Aman Hingga Tiga Bulan ke Depan

Baca juga: Soal Polemik Zero Tolerance di Balikpapan, Rizal Effendi Undang DPRD Bahas Solusi Parkir Gratis

"Harga yang lain masih normal hanya beberapa kasus saja. Memang ada beberapa jenis komoditas yang naik seperti cabai," ujarnya, Senin (5/4/2021).

Harga cabai hingga saat ini masih terus dikeluhkan masyarakat.

Sebab, harga cabai melonjak hingga mencapai Rp 100 ribu per kilogram.

Kondisi tersebut dikarenakan pasokan bahan komoditas yang berkurang dari daerah sentra.

Sementara permintaan akan komoditas tersebut masih tinggi.

Walikota Balikpapan Rizal Effendi pun meminta masyarakat bisa mengurangi konsumsi yang bukan bahan utama.

Sehingga harga komoditas tidak melonjak.

Di samping itu, warga bisa memanfaatkan halaman rumah untuk ditanami cabai maupun lainnya.

“Kita minta masyarakat juga cerdas, kalau seperti ini mungkin mongonsumsi hal-hal yang tidak terlalu primer bisa dikurangi dulu,” kata Rizal Effendi.

Selama pandemi, Pemerintah Kota Balikpapan mendorong masyarakat untuk terlibat dalam program ketahanan pangan, misalnya program Wanita Mandiri yang diinisiasi Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).

Program itu fokus agar masyarakat bisa memanfaatkan sebagian halaman rumahnya untuk ditanami cabai atau tomat, serta tanaman lain yang memungkinkan warga bisa memetik hasilnya untuk dikonsumsi sendiri.

Program pemanfaatan halaman rumah bisa dijalankan.

Sehingga, jika kebutuhan pokok melonjak, masyarakat tak ketergantungan

"Memang ada gejala pasar seperti itu , menjelang ramadhan sama menjelang Idul Fitri. Harusnya kita lebih cerdas," ucap Rizal Effendi.

Mengingat, selama ini pasokan Kota Balikpapan juga sangat bergantung pada pasokan dari Pulau Jawa maupun Sulawesi.

Apalagi, melonjaknya harga sejumlah komoditas bahan pokok juga nyaris terjadi setiap tahun menjelang hari besar.

"Sehingga tidak ada permainan harga. Karena orang menggunakan kesempatan panic buying,” katanya.

Kendati demikian, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) berencana akan turun ke pasar-pasar tradisional.

Tim itu akan memantau sejumlah pasar di Kota Minyak, untuk menghindari gejala panic buying.

Yang biasanya muncul sesuai momentum, paling mendekati saat ini yakni menjelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri.

"Kita ada pemantauan. Tim kita akan segera bergerak," tuturnya.

Berita tentang Balikpapan

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Rahmad Taufiq

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved