Berita Nasional Terkini
Mengenal Adonara, Dilanda Banjir Bandang, Berjuluk The Killer Island, Pertumpahan Darah Jadi Solusi
Mengenal Adonara, dilanda banjir bandang, berjuluk The Killer Island, pertumpahan darah jadi solusi
TRIBUNKALTIM.CO - Mengenal Adonara, dilanda banjir bandang, berjuluk The Killer Island, pertumpahan darah jadi solusi.
Nusa Tenggara Timur ( NTT) sedang berduka.
Bencana alam melanda berbagai daerah di Timur Indonesia ini.
Salah satu yang terparah diterjang banjir bandang adalah Pulau Adonara.
Nama pulau Adonara jadi perhatian menyusul banjir bandang di hari Minggu 4 April 2021 dini hari yang terjadi di sana.
Dilansir Pos Kupang (Tribunnews.co Network), sejak Jumat 2 April 2021, daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami Badai Siklon Tropis dan 8 kabupaten/kota di NTT dilaporkan terdampak akibat cuaca ekstrem.
Baca juga: Apa Itu Siklon Seroja? Penyebab Cuaca Ekstrem di NTT yang Timbulkan Bencana, Update Kondisi Terkini
Baca juga: UPDATE TERBARU Banjir Bandang Flores Timur 5 Jembatan Putus, Lengkap Peringatan Dini BMKG Cuaca NTT
Salah satu daerah yang mengalami dampak dari badai ini sehingga menimbulkan korban Jiwa adalah di Pulau Adonara.
Pulau Adonara yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami bencana banjir bandang.
Dalam konferensi pers yang berlangsung virtual pada Minggu malam, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Raditya Jati menyebut korban banjir bandang hingga saat ini berjumlah 41 orang. Selain itu, ada 9 orang luka dan 7 orang lainnya dilaporkan masih hilang.
Begini kronologi yang terjadi di Adonara
- Hujan lebat mengguyur wilayah ini sejak Sabtu 3 April 2021 sore hingga subuh Minggu 4 April 2021
- Luapan Air dari Sungai dari wilayah perbukitan di sekitar Desa Horowura dan Hoko Horowura, Kecamatan Adonara Tengah.
- Banjir bandang terjadi di Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur pada Minggu 4 April 2021 subuh sekira pukul 01.00 Wita.
Akibat dari banjir bandang ini tidak hanya menyebabkan kehilangan harga benda tapi juga menyebabkan 44 orang meninggal dunia dan 7 orang dinyatakan masih hilang