Berita Nasional Terkini

Mengenal Adonara, Dilanda Banjir Bandang, Berjuluk The Killer Island, Pertumpahan Darah Jadi Solusi

Mengenal Adonara, dilanda banjir bandang, berjuluk The Killer Island, pertumpahan darah jadi solusi

Editor: Rafan Arif Dwinanto
IST Tribunnews.com
Kondisi Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur diterjang banjir bandang 

Desa Lamanele, Kecamatan Ile Boleng, 38 orang meninggal dunia (Total korban meninggal belum bisa dipastikan masih tertimbun lumpur), 5 orang luka-luka, 9 KK/20 jiwa terdampak.

Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, 3 orang meninggal dunia, 4 orang luka-luka sudah dirujuk ke puskesmas, 7 orang hilang dan korban luka-luka masih dalam pendataan.

Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulumado, 3 orang meninggal dunia, 40 KK terdampak, korban luka-luka masih dalam pendataan.

Kerugian material sementara puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Lamanele, pemukiman warga sekitar hanyut terbawa banjir dan jembatan putus di Desa Waiburak Kecamatan Adonara Timur.

Baca juga: Update Bencana NTT Terbaru - 67 orang Tewas, Ini Foto & Video Parahnya Banjir di Nusa Tenggara Timur

Adonara The Killer Island, Pulau di Depan Kota Larantuka

Nama Adonara merupakan gabungan dari dua kata Lamaholot yaitu Ado dan nara.

Ado merupakan nama laki-laki pertama yang mendiami pulau adonara yaitu Kelake Ado Pehan; sedangkan nara artinya kampung, bangsa, kaum kerabat.

Secara harfiah, Adonara artinya kampung dari Ado, suku bangsa dari Ado, keturunan dan kaum kerabat dari Ado.

Ada juga yang mengatakan bahwa nama Adonara terbentuk dari dua kata Lamaholot yaitu adok dan nara.

Adok artinya mengadu, menyuruh berkelahi dan nara artinya saudara.

Berdasarkan arti ini maka secara harfiah, Adonara diartikan sebagai mengadu saudara, menyuruh saudara berkelahi. Karena itu, Ernst Vatter menyebut Adonara sebagai pulau pembunuh.

Seorang misionaris asal Belanda Ernst Vatter dalam bukunya "Ata Kiwan" yang terbit pada 1932 melukiskan Adonara adalah Pulau Pembunuh (Killer Island).

Dikutip dari Wikipedia, Pandangan Ernst Vatter ini cukup beralasan karena di Adonara sering terjadi perang antarsaudara dan perang antarkampung untuk memperebutkan tanah.

JIka ingin pergi ke Adonara dari ibukota Kabupaten Flores Timur, dengan menggunakan jalur laut dengan waktu tempuh hanya beberapa menit saja, kurang lebih 15 menit.

Hampir setiap saat ada perahu motor yang bersandar di pelabuhan Larantuka yang siap untuk mengantarkan siapa saja yang ingin ke Adonara

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved