News Video
NEWS VIDEO Rangkaian Fakta Banjir Bandang di Flores Timur: Semua Akses Terputus
Bencana banjir bandang menimpa Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (4/4/2021).
TRIBUNKALTIM.CO - Bencana banjir bandang menimpa Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (4/4/2021).
Akibatnya ratusan warga harus mengungsi dan semua akses jalan lumpuh total.
Tak hanya itu, kondisi pengungsian juga sangat memprihatinkan.
Tiga kecamatan yang paling terdampak yakni, Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adonara Timur dan Wotan Ulumado.
Dalam bencana alam ini mengakibatkan puluhan korban jiwa yang tertimbun longsor.
Berikut fakta Terkait Banjir Bandang di Adonara, Flores Timur
Baca juga: Mengenal Adonara, Dilanda Banjir Bandang, Berjuluk The Killer Island, Pertumpahan Darah Jadi Solusi
1. Akibat Bibit Siklon 99S atau Seroja
Dilansir Pos-kupang.com dari Tribunnews.com, penyebab terjadinya bencana besar di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah bibit siklon tropis 99S atau Seroja.
Bibit siklon ini berada di perairan kepuluan Rote, Nusa Tenggara Timur.
Diperkirakan intensitasnya masih akan menguat hingga hari ini Senin (5/4/2021).
"Saat bibit saja sudah menimbulkan bencana, apabila benar-benar menjadi siklon, maka dikhawatirkan akan meningkatkan tingkat risikonya," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring, Minggu (4/4/2021).
Baca juga: UPDATE TERBARU Banjir Bandang Flores Timur 5 Jembatan Putus, Lengkap Peringatan Dini BMKG Cuaca NTT
2. Rumah Tertimbun Longsor
Akibat bencana alam ini, Wakil Bupati Flores Timur, Agus Payong Boli mengatakan, ratusan orang tertimbun longsoran dari gunung Ile Boleng tepatnya di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng yang berada persis di lereng gunung.
Ia mengatakan, dari laporan Kepala Desa Nele Lamadike, Pius Pedang, longsor itu menyebabkan puluhan warga meninggal dunia.
Selain nyawa manusia, puluhan rumah juga tertimbun longsor.
"Info terbaru dari Kades Nele Lamadike, bahwa puluhan warga tewas. Jenazah yang sudah dievakuasi sudah belasan. Yang lainnya masih dalam proses evakuasi," ujarnya kepada wartawan, Minggu 4 April 2021.
"Sekarang kami sedang koordinasikan dengan PT Bumi Indah dan CMK untuk segera turunkan alat berat berupa exavator untuk mencari korban. Ada korban meninggal yang ditemukan di Desa Nobo, karena terseret banjir," katanya.
Baca juga: Duka di Pulau Adonara Flores Timur, Banjir Bandang dan Tanah Longsor 44 Orang Meninggal, 7 Hilang
3. Semua Akses Terputus
Sementara, Camat Adonara Timur, Damianus Wuran mengatakan, kondisi saat ini memang belum bisa melaporkan data secara pasti, karena semua akses jalan lumpuh total.
Pohon-pohon besar tumbang dan menutup akses jalan warga.
Jalur jalan yang menghubungkan wilayah Koli, Kecamatan Adonara dan Mangaaleng dilaporkan tertutup karena tertimbun longsoran dan pohon tumbang.
Bahkan sejumlah jembatan yang menghubungkan akses dari satu kecamatan ke kecamatan lain juga dilaporkan putus.
Kini pihak Kecamatan Adonara Timur sudah berkoordinasi dengan Bupati Flores Timur untuk segera mengambil langkah darurat.
“Kami kesulitan sekali akses jalan, listrik dan jaringan telpon juga terganggu semua. Saya sedang koordinasikan dengan sejumlah Masjid untuk dijadikan tempat pengungsian menampung warga yang rumahnya diterjang banjir,” ujarnya.
Baca juga: Waspada Banjir Bandang dan Tanah Longsor! BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Diprediksi Landa Indonesia
4. Ratusan Warga Terpaksa Mengungsi
Rratusan warga yang rumahnya berada di bantaran sungai Rian Muko terpaksa mengungsi sementara di gedung sekolah 1 MAN Waiwerang.
"Semua warga hanya pakai pakaian di badan, makanan juga belum ada. Mohon bantuannya," ujar sumber Pos Kupang yang berada di lokasi.
Sementara Camat Adonara Timur, mengungkapkan kondisi di tempat pengungsian saat ini sangat memprihatinkan.
Mereka kekurangan tenda, bahan makanan hingga kebutuhan medis.
“Saya lagi di lokasi. Kondisi di lapangan sangat memprihatinkan. Kami membutuhkan bantuan tenda, makanan, pakaian tenaga medis dan obat-obatan serta logistik lainnya. Untuk nyebrang ke Puskesmas Waiwerang, kita kesulitan karena jembatan putus," ujar Camat Adonara Timur, Damianus Lamawuran kepada wartawan, Minggu 4 April 2021.
Baca juga: NEWS VIDEO Puluhan Warga Flores Timur NTT Tewas Tertimbun Tanah Longsor
5. Puluhan Orang Meninggal Dunia
Bupati Flores Timur, Antonius Gege Hajon mengatakan hingga Minggu sore, sedikitnya total ada 67 orang meninggal dan puluhan warga diduga masih terjebak longsor akibat dari banjir bandang yang terjadi di Pulau Adonara, Flores Timur, Minggu 4 April 2021.
Sementara Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Boli menjelaskan, 63 warga di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ileboleng, Flores Timur, NTT, tewas tertimbun longsor dan empat orang dari desa Waiburak dan dari kelurahan Waiwerang Kota.
Sedangkan di Kecamatan Adonara Timur, banjir menewaskan empat orang dan memporakporandakan puluhan rumah warga di Waiwerang, Kelurahan Waiwerang Kota dan Desa Waiburak.
"Empat korban sudah ditemukan," ujar Agustinus melalui pesan singkat. (*)