Ramadhan 2021
Muhammadiyah Puasa 13 April, Ini Jadwal Sidang Isbat Pemerintah Jokowi, Kapan Puasa Ramadhan 2021?
Muhammadiyah puasa 13 April 2021, ini jadwal sidang Isbat pemerintah Jokowi, kapan puasa Ramadhan 2021?
Bulan Syaban adalah satu bulan sebelum bulan Suci Ramadhan.
Baca juga: Sudah Bisa Daftar Kartu Prakerja Gelombang 17 di https://dashboard.prakerja.go.id/masuk? Cek Infonya
Namun, ternyata tak hanya pada Bulan Ramadhan, bulan Sya'ban juga memiliki banyak keistimewaan.
Melansir dari Tribunjabar.com, keutamaan Bulan Syaban Menurut Ustaz Abdul Somad adalah sebagai berikut:
Dalam salah satu ceramahnya, Ustaz Abdul Somad memberikan ceramah terkait malam Nifsyu Sya'ban, keutamaan bulan Syaban, dan ibadah yang dilakukan Rasulullah Muhammad SAW di bulan Syaban.
Dilansir dari TribunWow.com yang mengutip ceramah UAS lewat akun Youtube Tafaqquh video (13 April 2018) diketahui, bulan Sya'ban adalah bulan keberkahan, karena bulan ini adalah bulan diangkatnya amalan manusia oleh Allah SWT.
Sehingga, Ustadz Abdul Somad menganjurkan melaksanakan berbagai amalan seperti puasa, shalat sunat, membaca Alquran, berzikir dan amalan-amalan lainnya.
Baca juga: Lengkap, Doa Jelang Ramadan 1442 H, Niat Shalat Tarawih Sendirian, Live Sidang Isbat 1 Ramadhan 2021
Ustadz Abdul Somad dalam satu ceramahnya menjelaskan keutamaan bulan Sya’ban, bulan di dalamnya terdapat satu malam yang pada malam itu Allah akan mengampuni dosa semua umatnya, yaitu malam Nisfu Sya`ban.
Setelah itu, Ustaz Abdul Somad menjelaskan tentang puasa.
Ustadz Abdul Somad memaparkan dengan mencontohkan kebiasaan Rasulullah SAW.
Menurutnya, saking seringnya Rasulullah berpuasa pada bulan Sya’ban, istrinya, Aisyah tak bisa lagi membedakan apakah Rasulullah berpuasa pada hari itu atau tidak.
“Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa dalam satu bulan, kecuali bulan Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat Nabi lebih banyak puasa dari Ramadhan selain di bulan Sya'ban,” kata Ustaz Abdul Somad menerjemahkan hadits yang dibacanya.
Berdasarkan dua hadits tersebut, Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa puasa merupakan salah satu amalan yang paling sering dilakukan oleh Rasulullah SAW selama bulan Sya’ban.
Selain berpuasa, amal lain yang bisa dilakukan adalah membaca Alquran, berzikir, serta amal harta seperti sedekah dan wakaf.
Dari 30 malam untuk beramal di bulan Sya’ban, ada malam yang mendapat kekhususan, yaitu malam Nisfu Sya’ban.
Lalu Ustaz Abdul Somad membacakan hadits hasan shahih yang menjelaskan bahwa Allah akan mengampuni dosa seluruh umat, namun ada 2 orang yang tidak diampuni, yaitu orang yang tidak berdamai dan orang musyrik.
"Pada malam nisfu Sya’ban, Allah akan mengampuni semua dosa umatnya yang pada malam itu bersujud dan bertobat mohon ampun, kecuali dua, musyrik (mempersekutukan Allah) dan orang yang bertengkar tapi tidak berdamai sampai malam nisfu Sya’ban tiba.”
Baca juga: Jelang Ramadan 2021, Hukum Bayar Hutang Puasa Ramadhan setelah Nisfu Syaban, Kata Ustadz Abdul Somad
Di antara doa populer yang sering dibaca saat diikuti dan dilanjutkan bulan Rajab dan Sya'ban adalah doa berikut;
اَللّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
“ Allahumma baarik lana fi Rajaba wa Sya'bana wa ballighna Ramadhana”
Sungguh;
"Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikan kami pada bulan Ramadhan".
Doa ini masyhur di kalangan umat muslim dan dibaca terus-menerus dibaca dan setelah perbarui Rajab dan Sya'ban.
Salah satu yang meriwayatkan doa ini adalah al-Imam al-Thabrani dalam kitab al-Awsath dan doa ini memiliki status daif, meskipun demikian doa ini tetap bisa diamalkan.
Ulama berbeda pendapat terkait hadis daif apakah bisa diamalkan atau tidak.
Al-Imam Ibn Hajar al-Haitami mengatakan dalam kitabnya al-Dur al-Mandhud; ulama hadis dan fiqih tentang kebolehan mengamalkan hadis daif yang terkait dengan fadho'il al-Amal, selain hadis daif yang membahas dengan hukum dan akidah ”.
Jika berkaitan dengan hukum dan aqidah, maka hadis daif tidak boleh diamalkan.
Bahkan menurut al-Imam Ahmad bin Hanbal, seperti yang dikutip oleh Sayyid Muhammad bin Abbas al-Maliki dalam kitabnya Ma Dza Fi Sya'ban, hadis daif boleh diamalkan terkait dengan apa yang ada di sana dengan apakah ada hadis lain yang lebih kuat Dalam masalah tertentu selain hadis daif tersebut.
Dalam masalah doa menyambut bulan Rajab dan Sya'ban tidak ditemukan hadis lain yang lebih kuat selain hadis daif yang sudah mendapat di atas.
Perlu dengan demikian tidak perlu ragu lagi untuk mengamalkan doa ini diminta dan menghabiskan bulan Rajab juga Sya'ban.
(*)
Editor: Muhammad Fachri Ramadhani