Berita Nasional Terkini
Pengakuan Mengejutkan Abah Popon, Disebut Guru Ilmu Kebal Para Terduga Teroris, Hanya Bisa Beri Doa
Pengakuan mengejutkan Abah Popon, disebut guru ilmu kebal para terduga teroris, hanya bisa beri doa
Abah juga mengakui, ribuan orang telah mendatanginya, dari berbagai kalangan.
Mulai dari pejabat sipil, TNI, Polri, tokoh penting.
"Yang tidak habis pikir itu, kenapa fitnah itu datang kepada Abah, padahal Abah dekat dengan beberapa orang dari sejumlah kalangan.
Jadi rasanya sangat aneh misalkannya Abah disebutkan jadi guru para terduga teroris itu," ucapnya.
Meski namanya disebut-sebut sebagai guru oleh terduga teroris, Abah Popon, menegaskan aksi yang dilaukan para teroris tersebut tidak dibenarkan dalam ajaran agama manapun, apalagi agama Islam.
"Aksi terorisme, seperti bom bunuh diri itu perbuatan yang kufur, dan orang yang melakukannya tidak memiliki akal sehat.
Karena dalam islam pun tidak diajarkan kekerasan apalagi sampai merenggut nyawa manusia," ucap Abah Popon.
Pengakuan Terduga Teroris
Dalam video yang beredar di kalangan awak media itu, para terduga teroris itu mengaku sempat belajar ilmu kebal di Sukabumi, Jawa Barat, sebelum melancarkan aksinya.
Mereka pergi ke Sukabumi untuk dapat keahlian kekebalan tubuh dari seseorang yang dipanggil Abah Popon.
”Februari saya ke Sukabumi ke Yasin Rawatib minta doa dan minta diisi ilmu kebal," kata Zulaimi Agus.
”Saya dan jamaah lain pergi ke Sukabumi ke Abah Popon untuk pengisian (kebal) untuk jaga-jaga keamanan diri masing-masing," ujar dia.
Zulaimi Agus mengatakan, tidak hanya ia yang diisi ilmu kebal. Jemaah lain yakni Husein Hasny, Malik, Bambang, Jerry dan Wiloso Jati juga diisi ilmu kebal.
"Habib (Husein) pernah perintahkan kepada anggota untuk mengisi ilmu kebal di Sukabumi sebagai pembekalan persiapan aksi," ucap Wiloso.
Baca juga: TERKUAK Riwayat Perjalanan & Profesi Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88, Berpendidikan Tinggi
Sementara Bambang Setiono mengatakan, sebelum pengisian ilmu kebal di Sukabumi, mereka sempat bertemu sebanyak tiga kali di Cibadak.