Berita Nasional Terkini
Pengakuan Mengejutkan Abah Popon, Disebut Guru Ilmu Kebal Para Terduga Teroris, Hanya Bisa Beri Doa
Pengakuan mengejutkan Abah Popon, disebut guru ilmu kebal para terduga teroris, hanya bisa beri doa
TRIBUNKALTIM.CO - Usai bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Densus 88 menangkap beberapa terduga teroris di berbagai daerah.
Beberapa diantara terduga teroris ini mengaku belajar ilmu kebal dari sosok pria yang bernama Abah Popon.
Sebelumnya, beberapa terduga teroris juga mengaku sebagai anggota Front Pembela Islam ( FPI).
Terbaru, aksi teror menyasar langsung Mabes Polri.
Inilah sosok Abah Popon, pria asal Sukabumi yang disebut-sebut terduga teroris sebagai guru ilmu kebal.
Dikutip dari Tribun Jabar, nama Abah Popon mencuat setelah sejumlah terduga teroris ditangkap Densus 88 Antiteror di beberapa daerah.
Baca juga: Mata Naja Malam Ini, Teror untuk Siapa, Spekulasi yang Muncul hingga Motif Aksi Teroris, Live Trans7
Baca juga: BNPT Minta Warga Kaltara Waspada, Sebut Ciri Pelaku Teroris tak Bergaul dan Intoleran
Dalam video, para terduga teroris itu mengaku meminta ilmu kebal dari sosok yang bernama Abah Popon.
Sosok Abah Popon yang disebut-sebut berasal dari Sukabumi tersebar di sejumlah platform media sosial.
Setelah beberapa hari mencari informasi, TribunJabar.id berhasil menemukan Abah Popon.
Abah Popon berdomisili di Kampung Ciheulanghilir, RT 02/08, Desa Ciheulang Tonggoh, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Ternyata nama Abah Popon itu hanyalah nama panggilannya.
Pria kelahiran Sukabumi tersebut memiliki nama asli Ahmad Dimyati dan kini sudah berusia 69 tahun.
Saat disambangi ke kediamannya, tampak tidak ada keanehan atau hal lainnya.
Abah Popon tinggal di sebuah gang kecil.
Pria dengan perawakan kurus ini di lingkungannya dikenal sebagai tokoh masyarakat Ciheulanghilir.
Ia mengaku kaget setelah mendapat informasi dari sejumlah pemberitaan, bahwa namanya disebut-sebut sebagai guru yang telah memberikan ilmu kekebalan kepada terduga teroris yang ditangkap oleh Densus 88 beberapa waktu lalu.
"Abah mendapat kabar itu, Sabtu malam lalu.
Jujur Abah sedikit kaget, tapi karena tidak merasa sehingga tenang-tenang saja," ujar Abah Popon di kediamannya pada Tribunjabar.id. Rabu (7/4/2021).
Selan itu, Abah Popon atau Ahmad Dimyati ini merasa difitnah.
Karena selama ini ia tidak pernah memberikan doa kepada orang yang berniat tidak baik.
Apalagi sampai dengan mencelakakan orang lain dengan tujaun apapun.
Ia mengisahkan, sekitar 1980-an banyak orang yang datang kepadanya hanya untuk sekadar meminta doa.
Ia tidak bisa mengingat satu per satu orang yang pernah mendatanginya.
Bahkan, Abah Popon membantah bisa memberikan kekebalan.
Namun yang ia lakukan hanya meminta doa kepada Sang Pencipta, karena pada prinsipnya Allah yang bisa memberikannya.
"Abah itu tidak bisa memberikan ilmu kebal, karena hakekatnya itu dari Allah SWT.
Hanya saja Abah membantu mendoakannya.
Soal orang yang ada di video itu, Abah tidak kenal, tapi tidak menutup kemungkinan dia pernah ke sini.
Karena Abah terbuka kepada siapa pun yang datang," ucap dia.
Ia mengatakan, apabila ada seseorang diketahui akan melakukan aksi keji, seperti melakukan teror bom pada masyarakat, tentunya akan dilaporkan pada pihak kepolisian.
Baca juga: Novel Tak Tinggal Diam, Terduga Teroris Dikaitakan dengan FPI, Bocorkan Kerja Komunis Pecah Belah
Abah juga mengakui, ribuan orang telah mendatanginya, dari berbagai kalangan.
Mulai dari pejabat sipil, TNI, Polri, tokoh penting.
"Yang tidak habis pikir itu, kenapa fitnah itu datang kepada Abah, padahal Abah dekat dengan beberapa orang dari sejumlah kalangan.
Jadi rasanya sangat aneh misalkannya Abah disebutkan jadi guru para terduga teroris itu," ucapnya.
Meski namanya disebut-sebut sebagai guru oleh terduga teroris, Abah Popon, menegaskan aksi yang dilaukan para teroris tersebut tidak dibenarkan dalam ajaran agama manapun, apalagi agama Islam.
"Aksi terorisme, seperti bom bunuh diri itu perbuatan yang kufur, dan orang yang melakukannya tidak memiliki akal sehat.
Karena dalam islam pun tidak diajarkan kekerasan apalagi sampai merenggut nyawa manusia," ucap Abah Popon.
Pengakuan Terduga Teroris
Dalam video yang beredar di kalangan awak media itu, para terduga teroris itu mengaku sempat belajar ilmu kebal di Sukabumi, Jawa Barat, sebelum melancarkan aksinya.
Mereka pergi ke Sukabumi untuk dapat keahlian kekebalan tubuh dari seseorang yang dipanggil Abah Popon.
”Februari saya ke Sukabumi ke Yasin Rawatib minta doa dan minta diisi ilmu kebal," kata Zulaimi Agus.
”Saya dan jamaah lain pergi ke Sukabumi ke Abah Popon untuk pengisian (kebal) untuk jaga-jaga keamanan diri masing-masing," ujar dia.
Zulaimi Agus mengatakan, tidak hanya ia yang diisi ilmu kebal. Jemaah lain yakni Husein Hasny, Malik, Bambang, Jerry dan Wiloso Jati juga diisi ilmu kebal.
"Habib (Husein) pernah perintahkan kepada anggota untuk mengisi ilmu kebal di Sukabumi sebagai pembekalan persiapan aksi," ucap Wiloso.
Baca juga: TERKUAK Riwayat Perjalanan & Profesi Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88, Berpendidikan Tinggi
Sementara Bambang Setiono mengatakan, sebelum pengisian ilmu kebal di Sukabumi, mereka sempat bertemu sebanyak tiga kali di Cibadak.
Dalam pertemuan itu turut dibahas rencana penyerangan di SPBU hingga menyasar pengusaha keturunan Tionghoa.
”Merencanakan aksi penyerangan ke SPBU dengan menggunakan bom molotov. Merencanakan aksi melempar bom ke tokoh China dan pengusaha China. Merencanakan aksi menyerang dengan ketapel dengan peluru gotri jika terjadi kerusuhan saat demo," kata Bambang.
(*)