Berita Nasional Terkini
Moeldoko Bela Jokowi, Bantah Presiden Buat Yayasan Keluarga Kelola TMII, Simak Komplain Fadli Zon
Moeldoko bela Jokowi, bantah keluarga presiden buat yayasan kelola TMII, simak komplain Fadli Zon.
TRIBUNKALTIM.CO – Kepala Kantor Staf Presiden ( KSP) Moeldoko bela presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Usai ada tudingan presiden Jokowi bakal membangun yayasan keluarga untuk mengelola Taman Mini Indonesia Indah ( TMII).
Tudingan tersebut dibantah mentah-mentah oleh Moeldoko.
Moeldoko mengatakan hanya orang yang berpikiran primitif yang berpikir presiden bakal membentuk yayasan keluarga sama seperti halnya presiden RI kedua Soeharto.
Bantahan tersebut tak lepas dari kritik dan komplain para politisi tanah air.
Sebut saja Fadli Zon yang komplain lewat akun twitternya, ia khawatir TMII dijual untuk bayar utang negara.
Baca juga: Bawa Nama Partai Demokrat, Ucapan Duka Moeldoko Buat NTT Dinilai Menggelikan, AHY: Buruk & Memalukan
Kepala Staf Kepresidenan Dr Moeldoko membantah spekulasi keluarga Presiden Joko Widodo akan mengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
"Itu pemikiran primitif," tegas Moeldoko saat menggelar konferensi pers di Gedung Bina Graha Jakarta, Jumat (9/4/2021) dilansir Tribunnews.com.
Sebab Kepala Negara tidak pernah berencana membuat yayasan baru untuk mengelola TMII.
Melalui penjelasan ini, Moeldoko berharap tak ada lagi informasi simpang siur terkait pengelolaan TMII.
"Jangan lagi ada pandangan seperti itu. Pak Presiden sama sekali gak berpikir seperti itu," ujarnya.
Rencananya pemerintah akan mempercayakan BUMN Pariwisata untuk mengelola TMII ke depannya.
Terkait hal tersebut pemerintah telah membentuk tim transisi yang akan merancang pengelolaan TMII sebagai kawasan pelestarian dan pengembangan budaya bangsa.
Tim ini diberi waktu tiga bulan untuk memperbaiki pengelolaan TMII.
Baca juga: Aset Taman Mini Indonesia Indah Diambil Alih Negara, Nilainya Rp20 Triliun, Nasib Pekerja di TMII?
Saat ini Pemerintah pun telah melakukan pendampingan dan melihat lebih dalam tata kelola ‘miniatur Indonesia’ itu.