Ekonomi Bisnis

Kolaborasi TPID Kota Balikpapan dan Majelis Ulama Indonesia Menjaga Stabilitas Inflasi, Lahirkan UPI

Untuk menjaga inflasi yang rendah dan stabil, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama MUI Balikpapan menyelenggarakan Ulama Peduli Inflasi (UPI

Penulis: Heriani AM | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, DWI ARDIANTO
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Balikpapan menyelenggarakan Ulama Peduli Inflasi (UPI). TRIBUNKALTIM/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Untuk menjaga inflasi yang rendah dan stabil, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama MUI Balikpapan menyelenggarakan Ulama Peduli Inflasi (UPI).

Program UPI dibuka pada Jumat (9/4) lalu di Balikpapan Islamic Center.

Baca juga: Harga Pangan Meningkat di Kaltim, Tiga Komoditas Ini sebagai Penyumbang Inflasi pada Maret 2021

Baca juga: Kenaikan Harga Komoditas Makanan, Dorong Inflasi di Kota Balikpapan Maret 2021

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Balikpapan Sri Darmadi Sudibyo menjelaskan, program Ulama Peduli Inflasi merupakan kolaborasi TPID Kota Balikpapan bersama MUI Kota Balikpapan untuk menyampaikan imbauan.

Melalui media dakwah kepada masyarakat agar berbelanja secara bijak khususnya di bulan Ramadhan dan jelang Idul Fitri.

Program UPI yang bertujuan untuk mengendalikan inflasi serta menciptakan kondisi umat yang tenang, nyaman dan berfokus untuk menjalani bulan suci Ramadhan 1442 H.

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Balikpapan menyelenggarakan Ulama Peduli Inflasi (UPI). TRIBUNKALTIM/DWI ARDIANTO
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Balikpapan menyelenggarakan Ulama Peduli Inflasi (UPI). TRIBUNKALTIM/DWI ARDIANTO (TRIBUNKALTIM.CO, DWI ARDIANTO)

Sementara, dalam paparannya Sri Darmadi Sudibyo menyampaikan 5 cara cerdas dan bijak berbelanja yaitu;

(i) belanja sesuai kebutuhan,

(ii) membuat daftar belanja yang diperlukan,

(iii) membandingkan harga untuk memperoleh harga terbaik,

(iv) mencari barang pengganti jika barang yang diinginkan mahal, serta

(v) tidak menimbun barang/makanan.

"Di tengah pandemi covid-19, disampaikan pula, cara bertransaksi secara non tunai menggunakan QRIS agar lebih cepat, mudah, murah, aman, dan handal atau CeMuMuAH," jelasnya, Minggu (11/4/2021).

Transaksi non tunai juga memudahkan pencatatan keuangan sehingga turut mendukung bijak berbelanja.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved