Berita Bulungan Terkini

Cegah Stunting di Bulungan, Bupati Syarwani Tekankan pada Kerja Kolektif Antar Instansi

Demi mencegah naiknya angka stunting atau gagal tumbuh yang menyebabkan anak menjadi lebih kerdil, pihak Pemerintah Kabupaten Bulungan menekankan pada

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi |
TRIBUNKALTIM.CO/MAULANA ILHAMI FAWDI
Bupati Bulungan, Syarwani mengatakan, penanganan stunting tidak bisa dilakukan, hanya ketika anak telah lahir. TRIBUNKALTARA.COM/MAULANA ILHAMI FAWDI 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR- Demi mencegah naiknya angka stunting atau gagal tumbuh yang menyebabkan anak menjadi lebih kerdil, pihak Pemerintah Kabupaten Bulungan menekankan pada pentingnya kerja kolektif antar instansi.

Bupati Bulungan, Syarwani mengatakan, penanganan stunting tidak bisa dilakukan, hanya ketika anak telah lahir.

Namun penanganan preventif sebelum kelahiran juga sama pentingnya.

Baca juga: Tak Berikan Izin Pasar Ramadhan di Lapangan Ahmad Yani, Bupati Bulungan: Jangan Salah Persepsi

Baca juga: Larangan Mudik Lebaran, Bupati Bulungan Syarwani Buat Aturan Larangan Ambil Cuti Bulan Mei

Hal tersebut disampaikannya saat ditemui di Kantor Bupati Bulungan, Senin (12/4/2021).

"Kalau kita lihat, kasus stunting hari ini yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Bulungan itu perlu penanganan kolektif," ujar Bupati Bulungan Syarwani.

"Karena tidak bisa, ditangani hanya saat setelah lahir. Tapi sebelum lahir juga, pencegahan bayi yang dilahirkan karena kekurangan gizi," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bulungan, Imam Sujono mengaku tidak bisa sendirian dalam menangani stunting.

Menurutnya, faktor terjadinya stunting tidak hanya pada gizi buruk, melainkan juga dapat terjadi pada akses akan pangan, faktor keturunan hingga faktor budaya.

"Kalau kesehatan dan gizi buruk itu kami yang menangani," ujar Kepala Dinkes Bulungan, Imam Sujono.

"Tapi, kalau gizi buruk karena kekurangan pasokan makanan Dinas Kelautan Perikanan bisa hadir, Dinas Ketahanan Pangan bisa hadir," katanya.

"Kalau faktor banyak ya, gizi buruk ada, faktor keturunan ada, faktor budaya seperti pernikahan dini juga ya. Seperti umur 14 tahun sudah punya anak, bahkan sudah punya 2 anak," tuturnya.

Pihaknya mengatakan, telah melakukan berbagai upaya dalam menangani stunting, seperti kontrol saat masa kehamilan, hingga memantau tumbuh kembang.

Baca juga: Ini Tiga Hal yang Jadi Perhatian Bupati Bulungan Syarwani Saat Ramadan 2021

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved