Cover Story
21 April Hari Kartini, Simak Pendapat Lisa Devung, Influencer Balikpapan Tentang Perempuan Masa Kini
21 April Hari Kartini, Simak Pendapat Lisa Devung, Influencer Balikpapan Tentang Perempuan Masa Kini
Penulis: Heriani AM |
Hal ini membuatnya semakin survive untuk belajar dan pandai berenang di laut. Saat ini, ia sedang mempersiapkan diri untuk trip ke Raja Ampat. Menyiapkan fisik dan duit ke daerah Papua tersebut.
Alam menuntut kebebasan. Hal ini membuat lisa menyukai alam, terutama laut. Ia merasa bebas memandang air biru nun jauh membentang tak berujung.
Dengan hobi yang digemarinya, dan karir yang dirintisnya ia tak merasa khawatir akan stigma-stigma perempuan di era publik yang beredar.
"Mengejar karir, dan olahraga yang berbahaya. Bagaimana kita bertemu pria yang bisa menerima kita. Untuk saat ini aku tetap akan menjadi diriku sendiri dan tidak berubah," pungkasnya.
Biofile Model
Nama: Lisa Devung
TTL: Balikpapan, 07 Januari 1994
Hobi: Nyanyi, Traveling, Diving
Pekerjaan: Karyawan BUMN, MC, Influencer
Motto: Ora at Labora (Berdoa dan Bekerja)
Instagram: @lisadevung
Fotografer : Dwi Ardianto
Lokasi Pemotretan: Kediaman Model
21 April Hari Kartini, Kisah Andi Sri Juliarty Srikandi Covid-19 Balikapapn, Nakes di Masa Pandemi
Peran perempuan di tengah pandemi Covid-19 makin berlipat ganda.
Perempuan yang pada dasarnya adalah makhluk multitasking, saat ini seperti menjadi momen kaum hawa untuk mengerahkan segala daya upaya bertahan hidup.
Tak saja untuk diri sendiri tapi juga kepentingan dan kebutuhan keluarga.
Tenaga kesehatan sebagai garda terdepan penanggulangan wabah corona, didominasi perempuan. Bertugas tak kenal waktu, mempertaruhkan nyawa menghadapi gempuran virus demi nyawa orang lain.
Di Balikpapan, nama Andi Sri Juliarty mungkin sudah familiar. Perempuan cantik berhijab ini kerap menghiasi layar kaca atau pemberitaan lokal seputar perkembangan kasus Covid-19.
Dia adalah Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan.

Dijuluki srikandi Covid-19, diakui perempuan yang kerap disapa Dokter Dio merupakan hal biasa-biasa saja.
"Saya menjalankan sesuai dengan tupoksinya. Dan memang, pandemi terjadi ketika saya baru saja menjabat beberapa bulan sebagai kepala dinas. Saya menerima ini secara ikhlas dan menjadi ladang amal yang besar. Saya menyadarinya, dan itu yang memberi semangat," jelas Andi Sri Juliarty.