Berita Nasional Terkini
Wakil Anies Baswedan Tak Tinggal Diam WNA India Bebas Masuk Jakarta, Ada Permintaan Khusus ke Jokowi
Wakil Anies Baswedan tak tinggal diam WNA India bebas masuk Jakarta, ada permintaan khusus ke Jokowi
TRIBUNKALTIM.CO - Wakil Anies Baswedan tak tinggal diam WNA India bebas masuk Jakarta, ada permintaan khusus ke Jokowi.
Kedatangan Warga Negara Asing atau WNA asal India membuat Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria tak tenang.
Diketahui, di India kini sedang terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang sangat tinggi.
Wakil Anies Baswedan di Pemprov DKI ini pun punya permintaan khusus kepada Presiden Joko Widodo ( Jokowi).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta Presiden Joko Widodo untuk memperketat pengamanan di pintu masuk ibu kota.
Riza Patria khawatir terjadi eksodus besar-besaran Warga Negara Asing (WNA) asal India dan berdampak terhadap peningkatan kasus Covid-19 di ibu kota.
Baca juga: Klaim Bahaya Anies Baswedan, Sebut Kemenangan Lawan Covid-19 di Depan Mata, Harus Belajar dari India
Baca juga: Kompak, Gubernur DKI Anies dan Ketum PPP Suharso Monoarfa Bagi-Bagi Gerobak ke Ibu-Ibu Penjual Sayur
Terlebih, ada belasan dari ratusan warga India yang tiba di Jakarta ternyata terkonfirmasi positif Covid-19.
"Ya harus (ada pengetatan di bandara dan pelabuhan). Pak presiden kan sudah menyampaikan jangan lengah, tak boleh abai," ucapnya, Jumat (23/4/2021).
Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan, sebab, kasus penyebaran Covid-19 di India saat ini terus meroket.
Bahkan, penambahan kasus harinya bisa mencapai angka 300 ribu.
Angka ini menjadi rekor kasus harian tertinggi di dunia sejak pandemi Covid-19 berlangsung.
"Semakin tinggi Covid-19, kita harus semakin meningkatkan protokol kesehatan," ujarnya di Balai Kota.
Pemerintah pusat memang sudah melarang warga India masuk Indonesia mulai 25 April 2021 besok.
Namun, politisi senior Gerindra ini merasa kebijakan itu belum cukup.
Sebab, pengetatan juga harus diterapkan bagi seluruh WNA asing yang masuk ke Indonesia.
"Banyak negara terjadi lonjakan (kasus Covid-19) yang signifikan, jumlah kematian yang banyak, sehingga itu mudah-mudahan tidak terjadi di Jakarta dan tentu di Indonesia," kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, 132 orang warga negara asing (WNA) asal India yang masuk ke Indonesia sudah dilakukan pengawasan secara ketat seperti pemeriksaan Covid-19 dan karantina di hotel.
Kepala Subdit Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Benget Saragih mengatakan, dari ratusan WNA asal India tersebut, ada 9 orang positif Covid-19.
Mereka sudah dievakuasi dan diisolasi di hotel.
"Walaupun mereka membawa hasil negatif dari luar negeri, kemarin kami melakukan swab PCR dari satu hotel, ada Hotel Ibis Tamarin 67 orang ditempatkan di sana, 9 yang positif dan ini sudah kami lakukan evakuasi dan diisolasi, dan akan dilakukan swab test kedua," kata Benget saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/4/2021).
Benget mengatakan, 132 orang WNA asal India masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta menggunakan pesawat charter.
Baca juga: Pidato 2 Menit Anies Baswedan Sukses Taklukkan Sekjen PBB, Demokrat Bandingkan Sosok Sri Mulyani
"Mereka, 132 orang masuk melalui Bandara Soekarno-Hatta yang memiliki Kitas. Dan bukan tenaga kerja asing, jadi lebih banyak ibu rumah tangga ya, kemudian anak-anak yang masuk," ujarnya.
Di samping itu, Benget mengatakan, Kemenkes memiliki perhatian terhadap lonjakan kasus Covid-19 di India dalam beberapa hari terakhir.
Kemenkes, lanjut Benget, sudah mengusulkan adanya pelarangan sementara WNA asal India masuk ke Indonesia di tengah terjadinya lonjakan kasus Covid-19.
"Dan kami usulkan juga untuk WNI yang berkunjung ke India atau WNA yang pernah berkunjung ke India misalnya transit, kita lakukan karantina 14 hari, lebih ketat lagi," ucapnya.
Lebih lanjut, Benget mengatakan, saat ini pemerintah tengah membahas rencana untuk pelarangan sementara untuk WNA asal India masuk ke Indonesia.
Namun, dia belum dapat memastikan kapan pemerintah akan mengumumkan secara resmi pelarangan sementara WNA asal India masuk ke Indonesia.
"Mungkin Menlu (akan umumkan), itu informasinya tapi belum tahu pastinya," kata dia.
Klaim Anies Baswedan
Baru-baru ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim bahwa kasus Covid-19 di Ibu Kota berhasil dikendalikan.
Ia bahkan mengatakan bahwa "kemenangan melawan pandemi ini sudah di depan mata," sebagaimana tertulis dalam keterangan persnya, Selasa (20/4/2021).
Situs resmi Pemprov DKI Jakarta tentang penanganan Covid-19, corona.jakarta.go.id, memperlihatkan penurunan kasus sejak awal Februari 2021.
Kasus positif harian bergerak turun dari angka 4.213 kasus per hari di tanggal 7 Februari menjadi 602 kasus di tanggal 21 April kemarin.
Meski begitu, Anies Baswedan tetap meminta masyarakat untuk tetap disiplin menjaga protokol kesehatan karena kasus Covid-19 bisa melonjak sewaktu-waktu.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengizinkan peribadatan di rumah ibadah dengan membatasi kapasitas hingga 50 persen.
"Jika melihat rumah ibadah tersebut sudah terisi 50 persen, maka sebaiknya beribadah di rumah untuk mencegah risiko keterpaparan," ujar Anies Baswedan, seperti dilansir Tribunjakarta.com.
Meski sudah bisa mengendalikan kasus Covid-19 di ibukota, namun klaim keberhasilan Anies Baswedan ini jangan sampai membuat warga lengah.
Baca juga: Anies Janji Bangun 232.214 Rumah DP Rp 0, Direvisi jadi 10.460 Unit, Jabatan Sisa Setahun, Tuntas?
Apa yang terjadi di India, harus bisa menjadi pelajaran.
Termasuk alarm bagi warga ibu kota, bahwa pandemi belum berakhir.
Longgar menerapkan protokol kesehatan bisa berakibat fatal.
(*)
Artikel ini telah tayang dengan judul Warga India Bawa Covid-19 Masuk Jakarta, Wagub DKI Minta Jokowi Perketat Pintu Masuk Ibu Kota, https://www.tribunnews.com/corona/2021/04/23/warga-india-bawa-covid-19-masuk-jakarta-wagub-dki-minta-jokowi-perketat-pintu-masuk-ibu-kota?page=all.