Cover Story
Memupuk Kebiasaan Membaca Buku, Chantika Farrahdifa Mumtaz Beri Ungkapan Smart is a New Sexy!
Memupuk Kebiasaan Membaca Buku, Chantika Farrahdifa Mumtaz Beri Ungkapan Smart is a New Sexy!
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Memupuk Kebiasaan Membaca Buku, Chantika Farrahdifa Mumtaz Beri Ungkapan Smart is a New Sexy!
Menyadari akan pentingnya kehadiran buku dalam kehidupan dan proses pendewasaan seseorang, Chantika Farrahdifa Mumtaz, seorang mahasiswi dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK), sejak dini telah berusaha untuk memupuk kebiasaan membaca buku.
Wanita muda yang akrab disapa Chantika Farrahdifa Mumtaz tersebut mengatakan jika buku pertama yang mengantarkannya berkenalan dengan kegiatan membaca adalah novel Ayat-Ayat Cinta.
Perkenalannya itu kemudian membuatnya keranjingan membaca buku dan akhirnya jatuh cinta pada novel bertema roman mulai dari Cloud(y) karangan Achi TM hingga Laskar Pelangi dari Andrea Hirata.
Meskipun Chantika Farrahdifa Mumtaz sangat suka membaca, ia mengaku bahwa di lingkaran pertemanannya sendiri tidak banyak orang yang gemar membaca.
Hal ini pun sangat ia sesali, mengingat begitu banyak manfaat yang bisa didapat dari kegiatan membaca.
"Padahal dengan membaca kita bisa menambah banyak kosa kata baru serta melatih diri untuk berimajinasi dan lebih kreatif," ungkap Chantika Farrahdifa Mumtaz.
Bagi wanita kelahiran Balikpapan tersebut, buku bisa diibaratkan sebagai sarana untuk mempersingkat waktu, di mana sering kali anak muda dianggap kurang berpengalaman padahal untuk menimba pengalaman itu sendiri membutuhkan waktu yang cukup lama.
Cara paling cepat dan sederhana untuk menambah pengalaman menurutnya adalah dengan membaca buku.
"Dari membaca buku, kita bisa belajar dari pengalaman si penulis. Makanya tidak jarang orang yang suka membaca buku pasti pembawaan, cara bersikap dan tutur katanya berbeda," ujar Chantika Farrahdifa Mumtaz.
Ia pun berkata bahwa sering kali buku yang ia baca mempengaruhi suasana hatinya. Karena alasan itulah, ia cenderung memilih buku yang dapat meningkatkan semangat atau menjadi mood booster baginya.
Terkait kegiatan membaca buku digital atau e-book, perempuan berusia 20 tahun tersebut mengatakan bahwa dirinya merasa kurang nyaman jika membaca dengan menggunakan gawai.
"Mungkin tergantung selera masing-masing orang. Tapi kalau saya secara pribadi, seringkali terganggu akan notifikasi pesan yang masuk saat membaca buku melalui ponsel. Lagi pula bagi saya membaca buku sudah seperti frasa, sehingga ketika kita berbicara mengenai kegiatan membaca, hampir dapat dipastikan bahwa yang dibaca itu adalah buku. Jadi agak sulit kalau mau berpindah ke buku elektronik," jelasnya.
Meski suka membaca, Chantika Farrahdifa Mumtazmengatakan bahwa dirinya tidak selalu membeli buku. Terkadang buku-buku yang ia baca merupakan buku pinjaman atau pemberian orang lain.
"Kebetulan keluarga saya juga gemar membaca. Jadi biasanya saya membaca buku yang dibeli oleh orangtua. Namun jika ada buku yang sangat ingin saya baca tetapi tidak tersedia di rumah, baru akan saya beli. Jadi tidak ada anggaran tersendiri untuk rutin membeli buku," ungkapnya.
