Berita Nasional Terkini
Risiko Tinggi, Ini Kesulitan yang Dihadapi Tim, KRI Nanggala-402 Terdeteksi di Kedalaman 850 Meter
Tim gabungan dihadapkan dengan risiko tinggi dalam upaya pencarian KRI Nanggala-402, pasalnya kapal selam terdeteksi di kedalaman 850 Meter
"Dari Australia ini juga ditempatkan dekat, mereka memiliki kemampuan untuk deteksi bawah air. Namun hanya menemukan kontak sonar saja, ditindaklanjuti oleh KRI Rigel," ujar dia.
Dalam kesempatan itu, KSAL juga menyatakan status submiss (kapal selam hilang) ditingkatkan menjadi subsunk (kapal selam tenggelam).
"Kita isyaratkan dari submiss kita tingkatkan menjadi fase subsunk," ujar dia.
Tim kini siap untuk melakukan evakuasi terhadap awak kapal selam yang masih bisa ditemukan.
"Pada fase ini kita siapkan untuk evakuasi medis terhadap ABK yang masih kemungkianan ada yang selamat. Anggota yang selamat akan kita evakuasi baik ke Surabaya atau ke Banyuwangi," ujar KSAL.
Tim dari kepolisian juga turut membantu dalam pencarian KRI Nanggala.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun turut mendampingi Panglima TNI dan KSAL dalam proses pencarian.
Setidaknya ada empat kapal dan empat drone diterjunkan Polri untuk membantu pencarian.
Baca juga: NEWS VIDEO Pesawat Militer AS Poseidon P8 Pemburu Kapal Selam, Siap Deteksi KRI Nanggala-402
Baca juga: KABAR DUKA! Status Kapal Selam KRI Nanggala 402 Tenggelam, TNI Temukan Benda Otentik, Ada Alat Salat
"Dalam kesempatan ini, kami selalu berusaha terus melakukan apa yang dilakukan dengan segala daya upaya yang ada. Kami telah menurunkan 4 jenis kapal untuk men-support pencarian kegiataan rescue, dan 4 unit drone," kata Sigit.
Diberitakan sebelumnya, Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, isyarat subsunk (tenggelam) untuk KRI Nanggala-402 dinyatakan setelah melakukan pencarian selama 72 jam.
"Pagi dini hari tadi merupakan batas akhir live support berupa ketersediaan oksigen di KRI Nanggala selama 72 jam. Unsur-unsur TNI AL telah menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang menjadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRTI Nanggala," ujar Hadi dalam konferensi pers, Sabtu (24/4/2021).
Adapun barang-barang yang ditemukan yaitu pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, dan di botol oranye pelumas periskop kapal selam.
Ditemukan juga alat yang dipakai ABK Nanggala untuk shalat dan spons untuk menahan panas pada presroom.
"Dengan adanya bukti otentik Nanggala, maka pada saat ini kita isyaratkan dari submiss menjadi subsunk," ujar Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, dilansir dari Kompas.com.
Sebagai informasi, kapal selam milik Indonesia yaitu KRI Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) dini hari.