Berita Viral

Belasan Warga Rela Telanjang Tangkap Babi Ngepet, Alasannya Mengejutkan, Babi Akhirnya Disembelih

Belasan warga rela telanjang tangkap babi ngepet, alasannya mengejutkan, babi akhirnya disembelih

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribun Solo/Imam Saputro
Ilisttrasi, warga mendekati kandang ayam yang di dalamnya terdapat babi ngepet, Minggu (1/5/2016). 

TRIBUNKALTIM.CO - Belasan warga Depok mengaku berhasil menangkap babi ngepet yang meresahkan masyarakat.

Uniknya, demi bisa menangkap binatang yang diduga jadi-jadian tersebut, belasan warga rela telanjang.

Setelah ditangkap, warga akhirnya menggelar ritual dan menyembelih babi ngepet tersebut.

Peristiwa ini pun menjadi viral di berbagai media sosial.

Cerita warga Sawangan Kota Depok yang menangkap hewan diduga babi ngepet, Selasa (27/4/2021) dini hari.

Baca juga: Video 7 Tahun Lalu Viral Lagi, Ini Detik-detik Munarman Emosi & Siram Guru Besar UI Saat Live di TV

Saat menangkap babi ngepet, warga di RT 02/04, Kelurahan Bedahan, Sawangan, Kota Depok, bercerita tentang trik khusus.

Warga menduga babi yang berhasil diamankan ini adalah babi jadi-jadian alias babi ngepet.

Bahkan saat menangkap babi ngepet ini, sejumlah warga harus nekat bertelanjang diri tanpa sehelai pakaian yang menempel di tubuhnya.

“Orang yang menangkap itu semuanya dengan tidak pakai baju sama sekali, atau pakai celana sama sekali, tidak sama sekali," ujar Suhanda, seorang warga di sekitar di lokasi kejadian, Selasa (27/4/2021).

"Pokoknya bugil, keadaan bugil makanya itu bisa ditangkap,” sambungnya.

Bahkan, Suhanda mengatakan, kemungkinan besar babi itu akan sulit ditangkap bila orang yang menangkapnya masih mengenakan baju.

“Kalau enggak bugil kemungkinan hilang lagi,” ungkapnya.

Baca juga: Ditangkap Densus 88, Video Munarman Siram Pengamat di TV One Viral Lagi, Eks Sekum FPI Tak Menyesal

Saat ini, babi tersebut telah disembelih dan dikuburkan persis di samping pemakaman warga sekitar.

Sebelum disembelih, sejumlah warga sekitar bahkan menggelar pengajian terlebih dahulu.

“Karena kalau enggak dieksekusi dari sekarang, itu mengakibatkan kerumunan orang semakin banyak," ujar Suhanda.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved