Berita Paser Terkini
Tangani Kasus Penyakit Malaria, Pemkab Paser Gandeng PPU dan Tabalong Kalimantan Selatan
Guna menekan kasus malaria, Pemerintah Kanupaten Paser bekerjasama dengan w wilayah tetangga, yaitu Kabupaten Penajam Paser Utara.
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Guna menekan kasus malaria, Pemerintah Kanupaten Paser bekerjasama dengan w wilayah tetangga, yaitu Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan.
Tercatat, kasus malaria di Kabupaten Paser mengalami penurunan, dibanding dengan triwulan pertama 2020 lalu. Jumat (30/4/2021).
Dimana tiga bulan pertama tahun lalu, mencapai angka 103 kasus, sedangkan, Januari hingga Maret 2021 hanya tercatat 37 kasus.
Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Paser, Eko Apriyanto mengatakan penanganan malaria ini harus dilakukan bersama.
Baca Juga: Kasus Malaria di Calon Ibu Kota Negara Indonesia Tinggi, Daerah Endemis Nyamuk di Perbatasan
"Januari dan Februari ada 14 kasus, kalau Maret sebanyak 9 orang sakit malaria, untuk itu penanganan penyakit malaria ini tidak bisa sendiri saja, karena alur penyebarannya secara umum," katanya.
Kasus malaria di Kabupaten Paser lanjutnya, banyak menyasar lingkungan yang dekat dengan hutan, ada belasan desa endemis, beberapa di antaranya Desa Rantau Atas dan Tanjung Pinang.
Eko menambahkan, dengan adanya kasus malaria, saat ini juga telah dibentuk Pos Malaria Desa (Posmaldes). Yang tersebar di desa endemis.
Alasan dari dibentuknya Posmaldes, karena penghitungan desa endemis 1:1000 penduduk.
Baca Juga: Kasus Malaria di Penajam Paser Utara Menurun, Namun Ibu Kota Negara Baru Ini Masih Masuk Zona Merah
Desa-desa terdekat yang dekat dengan hutan, sangat berpotensi adanya malaria.
Kalau perbandingannya 1:1000 penduduk, utamanya desa yang penduduknya kurang dari 1000.
"Namun ada kasus malaria disana, itu sudah dikatakan desa endemis," jelas Eko.
Saat ini lanjutnya, terdapat 14 kader dari Dinkes diterjungkan ke beberapa desa, Tujuannya melakukan deteksi malaria.
Baca Juga: Lima Hal Makam Tua Belanda Asrama Bukit Balikpapan, Wabah Malaria Sampai Kuburan Rusak Berlumut