Wawancara Eksklusif

WAWANCARA EKSKLUSIF Direktur BNPT Ahmad Nurwakhid, Pernyataan Petinggi ISIS jadi Pemantik Lone Wolf

BNPT menyatakan pernyataan para petinggi ISIS memantik kelompok radikal di Indonesia untuk melakukan lone wolf.

Editor: Syaiful Syafar
tribunnews
Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid, bersama jajaran manajemen Tribun Network 

Undang-undang ini meskipun bagus, karena memungkinkan Densus 88 antiteror untuk melakukan preventif strike tindakan untuk mencegah.

Sejak diberlakukan UU nomor 5 Tahun 2018 sudah lebih dari 900 orang ditangkap oleh Densus. Dan mayoritas adalah hasil preventif strike tadi. UU ini memungkinkan penangkapan sebelum melakukan aksi.

Berbeda sebelumnya aksi dulu baru ditindak. Namun UU ini belum mampu menjangkau aspek paham atau ideologinya.

Artinya, seseorang sebelum melakukan aksi teror sudah bisa ditangkap. Dengan indikator antara lain dia sudah masuk pahamnya high level, sudah masuk jaringan teror dengan beberapa indikator.

Yang pertama dia sudah baiat, sudah melakukan pengajian-pengajian, latihan-latihan persiapan perang, termasuk merakit bom.

Kemudian berdasarkan analisa intelijen dan penyidik bahwa orang atau kelompok ini berpotensi kuat akan melakukan aksi teror dan sudah memenuhi unsur-unsur teror.

Maka bisa dilakukan preventif strike.

Jadi mayoritas dari 900 orang tadi hasil dari preventif strike. Jadi kalau yang kejadian kemarin, ya orang sering bertanya apakah ini kecolongan atau kelalaian dan lain sebagainya.

Kalau saya ingin mencoba mengatakan secara obyektif, yang pertama tidak ada kesempurnaan dalam hidup ini.

Yang kedua katakanlah ada semacam, kalau penegak hukum atau densus, BNPT, TNI-Polri, berhasil mencegah dari 1000 kemungkinan berhasil dicegah 999.

Satu atau dua kejadian itu juga akan digeneralisir dan itu tidak bijak juga. Orang ujian soalnya 100 salahnya 1 atau 2 kan tidak bijak kalau tidak lulus.

Kami siap dikritik. Karena memang bagi kami dipuji tidak akan terbang, dicaci, dihina, tidak akan tumbang. Karena niatan kami mengabdi untuk masyarakat dan negara.

Di level mana saat ini? Siaga atau waspada terkait terorisme di Indonesia?

Saya akan jelaskan dulu bahwa radikalisme dan terorisme bukan monopoli satu agama. Tapi ada di setiap agama, sekte, kelompok, bahkan potensial di setiap individu manusia.

Tapi yang jelas ada hasil riset atau survei dari LIPI, kalau tidak salah sekitar 2017-2018 yang menyebutkan bahwa sekitar 4% atau 10 juta penduduk Indonesia siap berjihad untuk ISIS.
Ini kita tidak mengerti di mana sekarang orang ini.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved