Lebaran Idul Fitri 2021

Pilih Puasa Syawal atau Bayar Utang Puasa Ramadhan Lebih Dulu, Berikut Kata Ustadz Abdul Somad

Di bulan Syawal ini ada satu amalan sunnah yang diajurkan untuk dikerjakan. Yakni menjalankan puasa Syawal.

Youtube
Ustadz Abdul Somad atau UAS 

TRIBUNKALTIM.CO - Bulan Ramdahan tanpa terasa sebentar lagi akan berakhir.

Setelahnya umat muslim akan memasuki bulan Syawal 1422 H.

Di bulan Syawal ini ada satu amalan sunnah yang diajurkan untuk dikerjakan.

Yakni menjalankan puasa Syawal.

Namun  banyak yang bertanya-tanya menjalankan Puasa Syawal lebih dulu atau membayar utang puasa Ramadhan.  

Berikut penjelasan Ustadz Abdul Somad ( UAS).

Baca juga: Bolehkan Puasa Syawal tak Dijalankan 6 Hari Berturut-turut? Berikut Panduan dan Niatnya

Setelah merayakan Idul Fitri, di bulan Syawal umat muslim disunahkan melaksanakan ibadah Puasa Syawal.

Sunah Puasa Syawal dikerjakan selama 6 hari.

Namun bila masih ada utang Puasa Ramadhan , manakah yang harus didahulukan? Puasa Syawal atau puasa untuk membayar utang Puasa Ramadhan ?

Menurut dai kondang, Ustadz Abdul Somad ( UAS) dalam sebuah tausiyah, yang harus diutamakan atau dikerjakan terlebih dahulu adalah mengganti Puasa Ramadhan.

"Ibu-ibu yang punya utang puasa 7 hari, maka harus dibayar dahulu baru Puasa Syawal 6 hari," ujarnya dalam video yang diunggah akun YouTube TAMAN SURGA. NET.

Dijelaskan oleh UAS, wanita yang memiliki utang Puasa Ramadhan namun tidak kuat mengganti dan melakukan puasa sunnah, maka cukup mengganti puasa pada bulan Syawal.

"Ibu-ibu kalau tidak kuat mengganti utang puasa dan puasa sunnah Syawal, maka cukup mengganti puasa di bulan Syawal, ibu puasa qadha di bulan Syawal."

"Maka otomatis pahalanya seperti puasa sunnah Syawal, niatnya cuma satu, niatnya satu, saya niat puasa qadha besok hari lillahi ta'ala," ujar UAS.

Terlebih jika mengganti utang puasa pada Senin, maka puasanya mendapat tiga pahala sekaligus, yaitu puasa sunnah Senin-Kamis, Puasa Syawal dan puasa penggantinya lunas.

"Hal itu berlaku untuk laki-laki maupun perempuan," ujar Ustadz Abdul Somad.

Pendapat serupa juga disampaikan Ustaz Ammi Nur Baits, Dewan Pembina di situs Konsultasi Syariah.

Orang yang memiliki utang puasa Ramadan tidak dikatakan telah melaksanakan puasa Ramadan.

Oleh karena itu, orang yang memiliki utang puasa Ramadan dan ingin melaksanakan Puasa Syawal harus meng-qadha (ganti) utang puasa Ramadan terlebih dahulu.

Baru kemudian melaksanakan Puasa Syawal.

Fatwa Imam Ibnu Utsaimin tentang wanita yang memiliki utang Puasa Ramadhan , sementara dia ingin Puasa Syawal:

إذا كان على المرأة قضاء من رمضان فإنها لا تصوم الستة أيام من شوال إلا بعد القضاء ، ذلك لأن النبي صلى الله عليه وسلم يقول : ( من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال ) ومن عليها قضاء من رمضان لم تكن صامت رمضان فلا يحصل لها ثواب الأيام الست إلا بعد أن تنتهي من القضاء

Jika seorang wanita memiliki utang Puasa Ramadhan , maka dia tidak boleh Puasa Syawal kecuali setelah selesai qadha.

Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadan, kemudian dia ikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal…”.

Sementara orang yang masih memiliki utang Puasa Ramadhan belum disebut telah berPuasa Ramadhan .

Sehingga dia tidak mendapatkan pahala puasa 6 hari di bulan Syawal, kecuali setelah selesai qadha. (Majmu’ Fatawa, 19/20).

Penjelasan selengkapnya tentang Bolehkah Puasa Syawal Sebelum Qadha Ramadhan? dapat Anda simak lewat tautan di bawah ini.

LINK

Berikut niat Puasa Syawal dan ganti Puasa Ramadhan :

Baca juga: Lebaran Idul Fitri Pemerintah Lebih Cepat dari Muhammadiyah? Tanggal Sidang Isbat 1 Syawal 1442 H

Puasa Syawal

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin an ada'i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT"

Jika seseorang mendadak ingin mengamalkan Puasa Syawal di pagi hari, maka diperbolehkan meskipun dia tidak berniat saat malam harinya.

Sebab, niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib.

Berikut bacaan niat Puasa Syawal siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hadzal yaumi 'an ada'i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT".

Baca juga: Jadwal Lebaran Idul Fitri 1442 H, Muhammadiyah Sudah Putuskan, Kapan Kemenag Sidang Isbat 1 Syawal?

Puasa Ganti Ramadhan

Berikut bacaan niat qadha Puasa Ramadhan , lengkap dengan lafal latin dan arti:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.

(*)

Sebagian artikel ini telah tayang sebelumnya di Tribunnews dengan judul 'Puasa Syawal atau Ganti Puasa Ramadhan , Mana yang Harus Didahulukan? Ini Penjelasan UAS'
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved