Berita Viral
VIRAL! Momen Haru Pemudik Tak Sengaja Bertemu Sang Ayah Saat Perjalanan Mudik Naik Bus, Ini Kisahnya
Sebuah video berisi tayangan seorang anak tak sengaja bertemu sang ayah saat dalam perjalana mudik dengan bus viral di media sosial,
TRIBUNKALTIM.CO - Sebuah video berisi tayangan seorang anak tak sengaja bertemu sang ayah saat dalam perjalana mudik dengan bus viral di media sosial (medsos).
Sebuah video perjalanan mudik yang direkam oleh seorang pengguna TikTok viral di media sosial.
Video tersebut dibagikan oleh akun TikTok @yulianesantuy, Rabu (5/5/2021).
Dalam video itu menampilkan momen haru seorang perempuan yang tidak sengaja bertemu dengan ayahnya dalam perjalanan mudik.
Yuli yang mudik dengan menggunakan bus tak sengaja bertemu dengan truk yang biasa dikemudikan oleh ayahnya.
Baca juga: Kehilangan Pekerjaan, Pasutri Terpaksa Mudik dari Gombong ke Bandung Jalan Kaki Sambil Gendong Anak
"Ketemu di nganjuk, dikawal sampe sragen dong," tulis dia dalam unggahannya, seperti dilansir Kompas.com.
@yulianesantuy ketemu di nganjuk, dikawal sampe sragen dong ##fyp ##busmania ##sugengrahayu ##sumbergroup ? original sound - yulianesa????
Untuk diketahui, ayah Yuli merupakan sopir truk.
Lantaran keduanya berada di kendaraan yang berbeda, mereka hanya bisa saling melambaikan tangan selama di perjalanan.
Video itu juga ramai diunggah oleh sejumlah akun Facebook, salah satunya Edy Hecllub di grup Facebook Romansa Sopir Truck (RST).
Hingga Jumat (7/5/2021) malam, unggahan Edy telah disukai lebih dari 1.400 kali dan dikomentari 63 kali oleh sesama warganet.
Lantas, bagaimana cerita di balik momen mengharukan itu?
Konfirmasi Kompas.com
Kepada Kompas.com, pemilik akun TikTok yang bernama Yulian Esa Prastiwi itu mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada Rabu (5/5/2021).
Yuli mengaku, saat itu ia hendak mudik dari Mojoagung, Jombang, Jawa Timur, menuju ke Sragen, Jawa Tengah, menggunakan bus.
Rencananya, Rabu pagi itu dia dan sang ayah hendak mudik bersama.
Namun, karena terkendala urusan pekerjaan, ayah Yuli memutuskan untuk berangkat terlebih dahulu.
"Ayah berangkat pukul 07.00 WIB, sedangkan saya menyusul naik bis pada pukul 09.00 WIB," kata Yuli saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/5/2021).
Ketika dalam perjalanan, tepatnya di Nganjuk, Jawa Timur, Yulia melihat truk yang dikemudikan oleh ayahnya.
"Terus saya telepon, saya kasih tahu kalau (bus) aku habis nyalip truknya," ungkap dia.
Semenjak itu, ayahnya terus "mengawal" bus yang Yuli tumpangi hingga sesampainya di Sragen.
Yuli mengatakan, begitu sampai di Sragen, ayahnya sempat berhenti sebentar.
"Jalan menuju tujuan kami sejalan, jadi bisa bertemu gitu. Kebetulan rumah saya di pinggir jalan raya, pas saya sudah sampai dan turun dari bis, ayah saya sempat berhenti sebentar sih, lalu berangkat lagi," imbuh dia.
Pasutri Terpaksa Mudik dari Gombong ke Bandung Jalan Kaki Sambil Gendong Anak
Kisah mengharukan seputar perjalanan mudik juga datang daru Gombong, Jawa Tengah (jateng)
Kisah menyedihkan dialami pasangan suami istri Masitoh Aninur Lubis (36) dan Dani (38).
Kedunya terpaksa mudik dengan berjalan kaki dari Gombong Jawa Tengah, menuju Soreang Kabupaten Bandung.
Tak hanya berdua, mereka juga menggendong 2 orang anak selama mudik dengan berjalan kaki ini.
Kondisi ini dilakukan setelah sang suami terkena PHK dari pekerjaannya.
Pasangan suami istri Masitoh Aninur Lubis (36) dan Dani (38) sudah 6 hari jalan kaki menyusuri jalan nasional jalur selatan Jawa.
Dia tidak perduli dengan kebijakan larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah.
Dani dan Masitoh Ainur Lubis terus berjalan untuk bisa pulang.
Keduanya menyusuri jalan sembari membawa dua anaknya yang masih balita, Manpa (3 tahun 8 bulan) dan Hanum (1 tahun 5 bulan).
Mereka berangkat dari Gombong, Jawa Tengah, Minggu (2/5/2021) sore.
Tujuannya adalah Jalan Jalak Harupat Soreang Bandung, Jawa Barat, kampung halaman Dani.
Mereka menempuh jarak 278 Km selama 6 hari.
Seperti apa cerita di balik mudik jalan kaki keluarga asal Bandung ini?
Berikut dirangkum Tribunnews.com, Jumat (7/5/2021):
1. Jalan kaki pakai sandal
Jumat (7/5/2021) siang, Dani sekeluarga sudah sampai di Jl A Yani Lingkungan Bolenglang Rt 03 RW 05 Ciamis, Jawa Barat.
Mereka sedang berteduh di bawah pohon rindang di sisi jalan raya jalur selatan tersebut.
Kondisi mereka cukup lusuh, mungkin lantaran capek di perjalanan.
Mereka menggunakan sandal jepit yang juga lusuh.
“Beginilah sehari-harinya, kalau lagi capek langsung berhenti. Kemudian terus melanjutkan perjalanan lagi,” ujar Dani kepada wartawan, Jumat (7/5/2021).
2. Terpaksa jalan kaki
Dani dan keluarga kecilnya terpaksa nekat jalan kaki pulang dari Gombong menuju Soreang karena sudah tidak punya apa-apa lagi setelah di-PHK dari perusahaan konveksi rumahan di Gombong tempat ia bekerja.
Di Gombong, Dani tinggal di kontrakan.
Setelah tidak bekerja dan tidak punya apa-apa lagi, ia sekeluarga memutuskan untuk pulang ke Soreang Bandung.
“Kami bukan mudik, tapi pulang kampung. Pulang habis, karena di Gombong sudah tidak punya apa-apalagi. Mudah-mudahan di Bandung nanti ada pekerjaan,” ungkapnya.
Karena tidak punya apa-apalagi setelah tidak bekerja, Dani bersama isterinya sepakat pulang ke Bandung dengan berjalan kaki.
3. Gendong anak sambil jalan kaki
Selain mereka berdua. mudik jalan kaki juga mengajak dua anak mereka yang masih balita.
Manpa (3 tahun 8 bulan) dan Hanum (1 tahun 5 bulan) nama dua anak mereka.
Berbekal pakaian yang disimpan dalam tas gendong. Masitoh dan Dani gantian menggendong anak sambil jalan kaki.
4. Bawa bekal uang Rp 120 ribu
Berangkat dari Gombong Minggu (2/5/2021) sore tersebut Dani hanya membawa bekal uang Rp 120.000.
“Tapi alhamdulillah, selama di perjalanan banyak yang bantu. Ada yang ngasih uang, ada yang ngasih makanan. Kami hanya berjalan di siang hari, kalau malam istirahat,” ujar Masitoh.
Menurut Masitoh, mereka memilih pom bensin (SPBU) untuk istirahat malam sekaligus menumpang mandi.
“Setelah istirahat malam di pom bensin, pagi harinya melanjutkan perjalanan lagi,” katanya.
Selama 6 hari dalam perjalanan dari Gombong sampai di Ciamis Jumat (7/5) siang tersebut memang banyak yang bantu.
“Tapi ada juga yang menyangka kami nipu-nipu. Curiga, terserahlah, ini adalah perjalanan hidup kami. Mohon doanya kami selamat dalam perjalanan,” ujar Masitoh.
5. Punya 4 anak
Masitoh menyebutkan mereka punya empat orang anak.
Anak sulung, Eva (16) kini nyantri di sebuah pesantren.
Sedangkan yang nomor 2, Ihsan (10) tinggal bersama neneknya di Jl Pancing Unmed Medan.
“Yang ikut jalan Manpa (3 tahun 8 bulan). Dan yang digendong ini Hanum (1 tahun 5 bulan),” paparnya.
Karena musafir melakukan pejalanan jauh, Dani sekeluarga terpaksa tidak berpuasa.
Waktu tengah beristirahat di sisi Jl A Yani Lingkungan Bolenglang Jumat(7/5) siang tersebut, mereka sedang makan dan minum.
Keberadaan Dani bersama isteri dan dua anaknya yang sedang makan di sisi jalan tersebut tentu menjadi perhatian warga dan pengguna jalan yang sedang melintas.
“Saya heran, siang-siang bulan puasa kok ada yang makan minum di sisi jalan. Setelah saya dekati ternyata mereka sedang melakukan perjalanan jauh dari Gombong menuju Soreang Bandung dengan berjalan kaki,” ujar Abdul Muhi, Kades Tigaherang Rajadesa Ciamis.
Abdu Muhi yang siang tersebut sedang dalam perjalanan dari Kertasari Ciamis menuju Sindangrasa dengan menggunakan mobil.
Kemudian berhenti setelah menyaksikan Dani sekeluarga yang sedang makan minum di sisi jalan.
Setelah mengetahui kondisi Dani sekeluarga, Abdul Muhi pun menawarkan keluarga tersebut ikut mobil, numpang sampai Sindangrasa Jl Sudirman Ciamis untuk kemudian melanjutkan perjalanan kembali. Kades Tigaherang itpun menitipkan sedikit bekal untuk Dani dan keluarga.
“Alhamdulillah di perjalanan suka ada yang bantu, tidak hanya makanan dan minuman tetapi juga uang. Kadang juga tumpangan naik mobil,” ujar Dani.
6. Tiap hari berjalan 30 Km
Setiap hari mereka bisa melakukan perjalanan 25 km sampai 30 km.
Kadang perjalanan mereka bisa lebih cepat kalau ada yang ngajak menumpang naik mobil.
Dani memperkirakan mereka akan sampai di Soreang pada hari kedua lebaran.
“Do’ain kami selamat,” katanya.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Jadi Korban PHK, Dani dan Istrinya Jalan Kaki Gendong Dua Anak, Dari Gombong Jawa Tengah ke Bandung