Berita Internasional Terkini
Korban Tewas di Gaza Meningkat jadi 83 Orang, Jet Tempur Israel Semakin Intens Lakukan Serangan
Sejumlah jet tempur Israel telah menyerang gedung-gedung bertingkat tinggi dan target lainnya di Jalur Gaza pada hari Kamis (13/5/2021)
Seruan untuk menahan diri bagi kedua pihak telah dilontarkan Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa Bangsa, sementara Uni Eropa dan Jordania menyatakan keprihatinan atas situasi yang memanas terkait ancaman pengusiran atas warga Palestina.
Baca juga: Bentrok Terparah, Polisi Israel Serang Masjid Al Aqsa, Lebih 200 Muslim Palestina Terkena Peluru
Mengapa konflik bisa pecah lagi?
Puluhan ribu warga Palestina berdatangan ke Masjid Al-Aqsa, yang merupakan salah satu tempat suci bagi umat Muslim, untuk shalat Jumat. Ini merupakan Jumat terakhir di bulan suci Ramadhan tahun ini.
Setelah shalat, banyak yang memilih tidak langsung pulang untuk ikut aksi protes menentang pengusiran warga Palestina di wilayah yang diklaim pemukim Yahudi.
Setelah berbuka puasa, pecah bentrokan di Al-Aqsa dan di dekat Sheikh Jarrah, yang terletak tak jauh dari Gerbang Damaskus yang terkenal di kawasan Kota Tua Yerusalem.
Polisi Israel menggunakan meriam air dari kendaraan lapis baja untuk membubarkan ratusan pemrotes yang berkumpul di dekat rumah-rumah keluarga yang terancam diusir.
Para pemrotes juga berasal dari kawasan lain.
"Bila tidak mendukung kelompok warga di sini, (pengusiran) akan terjadi di rumah saya, rumah dia, rumah mereka, dan semua warga Palestina yang tinggal di sini," kata seorang pemrotes bernama Bashar Mahmoud, pemuda 23 tahun yang tinggal di kawasan Issawiya di wilayah Palestina.
Pengurus masjid Al-Aqsa berupaya menenangkan situasi lewat pengeras suara.
"Polisi harus berhenti tembakkan granat kejut ke jemaah, anak-anak muda harus tenang dan diam!" Namun, bentrokan berdarah tak terelakkan.
Jasa ambulans Bulan Sabit Merah Palestina mengungkapkan 108 dari warga Palestina yang luka-luka dilarikan ke rumah sakit, banyak dari mereka yang kena tembak peluru logam berlapis karet.
Seorang yang terluka harus kehilangan salah satu matanya, dan dua lainnya luka parah di kepala. Dua lagi patah tulang rahang.
Sedangkan sebagian besar korban cedera rata-rata luka ringan, ungkap pernyataan Bulan Sabit Merah Palestina.
Seorang juru bicara polisi Israel menyatakan bahwa para pemrotes melemparkan bebatuan, petasan dan benda-benda lain ke arah para petugas, sekitar setengah dari 17 yang luka-luka harus dirawat di rumah sakit.
"Kami akan memberi tindakan tegas atas setiap kekerasan, kerusuhan, atau penyerangan atas petugas kami dan akan mencari siapa yang bertanggungjawab serta membawanya ke muka hukum," kata juru bicara itu.