Berita Samarinda Terkini
Aturan Baru Penanganan Sebaran Covid-19, Walikota Samarinda Tutup Kawasan Tepian Mahakam Malam Hari
Aturan Baru penanganan sebaran Covid-19, Walikota Samarinda Andi Harun menutup kawasan Tepian Mahakam.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Aturan Baru penanganan sebaran Covid-19, Walikota Samarinda Andi Harun menutup kawasan Tepian Mahakam.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Andi Harun mengeluarkan aturan terbaru pengendalian penyebaran Covid-19 dalam adaptasi tatanan hidup baru masyarakat produktif dan aman Covid-19.
Surat tersebut ditandatanganinya pada 15 Mei 2021.
Baca juga: Selama Libur Lebaran Stok Darah Menipis di UDD PMI Samarinda, Berlakukan Donor Pengganti
Andi Harun yang juga Walikota Samarinda dalam intruksinya menjelaskan menutup aktivitas malam hari di kawasan Tepian Mahakam, Jalan Gajah Mada, Samarinda.
Pertimbangan yang diambil oleh AH, sapaan akrabnya, yakni guna mencegah kerumunan di kawasan Tepian Mahakam.
Aparat yang tergabung dalam Tim penanganan dan pengendalian Covid-19 juga akan disiagakan untuk melakukan pengawasan di lokasi.
Baca juga: Usai Lebaran, Pembersihan Pasar Tradisonal di Samarinda Kembali Berlanjut
Dalam instruksi Ketua Satgas Covid-19 Samarinda Nomor 360/1880300.07, juga meminta meminta Satuan Tugas Covid-19 Samarinda bersama TNI-Polri guna melakukan penertiban dan penutupan sementara.
Penutupan sementara itu meliputi seluruh aktivitas warung kopi, wisata, kafe, dan atau kegiatan apapun yang menimbulkan kerumunan di kawasan Tepian Mahakam, Samarinda.
Pelarangan berlaku pada malam hari, sejak pukul 19.30 WITA hingga pukul 04.00 WITA, dan mulai diberlakukan pada 15 Mei 2021.
Selebihnya jajaran kepolisian dan TNI juga diminta menjalankan pengawasan ketat atau membubarkan kegiatan serta tindakan penutupan sementara terhadap segala aktivitas di kafe, hotel, dan lainnya yang terbukti tidak mematuhi protokol kesehatan secara serius dan ketat.
Baca juga: Objek Wisata di Samarinda Tetap Buka, Kadispar Sebut Wisatawan Harus 50 Persen dari Kapasitas
Andi Harun juga mengumumkan penutupan ini pada laman media sosial miliknya.
"MOHON MAAF KAWASAN TEPIAN DITUTUP SEMENTARA UNTUK MALAM HARI. Berlaku sejak hari ini (15/5/2021) demi menjaga kesehatan masyarakat, hasil evaluasi beberapa kawasan kerumunan malam tadi," tulis AH dalam halaman media sosial facebook pribadinya, Minggu (16/5/2021).

Masuk Program 100 Hari, Walikota Samarinda Andi Harun Pantau Pembersihan Pasar Tradisional
Walikota Samarinda Andi Harun memantau pembersihan sejumlah pasar tradisional, pasca lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah.
Kali ini ia memantau di Pasar Segiri Samarinda, Sabtu (15/5/2021).
AH sapaan karibnya menuturkan, pada saat Bulan Ramadhan 2021 sampai dengan Idul Fitri 1442 Hijriah ini ada peningkatan volume sampah di sejumlah pasar.
Baca Juga: Usai Lebaran, Pembersihan Pasar Tradisonal di Samarinda Kembali Berlanjut
Kemudian ada beberapa pedagang sudah lama meminta agar drainase di Pasar Segiri dan pasar lainnya dibersihkan karena air nya tidak mengalir.
Kendati itu sambung AH, maka kembali turunkan tim dari Dinas Perdagangan, PUPR yakni Pasukan Hantu Banyu, DLH, UPT, Disdamkar, Satpol PP dan Relawan, untuk bersinergi dalam dua hari ini membersihkan pasar termasuk Pasar Segiri Samarinda.
"Sekarang sudah terlihat air sudah mengalir, kotoran sampah drainase sudah diangkat. Dengan harapan masyarakat dapat menikmati pasar dengan bersih dan sehat," ujarnya saat diwawancarai, Sabtu (15/5/2021) petang.
Mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim tersebut melanjutkan, bahwa pembersihan ini tidak hanya fokus pada drainase pasar saja tapi termasuk di petak-petak penjual di pasar.
Baca Juga: Objek Wisata di Samarinda Tetap Buka, Kadispar Sebut Wisatawan Harus 50 Persen dari Kapasitas
"Seperti di tempat penjual ayam, daging dan ikan serta jalan utama pasar dan yang terakhir nanti akan di booster oleh Damkar agar bersih semua," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Marnabas, Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda, menuturkan bahwa pembersihan pasar tradisional merupakan bagian program 100 hari kerja Andi Harun - Rusmadi, dan juga memang agenda rutin tahunan Pemkot Samarinda.
Lanjutnya, bahwa pembersihan pasar tradisional itu disertai dengan kegiatan normalisasi drainase yang kerap mengakibatkan luapan air di depan los ayam.
"Ini udah masuk hari ke 80-an dari 100 hari kerja Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Pembersihan ini secara bertahap di pasar-pasar tradisional. Ini juga instruksi langsung dari walikota untuk membersihkan setelah pengunjung ramai setelah lebaran 2021," ujarnya.
Ia mengungkapkan pembersihan sudah dilakukan sejak Jumat (14/5/2021) kemarin, yang menyasar beberapa pasar di Samarinda seperti, pasar Segiri, pasar Pagi, pasar Sungai Dama, pasar Loa Bahu, pasar Kemuning, dan pasar Merdeka serta pasar-pasar lainnya.
Ditambahkannya, dalam dekat waktu pasar Merdeka Samarinda akan menjadi pasar sehat sebagai pasar percontohan yang sebelumnya masuk dalam program nasional.
Sebagaimana diketahui, pada tahun 2020 lalu pasar Merdeka Samarinda telah masuk nominasi pasar sehat yang ke sembilan secara nasional.
Baca Juga: Selama Libur Lebaran, Nasabah Bisa Akses DG Bankaltimtara Samarinda, Beroperasi Kembali 17 Mei
Adapun yang menjadi syarat pasar sehat yakni dengan bebas bahan dari kimia seperti formalin, boraks, dan bahan kimia lainnya.
Kendati demikian, Marnabas mengaku bahwa di sana memang sudah bebas dari bahan kimia, dan juga syarat satu yang harus dipenuhi membangun instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
"Nah itu IPAL itu rencananya akan dialirkan ke daerah Lambung Mangkurat. Targetnya, tahun ini bisa masuk pasar sehat ketiga," harapnya. (*)
Penulis : Mohammad Fairoussaniy