Berita Bontang Terkini

Ratusan Wisatawan yang Datang ke Pulau Beras Basah Bontang Dipulangkan, Kepala BPBD: Jangan Nekat!

Meski telah ditutup sejak lama, sejumlah wisatawan nekat berkunjung ke Pulau Beras Basah, Kota Bontang, saat libur lebaran 2021 ini.

Penulis: Ismail Usman | Editor: Doan Pardede
TribunKaltim.co/Ismail Usman
Petugas keamanan bersama BPBD Bontang minta kapal rombongan wisatawan Pulau Beras Basah untuk mutar balik 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Meski telah ditutup sejak lama, sejumlah wisatawan nekat berkunjung ke Pulau Beras Basah, Kota Bontang, saat libur lebaran 2021 ini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang Ahmad Yani mengatakan, patroli yang digelar dalam dua hari terakhir ini menemukan banyak wisatawan yang berkunjung ke Pulau Beras Basah.

Dari catatan BPBD dalam dua hari ini, ada 100 lebih wisatawan yang berkunjung.

Seluruh rombongan wisatawan itu diminta membubarkan diri dan pulang.

"Kemarin kami temukan banyak, sehingga kita minta meraka pulang. Kalau hari ini petugas yang berjaga disana sudah suruh pulang dua kapal. Mereka belum sempat naik kami minta putar balik," ungkapnya, Minggu (16/05/2021).

Baca juga: Beras Basah Tutup, Jasa Penyeberangan Kapal Hilang Pendapatan, Warga Bontang Pilih ke Panrita Lopi

Sejak dari kemarin, ada 20 petugas BPBD yang dibantu 2 anggota Satpol PP, 3 pegawai Dispopar, 3 angkatan laut dan Polairud telah melakukan penjagaan di Pulau Beras Basah.

Petugas keamanan bersama BPBD Bontang minta kapal rombongan wisatawan Pulau Beras Basah untuk mutar balik
Petugas keamanan bersama BPBD Bontang minta kapal rombongan wisatawan Pulau Beras Basah untuk mutar balik (TribunKaltim.co/Ismail Usman)

Tak hanya itu, kata Yani, sebagian juga personel bertugas di darat untuk mencegah wisatawan agar tidak melakukan penyebrangan, seperti di Pelabuhan Tanjung Laut.

"Yang ditemukan di Beras Basah itu, ada beberapa yang lebih duluan datang dari petugas. Sementara ada juga beberapa yang lewat dari penyebrangan lain. Makanya tidak bisa dicegah dari dari darat," tuturnya.

Untuk penindakan bagi wisatawan nakal sejauh ini hanya sebatas memberikan pemahaman dan meminta pulang.

Baca juga: Lebaran Kedua, Satu Lagi Rumah di Bontang Ludes Terbakar, Kendaraan Korban Berhasil Diselamatkan

"Kalau kedapatan sampai dua kali, kami bakal tahan sementara kapalnya," bebernya.

Lebih lanjut dikatakan Yani, pengawasan di Beras Basah ini dilakukan hanya untuk di hari sabtu dan minggu.

Sedangkan hari lainnya penjagaan hanya di darat, misalnya akses penyebrangan.

Diakhir ia pun menghimbau, agar masyarakat untuk tidak nekat berwisata selama penutupan objek wisata di masa pemberlakuan PPKM Mikro.

"Jangan nekat karena kami bakal suruh pulang.  Kasian sudah keluarin biaya. Khususnya bayar kapal. Jadi sebaiknya jangan," pungkasnya.

Jasa Penyebrangan Kapal Kehilangan Sumber Pendapatan

Penutupan objek wisata Beras Basah saat libur Lebaran, membuat para anggota jasa penyebrangan kapal di Bontang kehilangan sumber pendapatan.

Padahal libur lebaran biasanya menjadi berkah tersendiri bagi para pekerja penyebrangan kapal ke Beras Basah.

Bagaimana tidak, pendapatan kerap naik hingga tiga kali lipat dari hari libur biasanya.

Sehingga keputusan Pemkot Bontang terkait penutupan objek wisata saat libur lebaran dianggap mengorbankan para pekerja jasa penyebrangan.

Pulau Beras Basah Bontang, TRIBUNKALTIM.CO, ISMAIL USMAN
Pulau Beras Basah Bontang, TRIBUNKALTIM.CO, ISMAIL USMAN (TRIBUNKALTIM.CO, ISMAIL USMAN)

Wakil Ketua Asosiasi Jasa Penyeberangan Beras Basah, Bustan mengatakan keputusan menutup objek wisata di Bontang justru menambah masalah baru.

Tak hanya pendapatan para anggota yang jadi korban, tetapi justru bisa menjadi potensi penyebaran Covid-19 dari luar.

Sebab banyak warga Bontang memilih pergi berwisata ke daerah tetangga seperti di Panrita Lopi.

"Seharusnya objek wisata di Bontang tetap dibuka agar selama libur lebaran warga tak keluar daerah," ungkapnya, Minggu (16/05/2021).

Sementara Nur Laila pengunjung Panrita Lopi menuturkan jika libur lebaran ini adalah momentum berwisata bareng keluarga.

Warga Bontang ini mengaku sengaja memilih wisata pantai Panrita Lopi lantaran seluruh tempat wisata di Kota Bontang ditutup pemerintah. 

"Yah ke sini saja walaupun jauh, karena di Bontang itu wisatanya tutup. Beda dengan disini," katanya. 

Hal senada disampaikan, Zulkifli, warga Tanjung Laut Indah. Selama masa liburan ini, dia dan teman sejawat memilih bermalam di pinggir pantai. 

"Tidak ada penutupan di pantai Panrita Lopi, saya bersama rekan menginap satu malam dan disediakan tenda oleh pengelola juga,"katanya. 

Pun lalu lintas menuju lokasi wisata di Panrita Lopi tak ada pos penyekatan. Jalan menuju lokasi wisata juga terlihat padat. Rombongan kendaraan dengan nomor polisi asal Bontang mengular di jalanan. 

(*)

Berita Bontang Terkini Lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved