Ekonomi dan Bisnis
Strategi Bisnis RM Pyramids Bertahan di Tengah Pandemi, Promosikan Budaya Timur Tengah Lewat Kuliner
Bicara tentang perayaan Idulfitri 1442 H, takkan lengkap rasanya jika tidak membahas soal budaya silaturahmi dan berbagai hidangan lezat yang biasanya
Terkait dengan menu makanan yang tersedia di restoran tersebut, Tarik mengatakan bahwa menu yang ia sajikan merupakan makanan yang telah diseleksi berdasarkan cita rasa yang mudah diterima oleh lidah masyarakat Indonesia mulai dari Arabic Salad, Curry Puff, Kebab Halla, Kebab Kofta, Kabsha Shawarma hingga nasi Mandhi dengan varian daging ayam atau kambing.
"Jika ditanya makanan mana yang menjadi menu favorit, saya dapat mengatakan bahwa seluruh sajian di sini merupakan menu favorit karena seluruhnya merupakan hasil seleksi dari setiap menu yang paling banyak dipesan oleh pelanggan," tuturnya.
Dibanderol mulai dari harga Rp 25 ribu hingga ratusan ribu rupiah untuk menu dengan porsi besar.
Tarik menjelaskan bahwa harga yang dipatok untuk sajiannya terbilang sesuai dengan kualitas rasa dan bahan baku yang digunakan.
"Di sini kami menggunakan lebih dari 40 jenis bumbu yang sebagian besar dipesan langsung dari Mesir. Selain itu, teknik masak yang digunakan juga tepat seperti cara yang digunakan di negara kami.
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar pelanggan dapat merasakan sajian dengan rasa yang sama persis seperti yang disajikan di negara asal saya," jelasnya.
Karena kerja kerasnya tersebut, tak heran jika hingga saat ini Tarik berhasil menggaet puluhan pelanggan setia.
Mengolaborasikan penjualan luring di toko fisik yang berada tepat di samping Balikpapan Plaza dan secara daring di akun Instagram RM.Pyramids, Tarik mampu menghasilkan omzet hingga jutaan rupiah.
Pria yang mengaku telah mendapat dua tawaran untuk menjadi chef hotel di Balikpapan tersebut mengatakan bahwa dirinya masih ingin bertahan di bisnis ini.
"Jika bicara mengenai imbas dari pandemi, tidak ada satu pun orang yang luput dari dampak pandemi. Tapi kami masih mampu bertahan hingga saat ini dikarenakan relasi dengan pelanggan yang kami bangun sejak awal," ujarnya.
Tarik menjelaskan sebagai pegiat kuliner, pencapaian terbesar yang ingin ia raih adalah kepuasan pelanggan.
"Memang ada sedikit perbedaan antara idealisme pegiat kuliner dan pebisnis kuliner. Meskipun pada akhirnya semua kembali pada angka-angka di buku pemasukan, tapi sebagai pegiat kuliner, saya dapat mengatakan bahwa kepuasan pelanggan dan transfer nilai melalui makanan menjadi poin penting dalam bisnis ini," tuturnya.
Adapun, menurut Tarik, edukasi dan promosi budaya Timur Tengah melalui makanan merupakan nilai penting yang ingin ia capai.
"Apalagi di tengah pandemi seperti ini, di mana kita terbatas untuk melakukan perjalanan jarak jauh, melalui Pyramids kami ingin menyediakan solusi wisata yang lebih aman dan ramah di kantong. Lewat makanan, kita bukan hanya sekedar terhubung dengan suatu tempat saja, tetapi juga dengan sejarah dan orang-orang yang terlibat di dalamnya," ucap Tarik.
Penulis: Bella Evanglista | Editor: Rahmad Taufiq