Berita PPU Terkini

Gelombang Tinggi dan Cuaca Tak Bersahabat, Nelayan di Penajam Beralih Profesi Jadi Kuli Bangunan

Kondisi cuaca yang tidak bersahabat menjadi kendala bagi masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang sehari-harinya berkerja sebagai nelayan.

TRIBUNKALTIM.CO/DIAN MULIA SARI
Situasi pinggir pantai dan kapal milik nelayan setempat di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). TRIBUNKALTIM.CO/DIAN MULIA SARI 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Kondisi cuaca yang tidak bersahabat menjadi kendala bagi masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang sehari-harinya berkerja sebagai nelayan.

Hal ini dikeluhkan sebagian nelayan di Kecamatan Penajam, terlebih lagi alat keselamatan yang dimiliki oleh sebagian nelayan tidak memenuhi standar.

Jamil, warga Kelurahan Penajam yang sehari-harinya melaut terpaksa berhenti sementara waktu dikarenakan cuaca yang tidak menentu.

"Gelombang besar kadang datang tiba-tiba, awal berangkat angin tidak kencang, baru setengah perjalanan tiba-tiba gelombang besar, kondisi seperti ini sering kejadian tarpaksa saya pulang, apa lagi kapal yang saya pakai kecil," ujar Jamil saat ditemui di kediamannya, Rabu (19/5/2021).

Saat disinggung terkait dengan penggunaan alat keselamatan, pria itu mengakui bahwa yang ia lakukan selama melaut, selain hanya mengecek kondisi kapal dan mesin serta membawa kompas kecil.

Baca juga: Hujan Deras Guyur Penajam dan Sungai di Lawe-Lawe Meluap, Rumah Warga pun Tergenang

"Untuk jaket pelampung kita enggak punya mas, paling bawa jerigen untuk pelampung kalau ada apa-apa," kata dia lalu tersenyum.

Kondisi tidak bisa melautnya sebagian nelayan saat ini memaksa untuk bekerja di darat sebagai kuli bangunan.

"Perut perlu diisi, dapur harus ngepul mas, apa aja kita kerjain, sebagian teman-teman yang melaut juga sekarang cari kerjaan jadi kuli termasuk saya," ucap Jamil.

Terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logitik, Badan Penagulangan Bencana Daerah (BPBD) Nurlaila berharap nelayan untuk dapat memperhatikan kondisi kapal dan mesin serta membawa perlengkapan keselamatan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Ini jadi perhatian kita bersama, peduli dengan keselamatan diri sendiri menjadi sesuatu keharusan. Jika kondisi cuaca tidak baik, kami berharap untuk tidak melaut dahulu," ucapnya.

Perlu diketahui dalam tahun 2021 terdapat kejadian kecelakaan laut dan hilangnya nelayan.

Kondisi ini menyebakan pihak BPBD PPU menyampaikan surat ke empat kecamatan yang ada di PPU untuk memberikan imbauan pentingnya penggunaan alat keselamatan kepada masyarakat PPU yang berkerja sebagai nelayan.

Berita tentang PPU

Penulis: Dian Mulia Sari | Editor: Rahmad Taufiq

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved