Berita Samarinda Terkini
Lahan Relokasi Minim, Walikota Andi Harun Berikan Diskresi buat Pedagang Pasar Baqa
Menanggapi persoalan mengenai luapan pedagang yang berada di sekitar Jalan Sultan Hasanuddin, Walikota Samarinda Andi Harun mengaku akan melakukan pen
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Menanggapi persoalan mengenai luapan pedagang yang berada di sekitar Jalan Sultan Hasanuddin, Walikota Samarinda Andi Harun mengaku akan melakukan pendekatan secara perlahan kepada para pedagang di lokasi tersebut.
"Karena untuk merelokasi seluruh pedagang tidak bisa serampangan. Perlu proses. Kalau mendadak, yang ada hilang sebentar, kembali lagi," ucapnya kepada media dalam kunjungan peninjauannya, Rabu (18/5/2021) ke Pasar Baqa Samarinda Seberang.
Andi Harun menjelaskan pihaknya akan meratakan sistem relokasi seperti di daerah Kota Samarinda lainnya, yaitu memerlukan daerah yang lebih luas.
Mengingat pasar sementara yang berada di lapangan KNPI Samarinda tersebut sudah tidak memadai.
"Kita akan minta saran rekomendasi tempat dari Dinas Perdagangan Kota, apakah ada lokasi yang tepat untuk merelokasi seluruh pedagang yang ada ini," imbuhnya.
Baca juga: Walikota Andi Harun Terima Perwakilan Disabilitas Samarinda
Kemudian, lanjut Andi Harun, jika pada kenyataannya Samarinda Seberang tidak memiliki wilayah lain yang memadai, maka pihaknya akan memberikan bimbingan dalam skala besar sambil mengupayakan bangunan pasar utama rampung.
"Karena mereka perlu menyambung hidup. Kita sebagai pemerintah kota juga perlu mendengarkan aspirasi dari pedagang," ujarnya.
Andi Harun menegaskan sambil menunggu lokasi untuk merelokasi sementara pedagang tersebut, pihaknya akan melakukan diskresi dengan catatan para pedagang harus mematuhi ketertiban, tidak mengganggu arus lalu lintas dan tidak menimbulkan keonaran.
"Apalagi parkir yang tidak tertib. Ini bukan untuk kepentingan pemkot. Tapi untuk kepentingan seluruh masyarakat. Kalau sudah mengganggu lalu lintas, tidak ada toleransi. Jangan mau egois, kepentingan sendiri yang diperhatikan tapi kepentingan dan kenyamanan orang lain tidak diperhatikan," ucapnya tegas.
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Rahmad Taufiq