Iklan Online
Pemkab Paser Prioritaskan 5 Titik Perbaikan Jalan, Butuh Anggaran Rp 1,7 T
Usai dilantik mejadi Bupati dr Fahmi Fadli dan Wakil Bupati Paser Hj Syarifah Masitah Assegaf gencar melakukan perbaikan infrastruktur jalan dalam ran
Penulis: Syaifullah Ibrahim |
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER- Usai dilantik mejadi Bupati dr Fahmi Fadli dan Wakil Bupati Paser Hj Syarifah Masitah Assegaf gencar melakukan perbaikan infrastruktur jalan dalam rangka percepatan pembangunan di Kabupaten Paser.
Hal itu disampaikan oleh Wakik Bupati Paser (Wabup) Hj. Syarifah Masitah Assegaf saat melakukan peninjauan progres pengerjaan jalan yang rusak parah, penghubung 2 kecamatan antara Batu Engau dan Tanjung Harapan, Selasa (18/5/2021).
Menurutnya, pembangunan infrastruktur jalan harus diutamakan, yang merupakan akses perputaran ekonomi masyarakat.
"Karena dengan infrastruktur yang memadai mampu menyokong produktivitas, meningkatkan kemajuan wilayah, dan membuat masyarakat lebih sejahtera," jelas Wabup.
Terlihat, Wabup Masitah didampingi Kadis PUTR Hasanuddin, beserta Camat Batu Engau Paulus Margita dan jajaran Pemerintah Desa.
Wabup menegaskan, terdapat 5 pembangunan jalan yang dicanangkan oleh Bupati dr. Fahmi Fadli yang harus mendapatkan skala prioritas.
Di antaranya ruas jalan Kerang-Tanjung Aru di mana pembangunannya dibantu APBD Kabupaten, APBD Provinsi, DAK Kemendes, Bankeu.
Kedua, jalan poros Simpang Pait-Perkuen-Kepala Telake dan ketiga Jalan poros Lolo-Biu, keempat Medik ke atas dan kelima poros Sebakung ke atas.
"Kalau di Simpang Pait, ini lagi ramai (dikeluhkan masyarakat) masih rusak parah terutama di poros jalan Long Gelang," sebut Masitah.
Namun, rencananya pada pekan depan akan diturunkan alat dari Provinsi Kalimantan Timur untuk melakukan perbaikan infrastruktur di lokasi tersebut.
"Itu ada alokasi dana Rp 3,5 miliar yang berasal dari DAK, dan Bankeu 1 miliar, lalu dari tanggap darurat, pemeliharan rutin, InshaAllah jalannya akan mulus juga, dengan artian pembangunan jalan terus," jelas Wabup.
Masitah menyebutkan, secara keseluruhan untuk melakukan perbaikan tersebut membutuhkan dana sekitar Rp 1,7 triliun.
"Ya, kalau kami mampu di angka Rp.600-700 miliar berarti sudah mencapai 50 yang teratasi, ini akan ditangani secara bertahap dan berkesinambungan yang tentunya dukungan anggaran provinsi serta Pusat," kata Masitah.
Masitah juga meninjau progres pengaspalan di Desa Pengguren Jaya, yang dibiayai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK).
Desa tersebut mendapatkan pengaspalan siram sejauh 1,5 Km dengan nilai anggaran sebesar Rp 3,5 miliar dari Kemendes RI.
Pengaspalan di Desa Pengguren Jaya Kecamatan Batu Engau, sebenarnya, masuk di Dusun Pawing, namun dikarenakan kontur tanahnya tidak memungkinkan maka dilakukan pemindahan.
"Kontur tanah di lokasi awal tidak memungkinkan, untuk itu di pindah lokasinya. Diperkirakan, untuk pengaspalan mencapai 20 hari lagi," terangnya.
Saat ini lanjutnya, di Dusun Pawing hanya sampai pengerjaan tealphot saja, namun nantinya akan dilakukan rigid.
Untuk itu Wabup berharap, infrastruktur mendapat prioritas utama sembari juga melaksanakan perbaikan fasilitas lainnya seperti Kesehatan dan pendidikan.
"Jika infrastruktur sudah baik maka fasilitas-fasilitas lainnya akan mengikuti," tandasnya.
Ia menegaskan untuk pengerjaan perbaikan secara rutin ada dana sekitar Rp 18,5 miliar ditambah lagi anggaran tanggap darurat yang secara bertahap terus berjalan.
"Untuk pengerjaan jalan poros Kerang-Tanjung Aru ada beberapa titik yang pengaspalan, dan Rp 15 miliar yang rigid sambil menunggu tahun 2022, tapi memang keinginan dari Bupati Paser pembangunan jalan ini harus rigid semua,” tambah Masitah.
Keseriusan Pemkab Paser terhadap jalan poros Batu Engau-Tanjung Harapan menurut Wabup, dua alat berat akan ditempatkan di lokasi dengan target poros jalan hingga Desa Tanjung Aru, Kecamatan Tanjung Harapan dapat tembus.
"Pak Bupati sudah memerintahkan agar penanganan jalan poros ini dapat dilakukan hingga tembus di Desa Tanjung Aru Kecamatan Tanjung Harapan. Makanya beliau sudah mengistruksikan dua alat berat PUPR akan selalu berada di lokasi hingga dapat tembus sampai ke titik ujung Desa Tanjung Aru," papar Masitah.
Meskipun akan dilakukan secara bertahap, mantan anggota DPRD Provinsi Kaltim ini, optimistis dapat dilakukan hingga jalan poros yang sekian tahun tidak biasa dilalui pada titik-titik tertentu tuntas dengan dukungan anggaran kabupaten bersama provinsi hingga pusat. (*/Adv)
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Rahmad Taufiq