Berita Nasional Terkini
Blak-blakan di Pengadilan, Habib Rizieq Bongkar Alasan Tinggal di Arab Saudi, Singgung Dendam Ahok
Blak-blakan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Habib Rizieq Shihab bongkar alasan tinggal di Arab Saudi, singgung dendam Ahok
TRIBUNKALTIM.CO - Imam Besar eks Front Pembela Islam ( FPI) Habib Rizieq Shihab kembali melontarkan pernyataan mengejutkan.
Di sidang yang berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rizieq Shihab membongkar alasannya tinggal selama beberapa tahun di Arab Saudi.
Tak hanya itu, Riziew Shihab juga menyinggung dendam politik kala dirinya dan FPI sukses menggelar unjukrasa 411 dan 212 yang menggagalkan Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) kembali menjadi Gubernur DKI.
Dendam politik itulah, menurut Rizieq Shihab yang melatari dirinya kini dijerat kasus pelanggaran protokol kesehatan.
Terdakwa Muhammad Rizieq Shihab (MRS) mengatakan perkara yang menjerat dirinya bersama para terdakwa lainnya saat ini merupakan bentuk balas dendam politik.
Yakni buntut dari kekalahan Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017 silam.
Baca juga: Petinggi KAMI Akhirnya Hirup Udara Bebas Jelang Idul Fitri, Andi Arief Tanyakan Nasib Habib Rizieq
Hal tersebut disampaikan Rizieq Shihab saat membacakan pledoi atau nota pembelaan tuntutan jaksa kepada dirinya atas perkara kerumunan Petamburan dan Megamendung di ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Kamis (20/5/2021).
Mulanya, Rizieq menyatakan proses hukum yang dijalaninya saat ini dianggap lebih kepada dendam politik bukan perkara hukum atas aksi 411 maupun 212 yang turut menyudutkan Ahok karena perkara penistaan agama.
"Tidak bisa dipungkiri bahwa semua ini bermula dari aksi bela islam 411 dan 212 pada tgl 4 November dan 2 Desember Tahun 2016, saat itu Umat Islam Indonesia bersatu menuntut Ahok si penista agama untuk diadili karena telah menistakan Al-Qur’an," kata Rizieq dalam ruang sidang.
Sebagaimana diketahui, bahwa saat itu dalam aksi bela Islam yang dilakukan Rizieq Shihab dan para pengikutnya digelar sebanyak dua kali, berkaitan dengan kekalahan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Hal itu dilakukan, sebab Rizieq bersama pengikutnya menilai Ahok telah menistakan agama Islam.
Selain itu, Ahok juga dianggap sebagai sosok yang arogan dan sering berucap kata kasar serta emosional bahkan, dinilai sebagai kepanjangan tangan para oligarki.
"Alhamdulillaah, setelah perjuangan jatuh bangun yang penuh suka duka bersama umat, berkat persaudaraan dan persatuan umat yang luar biasa, akhirnya datang pertolongan Allah SWT.
Sehingga umat berhasil melengserkan dan melongsorkan Ahok si penista agama di Medsos dan Pilkada serta Pengadilan secara konstitusional," katanya.
Baca juga: NEWS VIDEO Habib Rizieq Kini Minta Maaf dan Akui Salah soal Langgar Prokes di Petamburan
Atas aksinya tersebut, Rizieq Shihab merasa kalau tindakannya dalam rangka mengalahkan Ahok dalam Pilgub DKI 2017 menjadi awal mula dirinya sebagai target yang dikriminalisasi akibat perbedaan politik.