Breaking News

Berita Samarinda Terkini

Dishub Samarinda Pasang Barrier Sepanjang Pasar Pagi dan Sungai Dama

Dinas Perhubungan Kota Samarinda telah memberikan pembatas atau barrie di kawasan Pasar Pagi dan Pasar Sungai Dama, Kota Samarinda

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Dishub sudah memasang barrier tepat di depan toko-toko pedagang untuk menghindari parkir dan pedagamg liar di sekitar Pasar Pagi dan Pasar Sungai Dama, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur pada Kamis (20/5/2021). 

Dia menuturkan Barrier tidak akan dilepas sampai daerah dua pasar tersebut sudah tertib.

Bahkan katanya, tidak menutup kemungkinan barrier akan diletakan di depan pintu toko-toko jika dalam waktu dekat tidak ada perubahan dan daerah tersebut belum steril dari pedagang dan parkir liar.

Apalagi jalur Sungai Dama itu lalulintasnya sangat padat. Harapan kita masyarakat bisa tertib lalu-lintas dan tertib parkir.

Masyarakat kan luas. Jangan ada masyarakat yang diuntungkan, ada yang dirugikan.

Baca Juga: Penyekatan Mudik Lebaran Berakhir, Suasana Terminal Bus Tipe B Sungai Kunjang Samarinda Belum Ramai

"Masalah parkir yang membuat macet ini sudah sering dikomplain masyarakat ke kami. Jadi mohon kerjasamanya agar kota kita bersih, dan arus lalu lintas bisa lancar," ujar Rifai.

Menangkal Pedagang dan Parkir Liar

Pemerintah Kota ( Pemkot) Samarinda melalui Satuan Pamong Praja (Satpol PP) Samarinda dibantu Dinas Perhubungan Kota Samarinda kembali melakukan penertiban bangunan liar dan parkir.

Yakni yang dianggap mengganggu arus lalu lintas di sekitaran Pasar Pagi Jalan Gadja Mada, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur pada Kamis (18/5/2021).

Adanya pembongkaran paksa ini tentunya dikeluhkan para pedagang.

Mereka berdalih bahwa pemerintah tidak memberikan solusi, kemana mereka harus mencari lokasi baru untuk berdagang.

Baca Juga: Kebakaran di Jalan Mutiara Pasar Pagi Samarinda, Satu Rumah Ludes, Korban Lupa Kontrol Kompor

"Sudah pernah dibongkar, diperingatkan, dan kami sadar ini sudah melanggar aturan. Tapi dibongkar solusinya tidak ada. Jadi kembali lagi. Harapannya pemerintah membongkar. Yah, beri solusi kami harus kemana," kata Isna (40), seorang pedagang buah yang ditertibkan kepada Tribunkaltim.co.

Begitupun para jukir yang sehari hari mengais rezeki dengan mengandalkan jasa parkir mengaku bingung harus mengarahkan parkir kemana.

Imbasnya, pemasukan mereka yang diakui menurun lagi, melainkan sudah anjlok.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved