Disbun Kutim Komitmen Lindungi 77,9 Ribu Area Bernilai Konservasi Tinggi di Kawasan Izin Perkebunan
Disbun Kutim komitmen lindungi 77,9 ribu area bernilai konservasi tinggi di kawasan izin perkebunan
TRIBUNKALTIM.CO - Pemkab Kutai Timur melalui Dinas Perkebunan berkomitmen menyelamatkan area bernilai konservasi tinggi (ANKT) di wilayah izin perkebunan.
Total luas hutan di area perkebunan yang akan dilindungi seluas 77,9 ribu hektare.
Rencananya, luasan tersebut akan disahkan melalui SK Bupati Kutim, tentang peta indikatif ANKT di area perkebunan.
Hal ini terungkap dalam FGD Pertemuan Koordinasi dan Sinergi Perlindungan Areal Berhutan di Luar Kawasan dan Pemanfaatan Kawasan Hutan oleh Masyarakat Sesuai Peraturan Perundangan yang berlaku.
Kegiatan FGD yang berlangsung Senin (24/5/2021) ini diadakan oleh Dinas Perkebunan Kutim, bersama Kalimantan Forest Project atau KalFor Project.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Timur Irawansyah menuturkan, Kutim mengambil prakarsa baru dalam pengelolaan sumber daya alam.
Baca juga: Sempat Oranye Covid-19, Kecamatan Sangatta Utara Zona Merah Lagi, Ini Kata Kadinkes Kutim
Kutim, menurutnya, tak lagi berfokus pada sumber daya alam tak terbarukan.
"Tujuannya agar pemanfaatan SDA bisa memberi manfaat optimal ke Pemda dan masyarakat.
Serta lingkungan hidup tak terdegradasi," kata Irawansyah di acara tersebut.
Kutim, kata Irawansyah, memiliki perkebunan yang luas. Didominasi tiga komoditi utama yakni sawit, karet dan kakao.
Upaya perlindungan lingkungan hidup difokuskan pada area bernilai konservasi tinggi.
Berdasarkan hasil verifikasi Dinas Perkebunan Kutai Timur, terdapat 77,9 ribu hektare area bernilai konservasi tinggi di area perkebunan di Kutim.
"Nanti Disbun bersama Forum Perkebunan akan memfasilitasi penetapan luas ANKT ini," katanya.
Irawansyah juga mengungkapkan, selain itu, terdapat 18 kecamatan yang wilayahnya berbatasan dengan kawasan budidaya kehutanan.
"Perlu sinergi kordinasi dan kolaborasi agar aktivitas masyarakat jadi pendukung perlindungan areal berhutan dan memberi rasa aman ke pada masyarakat yang beraktivitas.