PPDB Nunukan 2021
Disdikbud Nunukan Umumkan PPDB Serentak Digelar 21 Juni, Berikut 4 Jalur yang Bisa Digunakan
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) bakal dibuka serentak untuk pendidikan SD dan SMP pada 21 Juni mendatang.
Bagaimana kalau tidak ada kartu yang membuktikan dari keluarga kurang mampu?
Tak perlu khawatir, karena ada jalur berikutnya, yakni jalur prestasi, tapi khusus untuk calon siswa SMP.
"Prestasinya akademik maupun nonakademik. Khusus prestasi akademik dilihat berdasarkan nilai rata-rata rapor 5 semester terakhir di jenjang SD. Jadi setiap SD menerbitkan peringkat 1-10 pada tahun ajaran ini," tuturnya.
Widodo mengaku, ketika jalur prestasi dan afirmasi melebihi kuota maka perankingannya diurut berdasarkan zonasi.
"Jadi kembali ke jalur zonasi kalau kuotanya penuh. Kenapa pemerintah selalu mengupayakan zonasi, biar siswa tidak jauh dari rumah ke sekolah. Meminimalisir risiko di jalan raya, lalu pengawasan anak lebih enak," ungkapnya.
Jalur berikutnya yakni perpindahan orang tua, jalur itu bisa digunakan paling banyak 5 persen dari daya tampung sekolah.
Calon siswa dari jalur perpindahan tugas harus dibuktikan dengan surat penugasan dari instansi, lembaga, kantor atau perusahaan yang mempekerjakan.
Penentuan peserta didik dalam jalur perpindahan tugas orang tua atau wali diprioritaskan pada jarak tempat tinggal calon peserta didik yang terdekat dengan sekolah.
"Untuk jalur perpindahan orang tua, kalau ada lebih kuotanya bisa digunakan oleh anak-anak guru yang mengajar di sekolah tersebut. Tujuannya untuk memudahkan guru yang anaknya juga sekolah. Pertimbangannya, kalau orangtuanya mengajar siapa yang antar anaknya ke sekolah lain," imbuhnya.
Widodo menuturkan, secara teknis tak ada perubahan PPDB tahun ini dengan tahun sebelumnya.
Bahkan, beberapa sekolah di Nunukan sudah ada yang memajang spanduk PPDB di depan sekolah.
"Prioritas pertama untuk calon siswa SD itu umurnya harus 7 tahun. Jadi dilihat dulu usianya, kalau sudah memenuhi baru dilihat dari zona. Sementara itu, untuk teknis pendaftaran calon siswa tergantung sekolahnya. Kalau jaringannya memungkinkan, ya silakan online," iucapnya.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Rahmad Taufiq