Virus Corona di Kutim
Mendekati Pembelajaran Semester Genap, Pemkab Kutim Masih Kaji Perencanaan PTM di Kutai Timur
Pemerintah pusat mendorong berbagai daerah untuk menerapkan kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas pada Juli 2021.
Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Pemerintah pusat mendorong berbagai daerah untuk menerapkan kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas pada Juli 2021.
Untuk itu, Pemerintah kabupaten (Pemkab) sedang mempelajari tentang kemampuan sekolah untuk menerapkan PTM di Kutai Timur.
"Masih kita pelajari dulu," kata Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, di Kantor Sekretariat Bupati Kawasan Pemerintahan Bukit Pelangi, Kabupaten Kutim, Senin (24/5/2021).
Demi melaksanakan kegiatan PTM, pemerintah tengah mempersiapkan berbagai aspek seperti sosialisasi terkait persiapan sarana-pra sarana PTM.
Baca Juga: Persiapan Pembelajaran Tatap Muka, Berikut Jadwal Vaksinasi Covid-19 Bagi Guru di Tarakan
Selain itu, tata laksana pembelajaran juga telah diatur sedemikian rupa untuk meminimalisir adanya kelalaian protokol kesehatan di sekolah.
Oleh karenanya, sekolah-sekolah di Kutim membutuhkan persiapan yang matang sebelum melakukan uji coba pembelajaran tatap muka.
Saat ini, vaksinasi terhadap pendidik dan tenaga pendidikan juga gencar dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kutim.
Sebanyak 3.720 guru ditargetkan mendapatkan vaksin untuk mempercepat pelaksanaan PTM di daerah.
Baca Juga: Semua Orangtua Siswa Belum Merestui, Disdikbud Bontang Tetap Gelar Pembelajaran Tatap Muka pada Juni
Kepala Dinas Kesehatan dr. Bahrani Hasanal mengatakan selain mempercepat vaksin, pihaknya melalui puskesmas melakukan kunjungan terhadap sekolah-sekolah.
"Kami kemaren dari beberapa Puskesmas itu menuju ke sekolah-sekolah untuk melihat situasi apakah bisa direkomendasikan untuk PTM," ujarnya.
Kunjungan dilakukan untuk memeriksa apakah sarana dan pra sarana yang dimiliki sekolah sudah memenuhi standar pelaksanaan tatap muka.
Apabila sekolah mampu menyediakan kebutuhan pelaksanaan tatap muka, maka Dinkes akan memberikan rekomendasi pelaksanaan PTM.
Baca Juga: Satu Sekolah Dasar di Tana Tidung Belum Laksanakan Pembelajaran Tatap Muka
Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka di Kutai Timur, Pemkab Kutim Periksa Kesiapan SD 001 Sangatta Utara
Namun, jika sekolah tidak mempu memnuhi persyaratan PTM, maka pemerintah tidak akan memberikan rekomendasi.
"Kalau mampu pun, nanti kita akan uji coba terlebih dahulu. Kalau dilihat mampu ya jalan terus, tapi kalau tidak ya kita ambil kebijakan lain," tutur Bahrani.
Periksa Kesiapan SD 001 Sangatta Utara
Berita sebelumnya. Terkait pembelajaran tatap muka belum mendapatkan lampu hijau dari pemerintah provinsi Kalimantan Timur.
Akan tetapi persiapan untuk pembelajaran tatap muka (PTM) terus dilakukan di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.
Di samping boleh atau tidaknya PTM diterapkan, berbagai sekolah negeri di Kutim sudah melakukan persiapan sejak akhir tahun 2020 lalu.
Untuk itu, Dinas Kesehatan Kutai Timur melalui Satgas Covid-19 PTM Puskesmas Sangatta Utara melakukan pemeriksaan terhadap sekolah negeri di Kutai Timur, terkait kesiapannya menyambut PTM pada Senin (17/5/2021).
"Kami mendatangi satu-persatu sekolah untuk mengecek kelengkapan dalam menghadapi persiapan tatap muka," ujar Koordinator Satgas Covid-19 PTM Puskesmas Sangatta Utara, Apriarti Pramesti.
Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah Malinau, Bupati Wempi W Mawa Beber 2 Program Unggulan Pendidikan
Tim dari Puskesmas Sangatta Utara hanya melakukan pemeriksaan terhadap 26 sekolah di bawah naungannya, yakni 12 SD, 10 SMP dan 4 Setingkat SMA di kecamatan Sangatta Utara.
Di masing-masing sekolah, tim membawa daftar tilik dan memeriksa apakah persyaratan yang harus dilengkapi sekolah dalam menghadapi tatap muka sudah sepenuhnya terlaksana.
Persyaratan tersebut dimulai dari fasilitas protokol kesehatan hingga pengaturan sarana dan pra sarana baik di dalam dan di luar sekolah.
“Dari Dinas kami sudah disiapkan daftar tiliknya seperti CTPS, pengaturan prasarana dan sarana sekolah, toilet, ruang UKS, ruang guru dan sarana diluar sekolah,” ucap Apriarti.
Baca Juga: Sekolah di Kutim Siap Pembelajaran Tatap Muka, Menunggu Vaksinasi Covid-19 Bagi Guru Tuntas
Di tempat yang sama, Kepala Sekolah SD 001 Sangatta Utara Jamaluddin memastikan jarak antar siswa selama pembelajaran menjadi prosedur mendasar dalam persiapan PTM di sekolahnya.
Waktu pembelajaran dengan sistem bergantian juga sudah diatur oleh pihak sekolah untuk menghindari adanya kontak langsung.
“Nanti, dalam satu kelas akan dibagi dua shif. Jadi tidak full semua masuk kelas. Kelas pagi dan kelas siang, untuk pengaturan jam nya nanti kita akan rapatkan dulu,” ucap Jamaluddin.
Ia juga menambahkan bahwa tidak semua murid menjalani proses pembelajaran secara tatap muka.
Hal tersebut dikarenakan jumlah murid di SD 001 yang mencapai kurang lebih 900 orang, sehingga diyakini penggunaan sistem shift membuat banyak murid kehilangan waktu belajar.
“Dan semua tidak langsung masuk, ada yang masuk dan ada juga yang daring. Kalau masuk semua jelas tidak bisa. Sebab, jumlah murid kami sembilan ratusan," tuturnya.
Sekadar diketahui, pemerintah pusat mencanangkan pelaksanaan PTM yang akan dimulai pada bulan Juli 2021 mendatang.
Namun kebijakan tersebut disesuaikan dengan kondisi penularan Covid-19 di daerah.
Untuk mempersiapkan pelaksanaan PTM di Kutai Timur, pemerintah daerah melakukan kunjungan terhadap sekolah-sekolah untuk meninjau langsung kesiapan mereka.
Penulis Syifa'ul Mirfaqo | Editor: Budi Susilo