Virus Corona di Tarakan
Vaksin AstraZeneca Diberikan ke Lansia Purnawirawan Kodim 0907 Tarakan
Pagi-pagi sekali, Sumarlin perempuan berusia 52 tahun ini bersiap-siap menuju Kodim 0907 Tarakan.
Adapun tujuan vaksinasi lanjut Letkol Infanteri Eko Antoni Chandra Lestianto, dalam rangka mempercepat program vaksinasi nasional. Terutama kepada masyarakat.
Ini juga instruksi KSAD kepada seluruh jajaran wilayahnya melalui Panglima Kodam, untuk melaksanakan vaksinasi kepada seluruh purnawiranan dan istri purnawirawan serta warakawuri.
"Kami menindaklanjuti instruksi Pak Panglima. Tujuannya semakin banyak divaksin semakin cepat keluar dari situasi pandemi ini," bebernya.
Ia melanjutkan, purnawirawan dan warakawuri ini masuk kelompok rentan atau kategori lansia. Untuk itu diperlukan langkah cepat untuk memberikan vaksinasi kepada lansia agar tidak terpapar. Dan lanjutnya jika terpapar tidak akan merasakan dampak berat.
Tercatat untuk total purnawirawan saat ini sekitar 134 orang yang sudah habis masa tugasnya. Rerata mereka berumur paling muda sekitar 58 tahun dan yang tertua di umur 74 tahun.
"Kita awali hari ini 60 dosis dulu. Selanjutnya akan diakomodir yang belum mendapatkan vaksin," ungkapnya.
Adapun vaksinasi dosis kedua akan dilaksanakan sekitar tiga bulan lagi. Karena AstraZeneca berbeda dengan Sinovac.
Jika Sinovac maksimal 28 hari dan minimal 14 hari, AstraZeneca harus mencapai tiga bulan baru bisa divaksin untuk dosis kedua.
Ia juga melanjutkan jenis AstraZeneca yang disuntikkan bukan menggunakan batch CTMAV547 yang ditarik sementara peredarannya karena masih harus diuji kembali.
Batch CTMAV547 ditarik kembali untuk keperluan pengujian toksisitas dan sterilitas oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Sehingga mereka tidak perlu khawatir. Saya mohon doa restunya mudahan vaksinasi ini lancar dan purnawirawan ini lansia ini bisa diberikan kekebalan tubuh sehingga bisa melaksanakan aktivitas normal di tengah pandemi," ujarnya.
Jika ternyata nanti ada kasus KIPI, ia sudah menyiapkan langkah antisipasi dan penanganan secara cepat kepada mereka yang mengalami efek samping.
"Kami siapkan RSUD Tarakan untuk menangani kejadi ini. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit. Tapi kita berharap tidak ada. Karena sudah disampaikan juga untuk mereka cepat melaporkan diri jika merasakan sesuatu," pungkasnya.
Penulis Andi Pausiah | Editor: Budi Susilo