Virus Corona di Berau
Walaupun Mampu Beli Vaksin Gotong Royong dalam Jumlah Banyak, Perusahaan Tetap Harus Lihat Stok
Sudah ada beberapa perusahaan besar di Kabupaten Berau yang mendaftar dan menaruh minat untuk gelar vaksin gotong royong, namun Berau belum mendapatka
Penulis: Renata Andini Pengesti |
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB- Sudah ada beberapa perusahaan besar di Kabupaten Berau yang mendaftar dan menaruh minat untuk gelar vaksin gotong royong, namun Berau belum mendapatkan alokasi pasti dari pusat.
Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi mengakui untuk sekarang Berau memang belum memiliki jatah untuk pelaksanaan vaksin gotong royong.
Estimasi waktu pelaksanaannya pun belum bisa dipastikan kapan.
“Wacana memang ada, perusahaan juga sudah ada yang mendukung vaksin ini terutama perusahaan tambang terbesar di Berau ya, jatahnya saja yang belum ada,” ungkapnya kepada TribunKaltim.co, Senin (24/5/2021).
Kendati sifat vaksin gotong royong ini berbayar, pihak perusahaan harus mempersiapkan dengan baik ketentuan yang berlaku.
Baca juga: Kabupaten Berau Akan Segera Laksanakan Vaksin Gotong Royong, Dana dari Perusahaan, Pemkab Terbantu
Pihak perusahaan tidak bisa membeli vaksin dalam jumlah yang sekali banyak, melainkan harus mengikuti ketersediaan stok.
Sesuai dengan aturan dari Kementerian Kesehatan No 10 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019, tentang harga vaksinasi gotong royong atau mandiri sebesar Rp 500 ribu untuk dua dosis penyuntikan.
Dosis pertama seharga Rp 375 ribu sedangkan penyuntikan kedua seharga Rp 125 ribu.
Dalam pelaksanaan vaksin gotong royong yang telah ditetapkan, pemerintah memutuskan memakai jenis vaksin Sinopharm dan CanSino.
Selain itu, salah satu syarat yang perlu dipenuhi adalah tersedianya fasilitas kesehatan yang baik dari sisi perusahaan, juga dipastikan pihak perusahaan harus bekerja sama dengan pihak klinik swasta.
Baca juga: Vaksin Gotong Royong di Kutim Sedang Diproses, Hanya Perusahaan Penuhi Syarat yang Bisa Beli
Sebab, kemungkinan besar di fasilitas perusahaan tidak ada tenaga kesehatan atau vaksinator yang sudah mengikuti dan mengetahui tata cara pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Sementara itu, Iswahyudi menjelaskan vaksinasi gotong royong telah berlangsung sejak 18 Mei 2021 kemarin di beberapa tempat.
Pihaknya harus melakukan konfirmasi lagi ke beberapa perusahaan untuk meminta pasti jatah kuota informasi itu terlebih dahulu.
“Jika ada kerja sama yang baik, niscaya 100 persen masyarakat di Berau yang bisa menerima vaksin dapat terwujud,” ujarnya.
Saat ini terkait vaksin pelayanan publik, mereka masih bergegas untuk mempercepat vaksinasi kepada tenaga pendidik jelang persyaratan pembukaan sekolah di Juli 2021. (*)
Penulis: Renata Andini | Editor: Rahmad Taufiq