Berita Paser Terkini
Minim Anggaran, IPSI Paser Singgung Kesiapan Pemkab Jadi Tuan Rumah Popda XVI 2021
Dalam menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov 2022) dan Pekan Olahraga Pelajar Daerah XVI (Popda 2021), berbagai persiapan telah dilakukan oleh Ik
Penulis: Syaifullah Ibrahim |
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER- Dalam menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov 2022) dan Pekan Olahraga Pelajar Daerah XVI (Popda 2021), berbagai persiapan telah dilakukan oleh Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Paser untuk memperoleh gelar juara.
Ketua IPSI Paser, Basri Mansur menargetkan sedikitnya 10 perolehan medali emas pada ajang Popda XVI yang akan digelar di Kabupaten Paser.
Sekadar diketahui, mundurnya Berau menjadi tuan rumah Popda XVI, Kabupaten Paser mengajukan diri sebagai tuan rumah.
Basri Mansur menuturkan, hasil rapat terakhir dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) hingga saat ini masih dalam tahap pengumpulan anggaran untuk persiapan gelaran tersebut.
"Hal tersebut juga telah disampaikan ke Disporapar Kabupaten Paser," jelas Basri, Selasa (25/5/2021).
Baca juga: Ajang Porprov Berau 2022, Ketua KONI Samarinda Sebut Banyak Cabor Berpotensi Dulang Medali Emas
Namun yang menjadi kendala, lanjut Basri Mansur, hingga saat ini kepastian dari Pemerintah Daerah untuk membiayai gelaran tersebut belum ada.
Walaupun sebelumnya, Kabupaten Paser telah mengajukan diri dan siap untuk menjadi tuan rumah Popda XVI.
Sementara, venue (tempat) pertandingan di Kabupaten Paser hanya siap untuk beberapa cabang olahraga saja, misalnya Cabang Olahraga (Cabor) atletik yang hingga kini belum tersedia.
Basri Mansur membeberkan, hasil diskusi dengan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Paser, Disporapar akan mendapatkan suntikan anggaran senilai Rp 5 miliar dari Pemerintah Provinsi.
Namun, hingga sampai saat ini belum ada kabar mengenai persetujuan Gubernur Kalimantan Timur berkaitan dengan hal tersebut.
Baca juga: Berau Jadi Tuan Rumah Porprov 2022, Wabup Gamalis Sebut Butuh Dana Rp 300 M untuk Lengkapi Venue
"Dilemanya, masing-masing cabor dalam waktu dekat ini, harus mengadakan seleksi, sementara anggaran yang dikucurkan oleh Pemda setelah APBD-P. Bukan hanya IPSI yang terdampak, namun semua cabor tidak sanggup jika harus membiayai sendiri," kata Basri.
Untuk Cabor pencak silat saja lanjutnya, hingga sekarang belum tersedia venuenya, jadi segala sesuatu untuk persiapan Popda, IPSI harua menyewa.
Sebelumnya, direncanakan venue Pencak Silat di Eks Dinas Kehutanan, namun arenanya tidak standar, seperti matras yang terlalu ngepres dengan dinding.
"Kami cabang olahraga hanya menyiapkan, dan membantu kerjanya Panitia dari Dispora Provinsi dan Disporapar Paser untuk terselenggaranya Popda XVI," sambung Basri Mansur.
Ia belum bisa memastikan berapa jumlah atlet yang akan ikut bertanding pada gelaran Popda XVI, karena belum dilakukan seleksi.
"Kami belum lakukan seleksi atelit sampai sekarang, dari 8 perguruan yang ada di Kabupaten Paser," katanya.
Pihaknya mesti dihadapkan dengan 2 ajang yang saling bertautan, sementara anggarannya belum ada kejelasan.
IPSI sendiri, menuju ajang Popda dan Pra Porprov sementara ini masih mampu menyediakan anggaran sendiri untuk persiapan, namun Ia mempertanyakan bagaimana dengan nasib cabor lain.
Misalnya, sepak bola yang butuh anggaran sangat besar, perlu penyiapan vitamin, para medis, pelatih, wasit begitu pula dengan pencak silat.
"Kita dipaksakan untuk memberikan TC, terus bagaimana dengan biaya penginapan peserta selama karantina atelit," tandasnya.
Walupun tempat tidak disewa, namun untuk konsumsi harian atelit tentunya perlu dipikirkan juga.
Menurutnya, jika pelaksanaan di bulan November 2021 mendatang, namun anggaran baru ada di perubahan, tidak menutup kemungkinan akan sulit untuk menyiapkan atelit.
"Kami dipaksakan untuk melakukan seleksi di bulan Juni dan paling lambat Juli, sementara biaya TC Atelit belum ada," singgungnya.
Meskipun anggaran minim, Basri Mansur menargetkan 10 medali emas pada event Popda XVI dengan harapan di HUT IPSI ke-73 semua perguruan tetap bersatu untuk membawa kabupaten Paser lebih maju, dan lebih berprestasi.
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Rahmad Taufiq