News Video
NEWS VIDEO Ali Kalora Cs Tak Kunjung Serahkan Diri Ternyata Diancam Pihak Lain
Mabes Polri mengungkapkan, pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora, sedianya hendak menyerahkan diri pada pihak kepolisian.
TRIBUNKALTIM.CO - Mabes Polri mengungkapkan, pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora, sedianya hendak menyerahkan diri pada pihak kepolisian.
Namun upaya itu tak kunjung dilakukan karena Ali Kalora mendapatkan tekanan dari kelompok lain.
Tekanan itu diduga terkait keselamatan keluarga Ali Kalora.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri, Brigadir Jenderal Rusdi Hartono menjelaskan, saat ini pihaknuya juga sedang melakukan berbagai upaya menjaga keamanan hingga mempermudah langkah Ali Kalora menyerahkan diri.
"Segala kemungkinan terjadi seperti itu di sana. Ada usaha untuk menyerahkan diri, dan sebagainya," kata Brigjen Rusdi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (24/5/2021).
Brigjen Rusdi mengungkapkan, tim gabungan yang tergabung dalam operasi gabungan Satgas Madago Raya sedang melakukan pendalaman.
Baca juga: Enam KKB Berkumpul di Wilayah Puncak Papua, Dari 150 Orang Sekitar 70 Teroris Panggul Senjata Api
"Yang jelas, dari operasi itu diharapkan kasus MIT bisa selesaikan. Kelompok-kelompok Ali Kalora harus diselesaikan di daerah Poso dan sekitarnya," ucapnya.
Senada dengan hal itu, Komandan Komando Daerah Resor Militer 132 Tadaluko, Brigjen Farid Makruf mengungkapkan, Satgas Madago Raya selama ini sudah mengimbau pihak kelurga dari DPO untuk segera menyerahkan diri.
Brigjen Farid mengungkapkan, kelompok Ali Kalora yang berniat menyerahkan diri dihalangi oleh kelompok lain yakni Datar alias Farel atau Anas.
Qatar diketahui memberikan ancaman pada Ali Kalora dan 3 anggota lain, jika menyerahkan diri maka keluarga mereka akan jadi taruhan.
"Mereka (kelompok Ali Kalora) itu sebenarnya sudah mau turun kampung dan mau menyerah. Jadi yang mau menyerah itu Ali Kalora, Rukli, Suhardin alias Hasan Pranata dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang,"ujar Farid.
Menurut laporan Satgas Madago Raya Kelompok Mujahidin Indonesia Timur kini terpecah dan terbagi dalam dua kelompok.
Kelompok pertama beranggotakan empat orang yang dipimpin oleh Ali Kalora, bergerak di wilayah Poso Pesisir Utara.
Baca juga: Satgas Nemangkawi Punya Cara Bedakan Anggota KKB Papua dan Warga Sipil, Makin Mudah Buru Teroris
Sedangkan kelompok MIT pimpinan Qatar bergerilya di sekitar Lembah Napu, Lore Timur.
Anggota kelompok Qatar terdiri atas Abu Alim alias Ambo, Nae alias Galuh, Askas alias Jadi alias Pak Guru, dan Jaka aka Ramadan alias Ikrima alias Rama.
Kelompok Qatar ini juga berperan dalam teror dan pembunuhan terhadap para petani di wilayah Lore, Kabupaten Poso.
Artikel ini telah tayang di TribunVideo.com Terkuak, Ali Kalora Cs Tak Kunjung Serahkan Diri Ternyata Diancam Pihak Lain, Keluarga Jadi Taruhan