Wawancara Eksklusif
WAWANCARA EKSKLUSIF Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang Ungkap Pesan Ismunandar, Jangan Terulang Dinda
Pembangunan di Kutai Timur bergulir cukup dinamis. Seiring rancangan dan pergerakan para pemimpin daerahnya.
Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTIM.CO - Pembangunan di Kutai Timur bergulir cukup dinamis. Seiring rancangan dan pergerakan para pemimpin daerahnya.
Di masa pandemi sekarang, perekonomian masyarakat terus disupport baik melalui program UMKM maupun Kampung Tangguh.
Berikut pertikan wawancara eksklusif Kasmidi Bulang dengan TribunKaltim.co.
Mengenai UMKM biasanya terkonseksi dengan smart city. Apakah ada di Kutim?
Ada. Jadi UMKM lagi kita persiapan kerjasama dengan beberapa cabang. Salah satunya DPRD mempersiapkan untuk ada standar UMKM dan di situ nanti bukan semua UMKM.
Juga nanti teman-teman di dinas perpustakaan menyediakan pojok untuk tempat membaca anak-anak, selain itu lokasi tersebut kita persiapkan untuk sport. Hampir semua olahraga sudah ada di sana. Ada lari, voli, panjat tebing dan sebagainya
Adakah bantuan untuk warga yang mengembangkan UMKM di Kutim?
Kita ada. Ini kan program dari Kementerian. Program Kementerian UMKM ini kita bantu. ya nanti pelan-pelan alokasikan tapi tidak semuanya langsung karena kemampuan keuangan daerah juga harus kita bagi.
Selain 30% yang tadinya ada refocusing sudah kita alokasikan, ternyata ada anjuran dari kementerian bahkan presiden untuk mengubah kembali usulan kegiatan-kegiatan Covid dan pasca-Covid.
Alhamdulillah ada. Kita pelan-pelan mendata dulu dan jenis usaha apa saja. Kita juga membuatkan program-program seperti mungkin petani kita bantu bibit dan jelas di mana tempatnya jadi lebih langsung mengena ke titik, tidak secara umum.
Baca juga: WAWANCARA EKSKLUSIF Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang, Prioritas Infrastruktur dan Eksplor Wisata
Kampung Tangguh adakah di Kutim?
Alhamdulillah kita juga kemarin ada peresmian kampung tangguh. Baru-baru ini kampung tangguh diadakan di semua kecamatan.
Ini kan ada kerjasama dengan TNI Polri dan dimotori oleh bhabinkamtibmas dan Babinsa dan Camat. kita yang ada di kecamatan Kampung Tangguh itu.
Kalau masalah Covid, kita beri bibit bibit ikan dan bibit pertanian. Hampir semua kecamatan kita galakkan. Itu nanti menjadi pilot project di kecamatan itu sehingga nanti di desa-desa yang lain juga mengikut melihat potensi yang ada.
Karena mungkin di desa ini potensinya ikan karena punya wilayah banyak air, dengan yang di gunung tidak mungkin samakan perlakuannya.
Bagaimana dengan kesiapan mengantisipasi kemarau dan karhutla?
Ya Alhamdulillah, Kutim itu salah satu yang memiliki spot terbanyak ya di Kaltim. Ya artinya kita syukurilah. Kita punya anggaran yang cukup besar kemarin yang kita tidak bisa gunakan karena terbentur dengan aturan ya.
Ada dana alokasi DAK DR kita dan ternyata secara aturan itu boleh. Nah sudah dua tahun ini kita sudah mengadakan mobil patroli hampir semua kecamatan.
Kita bagi baru kemarin di musrembang. Hampir di semua kecamatan kita sudah berikan water supply ya. Mobil water supply dan juga mobil tangki juga terus juga alat-alat untuk seperti tangki gendong dan alkon khusus untuk pemadaman api.
Di Kutai Timur, operasional di bawah langsung komando BPBD. Ada kecamatan yang kita beri mobil patroli mobil double cabin dan juga kita berikan water supply atau mobil untuk mobilisasi.
Juga beri motor untuk mengantisipasi persiapan ke depan. Karena kita tidak mau kejadian sama seperti beberapa tahun yang lalu. Karena keterbatasan armadadan fasilitas, kita setiap minggu selalu jadi sorotan nasional.
Bahkan kemarin itu Pak Pangdam dan Pak Kapolda pada zaman Pak Ismu dengan saya, langsung turun tangan mengamati Kutai Timur ini yang paling banyak spot apinya. Tidak bisa dipungkiri Kutim ini kabupaten terluas di Kaltim ya.
Bahkan dari titik kebun kita ini sekarang produk-produk sawit terluas dan terbesar. Mungkin faktor pembukaan lahan juga oleh masyarakat kita salah satu, tapi kecil. Memang yang namanya panas apalagi jumlah wilayah cukup luas, begitu saya pikir potensi api atau sumber sumber panas itu pasti banyak.
Baca juga: WAWANCARA EKSKLUSIF Wabup Kutim Kasmidi Bulang: Partai Sendiri tak Beri Rekomendasi, Ya Sudahlah
Ada berapa titik api besar di Kutim?
Kemarin yang paling besar setahu saya di Kecamatan Muara Ancalong, Wahau Kongbeng dan Telen seputar itu. Tapi Insya Allah mudah-mudahan dengan dipersiapkannya dalam waktu dekat memberikan edukasi bagi mereka.
Supaya nanti antisipasinya. Apalagi hampir semua kecamatan sudah mempunyai mobil-mobil pemadam. Tahun ini lagi kita mengadakan bagi kecamatan yang belum, akan diadakan. Kalau tidak salah mobil yang kita bagikan itu ada 6 water supply.
Ada juga sekitar 6 mobil double cabin yang dibagi. Kalau tidak salah mungkin hampir 10. Semua kecamatan sudah tercover. Ada 18 kecamatan sudah tercover, belum lagi yang motor. Motor motor juga kita berikan.
Ada satgas khusus untuk ini ya?
Ada satgas khusus. Ada tim relawan. Pak Bupati pimpinannya. Pokoknya hari itu siapa jabatan tertinggi, dia yang menjadi komandan.
Ini sudah persiapan. Selalu berkoordinasi dengan sahabat-sahabat terkait seperti Pak Kapolres, Pak Dandim, Danlanal untuk mengantisipasi ini semua.
Belajar dari Pak Ismunandar, apa hikmah untuk karir Bapak di Kutim?
Saya pikir yang terjadi di Kutai Timur atau daerah-daerah yang lain itu pelajaran berharga buat semua khususnya kepala daerah, wakil kepala daerah atau siapapun.
Jangan sampai terulanglah. Sebisa mungkin dihindari itu karena kita ini kepala daerah, kan kadang dilematis harus membangun tapi kondisinya kemampuan keuangan kita nggak ada. Ya mungkin ada yang “Pak boleh nggak saya bantu ya” kan di belakang-belakang ternyata “Pak bisa enggak saya dapat ini”.
Ya, alhamdulillah saya enggak pernah seperti itu sih. Mudah-mudahan kita dijaga terus. Kutim harus bangkit dan juga harus mengambil pelajaran berharga dari kasus-kasus itu
Bagaimana memotivasi teman-teman agar terus bergerak ke depan?
Pertama, ketika saya mendapat SK dari Mendagri mungkin sekitar tujuh hari setelah kejadian, saya langsung mengadakan rapat terpadu.
Saya memanggil semua kepala OPD, kepala dinas, kepala kantor, dengan Pak Sekda dan Asisten.
Saya menyampaikan dengan tegas dan gamblang bahwa ini pelajaran berharga. Kedua, kita nggak boleh tidur. Karena kejadian ini tidak boleh malas, tidak boleh takut kita harus bisa mempertahankan kabupaten ini sehingga tidak jatuh.
Kita benahi dan saya juga langsung menunjuk pelaksana tugas (Plt) di semua teknis yang kejadian itu. Di BPKAD saya menunjuk Asisten III menggantikan sementara menjadi Plt sampai hari ini.
Dinas PU sebagai dinas kendali teknis juga saya ganti seorang Plt. Bapenda juga terlibat kan saya ganti juga. Dan ini semua saya maksimalkan supaya semua bisa berkoordinasi segera karena tidak gampang dalam waktu singkat harus benahi segera.
Belum lagi dengan teman-teman ini yang dipanggil bolak-balik sebagai saksi dan sebagainya.
Aduh, kadang-kadang saya tanya “ke mana lagi”, “ke Samarinda” sudah jadi harus digantikan cepat. Tapi alhamdulillah tidak ada yang menjadi masalah. Kemarin hampir secara umum.
Bahkan di akhir tahun kemarin sampai hari ini kita perkirakan sampai minus, ternyata nggak. Surprise prestasi di ujung naik terus. Yang tadinya pegawai-pegawai kita rapel dua bulan tiga bulan bahkan ada yang sampai enam bulan.
Begitu saya pimpin, saya tegaskan pokoknya tugas pertama prioritas namanya gaji honor tunjangan itu merupakan hak bagi pegawai. Wajib kita bayar prioritaskan.
Itu ternyata bisa dan bertahan berjalan sampai hari ini. Kalaupun hari kemarin agak lambat karena kemarin ada perubahan dari nomenklatur.
Baca juga: WAWANCARA EKSKLUSIF Ketua DPRD Kutai Timur Joni, Merintis Karir Berdagang Jualan Sparepart Chainsaw
Jadi sebenarnya ada optimisme baru di pimpinan ini?
Insyaallah kita manfaatkan semua kelebihan-kelebihan dari para pejabat-pejabat kita untuk mencari porsi anggaran yang yang memungkinkan.
Ada komunikasi terakhir dengan Pak Ismunandar?
Ada saya komunikasi kemarin setelah pilkada Ya. Kurang lebih setelah 7 bulan saya komunikasi dengan Pak Ismunandar.
Pertama sedih. Sedih dan saya tidak banyak bicara. Saya hanya nangis dan beliau juga support terus. “Dinda benahi segera, Kutim sekarang ada di tangannya Dinda”. yang kemarin kejadian pada saya, jangan terulang Dinda.
Dia berpesan “Dinda, jangan sampai banyak pejabat itu di depan saja baik-baik ternyata nah, sekarang ini semua kesalahan dilimpahkan ke saya. Padahal sebagian besar saya nggak tahu itu”.
Ini membuktikan bahwa politik itu kejam?
Kejam hahaha. kejam dan dinamis. Bagaimana kita meramu. Yang penting kita meramu banyakin kawan, jangan banyakin musuh ya.
Hahaha... ya kalau saya sih, itu tadi saya bilang, harus siaplah. Yang penting kan masyarakat ada di belakang kita.
Istri dan anak tetap support ya?
Alhamdulillah sampai hari ini karena saya masih ada orangtua yang men-support. Begitu juga keluarga besar saya, om, paman, tante, istri, dan anak. (syifa’ul mirfaqo/Bagian 3 - Selesai)