Gerhana Bulan Total

Beberapa Kawasan di Samarinda Banjir, BMKG Sebut Pengaruh dari Fenomena Super Blood Moon

Beberapa titik di kawasan Kota Samarinda pada hari ini, Kamis (27/5/2021) terlihat tergenang oleh banjir.

Editor: Budi Susilo
HO/WARGA SAMARINDA
Beberapa genangan air di kawasan Kota Samarinda, Kalimantan Timur, terpantau ada 3 titik. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Beberapa titik di kawasan Kota Samarinda pada hari ini, Kamis (27/5/2021) terlihat tergenang oleh banjir.

Adapun titik yang tergenang di antaranya Jalan Ahmad Dahlan, Kawasan Citra Niaga dan Jalan Dr. Soetomo Gang Nibung, Kota Samarinda yang notabene berada di kawasan sungai yang bermuara ke Sungai Mahakam, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Berkaitan dengan kejadian tersebut, BMKG Kota Samarinda mengkonfirmasi kepada Tribunkaltim.co bahwa genangan yang terjadi dimungkinkan ada kaitannya dengan fenomena Super Blood Moon yang berlangsung pada Rabu malam hari (26/5/2021).

"Benar ada pengaruh terhadap hal itu (Super Blood Moon), dikarenakan untuk peristiwa gerhana bulan juga terdapat potensi banjir rob, baik di pesisir laut maupun sungai," diungkapkan Faizal Wempy, Forecaster BMKG Kota Samarinda.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Samarinda Kamis 27 Mei 2021, BMKG Prediksi Berpotensi Diguyur Hujan pada Malam Hari

Faizal menerangkan lebih lanjut bahwa untuk potensi luapan air tersebut umumnya dapat terjadi pada titik tertentu saja.

"Jadi indikasi luapan sungai yang terjadi salah satu faktor yang mempengaruhi karena adanya air pasang karena selama gerhana bulan terdapat potensi banjir pesisir karena air pasang," lanjut Faizal.

Seperti diketahui gerhana bulan total yang terjadi pada Rabu malam lalu adalah saat posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar.

Hal ini terjadi saat Bulan berada di umbra Bumi, yang berakibat, saat puncak gerhana bulan total terjadi, Bulan akan terlihat berwarna merah atai yang terkenal juga dengan istilah "Blood Moon".

Baca Juga: Gerhana Bulan Total Super Blood Moon di Samarinda, Maulana: Ini Fenomena Langka Ya

Sehingga, Gerhana Bulan Total tanggal 26 Mei 2021 dikenal juga dengan "Super Blood Moon" karena terjadi saat bulan di Perigee (Bulan berada di jarak terdekat dengan Bumi).

Fenomena gerhana bulan sendiri secara umum diketahui memang disertai dengan kenaikan air laut atau pasang.

Hal tersebut juga berpotensi terjadi pada sungai yang bermuara ke laut termasuk sungai mahakam dan anak sungai nya.

Menurut Faizal, saat ini periode bulan berada pada fase purnama, sehingga potensi banjir rob baik di pesisir laut atau sungai masih dapat terjadi selama perubahan fase bulan purnama penuh menuju setengah purnama.

"Kami menghimbau agar masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir yang diakibatkan oleh air pasang," pungkasnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved