Breaking News

Amalan dan Doa

Bulan Syawal Sampai Tanggal Berapa? Waktu Terakhir Puasa Syawal 2021, Berurutan atau Selang-seling?

Bulan Syawal 2021 sudah memasuki hari ke 15, atau sudah setengah bulan. Sekitar dua minggu lagi, bulan Syawal 1442 H akan berakhir.

DOK Tribunnews via TribunTimur
Bulan Syawal Sampai Tanggal Berapa? Waktu Terakhir Puasa Syawal 2021, Berurutan atau Selang-seling? 

TRIBUNKALTIM.CO - Bulan Syawal 2021 sudah memasuki hari ke 15, atau sudah setengah bulan.

Sekitar dua minggu lagi, bulan Syawal 1442 H akan berakhir.

Bulan Syawal sampai tanggal berapa? Kapan waktu terakhir puasa sunnah Syawal 2021?

Apakah harus puasa berturut-turut selama 6 hari atau bisa dilakukan selang-seling?

Setelah bulan puasa Ramadhan berakhir, ada amalan yang bisa kita lakukan di bulan Syawal.

Baca juga: Jangan Sampai Terlewatkan Puasa Syawal, Ini Bacaan Niat dan Batasan Waktu Puasa Syawal 2021

Yaitu berpuasa selama 6 hari dan beberapa amalan lainnya.

Lantas bulan Syawal sampai tanggal berapa di kalender tahun Masehi?

Lantas, puasa sunnah Syawal berapa hari jika hendak dikerjakan?

Adapun untuk pertanyaan puasa sunnah syawal berapa hari ditunaikannya, Puasa Syawal dilaksanakan mulai dari tanggal 2 bulan Syawal saban tahunnya.

Untuk puasa sunnah syawal berapa hari perlu diketahui bahwa puasa sunnah satu ini total harus dilaksanakan selama 6 hari selama bulan Syawal.

Oleh karena itulah puasa Syawal juga identik dengan sebutan puasa 6 atau puasa 6 hari.

Jadwal Puasa Syawal 2021

Yuk cek jadwal puasa Syawal 2021 di Lebaran 2021 atau Idul Fitri 1442 H tahun ini.

Baca juga: Utamakan Puasa Syawal atau Bayar Utang Puasa Ramadhan? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Untuk tahun ini, seperti biasa puasa Syawal dilaksanakan mulai dari tanggal 2 pada bulan Syawal.

Dengan idul Fitri 2021 jatuh pada Kamis 13 Mei 2021, maka waktu mulai dibolehkannya jadwal puasa Syawal 2021 akan dimulai pada Jumat 14 Mei 2021.

Dilangsungkan selama 6 hari penuh di bulan Syawal, pelaksanaannya bisa di tanggal lainnya selama masih di bulan Syawal.

Adapun untuk hari terakhir yakni di 29 Syawal 1442 H ada di 10 Juni 2021.

Jadi, jika ingin puasa sunah bulan Syawal, lakukan segera.

Terakhir bulan Syawal di tahun ini jatuh pada 10 Juni 2021.

Jadwal Puasa Syawal 2021 lengkap bisa cek selengkapnya klik di sini via Google

Baca juga: Rekomendasi Nama-nama Bayi Perempuan Islami yang Lahir di Bulan Syawal

Niat Puasa Syawal dan Hukum Jika Belum Menuntaskan Puasa Qadha Ramadhan

Berikut kami tampilkan penjelasan terkait bolehkah puasa Syawal sebelum bayar hutang puasa Ramadhan alias menuntaskan puasa Qadha.

Puasa Syawal dilaksanakan mulai dari tanggal 2 bulan Syawal.

Pada tahun 2021, puasa Syawal bisa dimulai pada Jumat, 14 Mei 2021.

Mengingat, 1 Syawal 1442 H atau Idul Fitri 2021 jatuh pada Kamis 13 Mei 2021.

Baca juga: Sholat Sunnah Dhuha di Bulan Syawal, Bacaan Niat dan Keutamaan Melaksanakan Sholat Dhuha

Puasa Syawal boleh dilakukan secara berurutan atau berseling, yang penting masih di bulan Syawal.

Puasa enam hari di bulan Syawal hukumnya sunah.

Lantas, melaksanakan puasa Syawal dulu atau membayar utang puasa Ramadhan dulu?

Terkait bolehkah puasa Syawal sebelum bayar hutang puasa Ramadhan tersebut, pejabat Penyuluh Agama Islam Kemenag Surakarta, Mufti Addin, menyampaikan, utang puasa Ramadan dibayar terlebih dahulu sebelum menunaikan puasa Syawal.

Menurutnya, orang yang membayar utang puasa Ramadan diharapkan masih sempat menunaikan puasa di bulan Syawal.

Apabila tidak sempat puasa Syawal karena mendahulukan membayar utang puasa Ramadan, umat Muslim tetap akan mendapat pahala karena sudah punya niat sebelumnya.

Baca juga: Bisa Dibaca Siang Hari, Doa Niat Puasa Syawal 2021 Serta Tata Cara Pelaksanaannya

"Perempuan yang haid saat bulan Ramadhan, hendaknya saat bulan Syawal didahulukan utangnya."

"Setelah membayar utangnya, baru puasa Syawal," ujarnya, dikutip dari YouTube Tribunnews.com.

"Seandainya tidak tercukupi, niat puasa Syawal yang sudah di dalam hati, insya Allah pahala puasa Syawal akan didapatkan."

"Karena dia memang sudah punya keinginan untuk melaksanakan," jelas Mufti.

Ia mengatakan, puasa Syawal bisa meningkatkan ketakwaan diri kita seperti puasa yang lain.

"Keutamaan puasa syawal, puasa ini disyariatkan agar meningkatkan ketakwaan kita," katanya.

Baca juga: Puasa Syawal Berapa Hari? Jadwal Puasa Ayyamul Bidh & Amalan Sunnah yang Dianjurkan di Bulan Syawal

Selain itu, menunaikan puasa Syawal juga bisa menutup kekurangan selama menunaikan puasa Ramadhan sebulan penuh.

Bahkan, puasa Syawal mempunyai keutamaan seperti menunaikan puasa sepanjang masa.

"Puasa Syawal akan menutup kekurangan-kekurangan yang kita laksanakan pada bulan Ramadhan."

"Ketiga, orang yang puasa di bulan Syawal, seakan-akan dia akan puasa sepanjang masa," terangnya.

Bacaan Niat Puasa Syawal Lengkap Arab dan Latin Beserta Artinya

Berikut bacaan Niat puasa Syawal yang dianjurkan untuk dilafalkan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Latin : Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya:

“Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.”

Tidak seperti puasa Ramadhan, niat puasa Syawal bisa dilakukan saat siang hari selama belum makan atau minum.

Berikut alternatif bacaan niat Puasa Syawal lainnya :

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Latin : Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Artinya:

“Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.”

Dikutip dari laman resmi Universitas Muhammadiyah Sukabumi, ummi.ac.id, berikut ini tata cara dan ketentuan puasa Syawal:

1. Puasa Syawal dilakukan selama enam hari

Sebagaimana disebutkan dalam hadis, puasa Syawal dilakukan selama enam hari.

Lafaz hadis di atas adalah:

Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh. (HR. Muslim no. 1164).

Dari hadis tersebut, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin berkata, "Yang disunnahkan adalah berpuasa enam hari di bulan Syawal." (Syarhul Mumti’, 6: 464).

2. Diutamakan dikerjakan berurutan

Puasa Syawal diutamakan agar dikerjakan secara berurutan.

Tetapi jika tak bisa dikerjakan berurutan, boleh dikerjakan secara terpisah-pisah.

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin juga berkata, "Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah. Itu pun tanda berlomba-lomba dalam hal yang diperintahkan."

3. Usahakan untuk Mengganti Utang Puasa Ramadhan Lebih Dulu

Jika memiliki utang puasa Ramadhan, disarankan untuk menggantinya terlebih dulu (qodho' puasa).

Hal ini berdasarkan penjelasan Ibnu Hambali dalam kitab Lathoiful Ma’arif.

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, "Siapa yang mempunyai kewajiban qodho’ puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodho’nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal." (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).

Begitu pula beliau mengatakan, "Siapa yang memulai qodho’ puasa Ramadhan terlebih dahulu dari puasa Syawal, lalu ia menginginkan puasa enam hari di bulan Syawal setelah qodho’nya sempurna, maka itu lebih baik. Inilah yang dimaksud dalam hadits yaitu bagi yang menjalani ibadah puasa Ramadhan lalu mengikuti puasa enam hari di bulan Syawal. Namun pahala puasa Syawal itu tidak bisa digapai jika menunaikan qodho’ puasanya di bulan Syawal. Karena puasa enam hari di bulan Syawal tetap harus dilakukan setelah qodho’ itu dilakukan." (Lathoiful Ma’arif, hal. 392).

5 Amalan di Bulan Syawal

Dirangkum dari berbagai sumber, inilah 5 amalan sunah yang dianjurkan dilakukan pada bulan Syawal.

Keutamaaan Puasa Sunnah 6 Hari di Bulan Syawal, Lengkap dengan Bacaan Niat Puasa Syawal

1. Puasa Syawal 6 Hari

Seperti telah disebutkan, umat muslim disunnahkan melakukan puasa Syawal.

Adapun puasa Syawal dikerjakan selama 6 hari.

Disebutkan bahwa seseorang yang mengerjakan puasa Syawal, akan mendapatkan ganjaran setara dengan puasa setahun penuh.

Baca juga: Waktu Terbaik Puasa Syawal Usai Idul Fitri 2021, Lengkap Bacaan Niat, Tata Cara dan Amalan Puasa

Hal itu merujuk pada sebuah hadis riwayat sebagai berikut.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

"Siapa yang telah berpuasa puasa Ramadhan satu bulan penuh, kemudian ia mengikuti puasanya itu selama enam hari di bulan Syawal, maka sesungguhnya dia seolah telah berpuasa selama satu tahun penuh," (HR. Muslim no. 204).

2. Puasa Ayyamul Bidh

Puasa sunah Ayyamul Bidh adalah puasa yang bisa dilakukan di pertengahan setiap bulan pada kalender Hijriah.

Ibadah ini jatuh pada hari ke-13, 14, dan 15 hijriah tiap bulannya.

Bulan ini, puasa Ayyamul Bidh pada tahun Masehi jatuh pada tanggal 25, 26, 27 Mei 2021.

Disebut Puasa Ayyamul Bidh karena pada 3 hari itulah bulan bersinar terang, sehingga malam tampak putih bercahaya.

Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat Dhuha, 3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178).

Namun, ada satu tanggal di mana tidak boleh melaksanakan puasa yakni pada 13 Dzulhijah.

Tanggal 13 Dzulhijah merupakan hari tasyrik, sehingga puasa ayyamul bidh tidak boleh dilaksanakan pada hari tersebut.

3. Melakukan I'tikaf

I'tikaf adalah berdiam diri di dalam masjid sebagai ibadah sunah dengan syarat-syarat tertentu.

Amalan sunah ini biasanya dilakukan pada bulan Ramadhan.

Rasulullah SAW biasa melakukan i'tikaf pada sepuluh hari Ramadhan.

Namun, jika berhalangan melakukan i'tikaf pada Ramadhan, Rasul biasa menggantinya sengan i'tikaf pada bulan Syawal.

Terdapat riwayat yang shahih dari Ummu al-Mukminin, yang menyatakan bahwasanya nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf di sepuluh hari pertama bulan Syawal dan dalam satu riwayat beliau melaksanakannya di sepuluh hari terakhir bulan Syawal. (HR. Bukhori & Muslim).

4. Menikah

Amalan ini merujuk pada Rasulullah yang menikahi Aisyah pada bulan Syawal.

Hal ini berdasarkan hadis riwayat sebagai berikut.

"Rasulullah shallallhu 'alaihi wasallam menikahiku (Aisyah) pada bulan Syawal dan mengadakan malam pertama pada bulan Syawal. Istri Rasulullah mana yang lebih beruntung ketimbang diriku di sisi beliau?" (HR Muslim).

Para ulama khususnya kalangan madzhab Syafi'i menganggap bahwa menikah, menikahkan, atau berhubungan intim dengan istri baik dan dianjurkan untuk dilakukan pada bulan Syawal.

5. Bersilaturahmi

Seperti diketahui, Syawal adalah bulan di mana terdapat Hari Kemenangan, Lebaran.

Pada momen Lebaran, semestinya orang saling memaafkan dan berkunjung atau bersilaturahmi.

Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhu berkata:

"Siapa yang bertakwa kepada Rabb-nya dan menyambung silaturrahmi niscaya umurnya akan diperpanjang dan hartanya akan diperbanyak serta keluarganya akan mencintainya." (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Adabul Mufrod).

Namun, karena masih dalam suasana pandemi, bersilaturahmi agaknya dapat dilakukan secara virtual. (*)

Berita tentang Puasa Syawal

Berita tentang Amalan dan Doa

Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul BULAN Syawal Sampai Tanggal Berapa ? Puasa Sunnah Syawal Berapa Hari ? Jadwal Puasa Syawal 2021.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved