Berita Kutim Terkini
Atap Lapak Ikan Pasar Induk Sangatta Utara Bolong-bolong, Pedagang Pasang Terpal Agar tak Kehujanan
Sebulan berlalu usai pemerintah daerah melakukan kunjungan ke Pasar Induk di Jalan Ilham Maulana, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur
Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Sebulan berlalu usai pemerintah daerah melakukan kunjungan ke Pasar Induk di Jalan Ilham Maulana, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur.
Kunjungan yang dilakukan pada 28 April 2021 itu bertujuan untuk memeriksa kondisi atap bangunan pedagang ikan yang kondisinya rusak dimakan karat.
Namun, sampai saat ini belum ada langkah-langkah perbaikan yang kasat mata di Pasar Induk Sangatta Utara.
Berdasarkan pantauan Tribunkaltim.co, kondisi atap masih bolong-bolong dan dipenuhi karat pada Jumat (28/5/2021).
Baca juga: Penampilan Tamara Bleszynski saat Belanja ke Pasar Ikan Tradisonal Banjir Pujian
Beberapa pedagang ikan turut mempertanyakan perbaikan dari instansi terkait, seperti yang dijanjikan pemerintah kabupaten pada akhir bulan April lalu.
"Kita menunggu, katanya mau diperbaiki. Sudah sebulan bupati cek ini belum ada tanda-tanda mau diperbaiki," ujar salah satu pedagang ikan.
Padahal kondisi cuaca penghujan beberapa pekan terakhir bisa memperburuk kualitas produk tangkapan nelayan yang dijajakan di bangunan tersebut.
Hal tersebut dikarenakan air hujan masuk melalui celah-celah atap yang bolong dan membasahi dagangan mereka.
Oleh karenanya, nampak beberapa pedagang menutupi lapak tempatnya berjualan dari rembesan air hujan menggunakan terpal yang digantung dengan tali.
Baca juga: Pengakuan Mengejutkan dari Warga Eks Pasar Ikan yang Kini Tinggal di Rusun Rawa Bebek
Sekedar diketahui, Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman sudah melakukan pemeriksaan langsung kondisi atap lapak ikan tersebut.
Ia mengeluarkan kebijakan agar perbaikan atap pasar induk menggunakan program corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan di Kutai Timur agar cepat tertangani.
Biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki atap pasar diperkirakan mencapai Rp 200-300 juta.
Penulis: Syifa'ul Mirfaqo | Editor: Mathias Masan Ola