Banjir di Nunukan
8 Desa di Sembakung Nunukan Terendam Banjir, BPBD Beber 440 Kepala Keluarga Kena Dampak
Peristiwa banjir di Sembakung, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara telah terjadi pada Selasa 25 Mei 2021
Baca Juga: Prakiraan Cuaca di Nunukan, Minggu 23 Mei 2021, Potensi Hujan Lebat Terjadi di Malam Hari
Namun, banjir mulai tampak di permukaan bahkan berangsur menggenangi anak tangga rumahnya pada tanggal 15 Mei, siang.
Hujannya tidak terlalu kuat juga. Tapi sebelumnya di Lumbis Hulu sudah dapat banjir kiriman dari Malaysia. Jadi begitu air naik di sana, otomatis Sembakung kena dampak juga.
"Di tempat kami, tanggal 15 Mei siang, banjir sudah mulai menggenangi tangga rumah kami," kata Kaharuddin kepada TribunKaltara.com, melalui telepon seluler, Sabtu (29/5/2021) sore.
Menurut Kaharuddin, puncak banjir di Sembakung terjadi mulai 24-27 Mei lalu.
Seperti biasa, ketika banjir datang Kaharuddin bersama empat orang keluarga intinya membuat pungkau, untuk ditempati selama 4 hari.
Jadi selama 4 hari banjir menggenangi rumah kami. Tapi kami mulai naik ke atas pungkau pada tanggal 24-27 Mei.
Puncaknya tanggal 27 Mei. Kemarin air sudah mulai surut perlahan.
"Di atas pungkau kami jadikan tempat untuk tidur, makan, dan masak. Termasuk dokumen berharga, kami simpan di atas pungkau. Ini sudah biasa kami lakukan ketika banjir datang," ucapnya.
Kaharuddin mengaku, pagi tadi dirinya bersama sanak keluarga gotong royong membersihkan lantai rumah yang penuh dengan lumpur akibat banjir.
"Kami tadi bersihkan lumpur sisa banjir di dalam rumah. Ya, mau gimana lagi. Bagi kami banjir sudah menjadi rutinas tahunan di Sembakung," ungkapnya.
"Tapi, kami tetap antisipasi banjir kembali naik, karena prediksi hujan minggu ini masih terjadi di Sembakung termasuk wilayah Lumbis," ungkapnya dengan nada suara terdengar kurang jelas, lantaran terkendala jaringan.
Sekadar diketahui, banjir di Sembakung yang mulai terjadi pada Selasa (25/05/2021), malam telah merendam 8 desa sekaligus.
Yakni Desa Butas Bagu, Labuk, Pagar, Tujung, Manuk Bungkul, Atap, Lubakan dan Tagul.
Dari 8 desa yang terdampak, BPBD Nunukan mencatat ada sebanyak 440 KK atau 1.568 jiwa ikut terdampak.