Berita Nasional Terkini
KKB Papua Siapkan 5 Jenis Senjata untuk Perang dengan TNI/Polri, Ada Steyr AUG Buatan Austria
Kelompok Kriminal bersenjata atau KKB Papua siapkan 5 jenis senjata buat perang dengan TNI/Polri, ada Steyr AUG buatan Austria.
Baca juga: Langsung Bisa Daftar CPNS 2021, Cek Syarat Lalu Login Portal SSCAN di sscn.bkn.go.id
Dikutip dari sripoku.com yang merangkum dari berbagai narasumber terpercaya, ada jenis 5 senjata api milik KKB Papua yang diduga didapatkan baik dari cara merampas maupun membeli secara ilegal di perdagangan gelap.
1. Senapan serbu M-16
Seperti diketahui, Senapa Serbu pernah terlihat ditentang seorang anggota KKB Papua, dan beredar di sosial media.
Untuk diketahui, M-16 selain dipunyai tentara AS, US M16 dan M4A1 saat ini juga digunakan oleh 15 militer negara anggota NATO dan 80 negara non NATO.
Awalnya, M16 adalah senjata militer standar untuk tentara AS, tetapi digantikan oleh M4.
Dalam sejarahnya, baik M4A1 dan M16 dapat menggunakan sistem operasi terbaik yang tersedia untuk operasi kuartal dekat.
Spesifikasi kedua senjata api ini saat menembak dengan laju mulai dari 700 hingga 950 putaran per menit secara cepat, dengan panjang 5,56 milimeter.
Dalam penggunaannya, senjata-senjata ini dapat digunakan untuk menembak secara semi-otomatis dan sepenuhnya otomatis.
Lalu, Beberapa anggota kelompok gerakan bersenjata KKB Papua sempat terlihat menyandang senapan M-16, dengan varian M-16A1 yang lebih sering digunakan.
Senjata buatan Amerika Serikat itu digunakan sejak era Perang Vietnam, salah satu senapan serbu paling terkenal di dunia.
M-16 menggunakan peluru kaliber 5,56 mm dengan jarak efektif tembakan sekitar 500-800 meter. Namun, peluru yang ditembakkan bisa mencapai jarak 3 kilometer.
Tak kurang dari 80 negara pernah atau masih menggunakan M-16 sebagai senapan standar untuk para prajuritnya, salah-satunya Indonesia.
TNI pernah menggunakan M-16 untuk mempersenjatai batalion tempurnya, sebelum akhirnya perusahaan pertahanan Indonesia Pindad memproduksi SS1 yang merupakan lisensi dari FNC Belgia.
Meski banyak yang menduga itu bukan senjata api asli atau organik, tetapi senjata api rakitan.