Virus Corona di Tarakan
AstraZeneca Batch CTMAV 547 Belum Dipakai, Satgas Covid-19 Kaltara Menunggu Instruksi Pusat
Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV 547 sampai saat ini belum bisa digunakan di seluruh Indonesia pasca ditarik dari peredarannya
Dikatakan Jubir Satgas Penanganan Covid-19, dr. Devi Ika Indriarti, AstraZeneca batch CTMAV 547 dihentikan sementara penggunaannya.
Menyusul laporan kasus kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) kategori berat yang terjadi di Jawa.
Baca Juga: Berau Terima Vaksin AstraZeneca, Diberikan ke Purnawirawan dan Prajurit TNI di Kodim 0902/TRD
Jadu batch CTMAV 547 itu yang dilarang digunakan saat ini. Sementara masih disimpan. Dan instruksi Menkes ditarik.
"Itupun kita baru dapat mungkin ada berapa hari lalu baru kita terima," beber dr. Devi Ika Indriarti.
Lebih lanjut diungkapkan dr. Devi, jenis AstraZeneca memiliki banyak batch.
Vaksinasi di Kalangan Militer
Belum lama ini, Kodim 0907 Tarakan juga melakukan vaksinasi menggunakan AstraZeneca terhadap purnawirawan, istri purnawirawan dan warakawuri.
Prosesnya AstraZeneca didistribusikan atau dialokasikan langsung dari unsur pimpinan TNI dan bukan melalui alokasi vaksin dari Dinkes Kota Tarakan.
"Alokasinya dari pusat. Tapi yang sudah disalurkan ke Kodim 0907 Tarakan itu aman. Saya tidak hapal batch-nya. Karena sebelumnya Polri juga sudah gunakan itu dan aman," beber dr. Devi.
Ia melanjutkan, AstraZeneca bukan baru pertama kali diberikan ke aparat TNI seperti Kodim 0907 Tarakan.
"Kemarin itu sudah pernah diberikan untuk siswa polisi," ujarnya.
Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Sempat Dipakai Polisi, Jubir Covid-19 Kaltara Sebut Tidak Ada Laporan KIPI
Ia melanjutkan, sebenarnya AstraZeneca lebih bagus diberikan kepada usia di atas 30 tahun. Karena berdasarkan rekomendasi IDI dari hasil penelitian sebelumnya. Itu berdasarkan penelitian perti itu.
Sampai saat ini pun penggunaan batch vaksin AstraZeneca untul Kodim 0907 Tarakan tak ada laporan KIPI.
"Gak ada, aman sejauh ini," cetusnya.