Berita Nasional Terkini

Akhirnya Megawati Tegas, Kader PDIP Tak Mau Jadi Petugas Partai Harus Out, Pengamat: Sindir Ganjar

Akhirnya Megawati buka suara, kader PDIP tak mau jadi petugas partai bisa out, Pengamat: Sindir Ganjar Pranowo

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Istimewa Tribun Jateng
Kebersamaan Ganjar Pranowo dan Megawati sebelum dikucilkan PDIP 

TRIBUNKALTIM.CO - PDIP belakangan jadi perbincangan usai polemik yang melibatkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Diketahui, Ganjar Pranowo disanksi dengan cara tak diundang ke acara PDIP di Jawa Tengah yang dihadiri Puan Maharani.

Ganjar Pranowo dinilai mendahului partai dalam hal menuju Pilpres 2024.

Terbaru, Ketum PDIP Megawati meminta kader yang tak bersedia jadi petugas partai untuk out dari partai berlambang banteng moncong putih, tersebut.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merupakan sindiran terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Sebelumnya, Megawati mempersilakan kadernya keluar dari partai apabila tidak mau menjadi petugas partai.

Baca juga: Dikabarkan Berseteru dengan Putri Megawati, Ganjar Pranowo Tahu Diri dan Ingat Jasa Puan Maharani

Ujang Komarudin mengatakan, Ganjar Pranowo boleh jadi disindir karena dianggap terlalu berambisi menjadi calon presiden oleh internal PDIP.

Dan dinilai mendahului Megawati selaku pemegang hak prerogatif soal pencalonan presiden.

"(Pernyataan itu) pernyataan umum bagi semua kader PDIP.

Namun, sekaligus juga menyindir tajam dan menohok pada Ganjar Pranowo.

Karena di internal PDIP, bisa saja Ganjar Pranowo dianggap mendahului tuannya, atau lebih maju dari tuannya," kata Ujang saat dihubungi, Senin (31/3/2021).

Ujang Komarudin mengatakan, pernyataan Megawati itu dapat dimaknai bahwa semua kader PDIP, baik yang ada di eksekutif dan legislatif harus tunduk pada arahan dan kebijakan partai.

Para kader, kata Ujang, juga harus patuh pada Megawati selaku pimpinan partai.

"Jadi mau diperintah apa pun mesti mau dan ikut, termasuk pada Ganjar.

Jika Ganjar diminta stop tuk soal pencapresan, ya Ganjar mesti ngerem soal pencapresannya itu," ujar Ujang.

Ujang Komarudin menilai, kans Ganjar Pranowo untuk maju diusung PDIP sebagai calon presiden 2024 mendatang sudah tertutup.

Oleh karena itu, menurut Ujang, Ganjar Pranowo mesti keluar dari PDIP jika masih berambisi menjadi calon presiden.

Namun, ia meyakini Ganjar tidak akan keluar dari partai berlambang kepala banteng itu dalam waktu dekat.

Sebab, posisi Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah dapat dipersoalkan oleh PDIP apabila Ganjar memutuskan keluar dari partai.

"Padahal dengan jabatan gubernur tersebut, Ganjar punya panggung untuk membangun konstruksi pencitraan guna menaikan elektabilitisanya sebagai capres," kata Ujang.

"Ganjar masih dalam dilema.

Untuk saat ini mungkin masih taat. Sambil melihat perkembangan politik ke depan," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, Megawati mempersilakan kadernya keluar apabila tak mau menjadi petugas partai.

"Lebih baik, kalau saya boleh bilang, kalau enggak mau jadi petugas partai, saya enggak ngomong lagi anggota partai, petugas partai, artinya yang diberi tugas oleh partai, out," ujar Megawati saat memberikan arahan dalam peresmian sejumlah kantor DPD dan DPC PDIP, Minggu (30/5/2021).

Baca juga: NASIB PDIP Bila Akhirnya Usung Puan atau Ganjar Jadi Capres 2024, Ini Prediksi Pengamat & Aktivis 98

Megawati menyebut, kader PDIP tak ubahnya bala tentara.

Jika bala tentaranya melempem, dia juga akan terkena dampaknya.

Menurut dia, apabila PDIP ingin terus memenangkan pertarungan politik, bala tentaranya haruslah terus bergerak.

"Tahu enggak, bala tentara saya ya kalian. Kaliannya melempem, melempemlah saya.

Jangan lupa, lho. Kalau kalian enggak mau bergerak, mau bagaimana besar partai kita. Jangan lupa, lho," ucap Megawati.

Respon Ganjar Pranowo

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan dirinya merasa tidak enak terhadap Puan Maharani.

Dikutip dari Tribun Jateng pada (Jumat 28/5/2021) hal tersebut diungkapkan kepada awak media usai mengikuti rapat paripurna di Gedung Berlian DPRD Jateng pada Jumat (28/5/2021).

Hal tersebut tersebut diungkapkan setelah Ganjar melihat di media sosial (medsos) ramai dibicarakan perseteruan dirinya dengan Puan.

"Saya mengikuti sungguh-sungguh yang ada di medsos." Ucap Ganjar.

"Sungguh-sungguh saya tidak enak, saya sangat hormat sama Mbak Puan."

Ganjar juga mengingat kenangan tahun 2013 silam, di mana dirinya saat itu Puan sebagai komandan tempur dirinya.

Saat itu elektabilitas pria kelahiran Karanganyar, Jawa Tengah tersebut sangat rendah dan dirinya mengaku tidak punya modal.

"Saya ingat dan belum lupa, ketika elektabilitas saya sangat rendah di 2013 lalu," ucap Ganjar Pranowo.

"Mbak Puan lah sebenarnya komandan tempurnya."

"Saya tidak punya modal saat itu, maka partai yang bergerak, maka saya menang."

Orang nomor satu di Jawa Tengah tersebut melanjutkan bahwa dirinya memiliki hubungan yang baik dengan Puan.

Saat dirinya berada di acara halal bi halal di rumah Megawati, Ganjar bertemu dengan Puan dan sempat bercengkerama.

"Bahkan saat saya sowan (mengunjungi, -red) Ibu (Megawati) untuk halal bi halal, Mbak Puan juga ada di sana dan kami sempat bercanda," ungkap Ganjar.

Dirinya menambahkan, sebagai orang Jawa sudah sepantasnya bersikap mendhem jero, mikul duwur yang artinya menjunjung tinggi derajat keluarga (partai) dan menutub aib (permasalahan) keluarga (internal).

Baca juga: Puan vs Ganjar, Siapa Sebenarnya Paling Pantas Diusung PDIP Jadi Capres 2024? Ini Kata Para Pengamat

"Saya ini orang Jawa Kader Partai yang diajari unuk mendhem jero mikul duwur," ungkap Ganjar Pranowo dikutip dari Kompas.com pada Jumat (28/5/2021).

Diketahui sebelumnya, perseturuan awal antara Ganjar dan Puan mendadak diperbincangkan khalayak ramai saat Ganjar Pranowo tidak diundang pada acara kader Partai PDI Perjuangan pada Sabtu (24/5/2021).

Ditambah saat itu Puan juga menyindir soal kepemimpinan di depan kader Partai.

Saat itu Puan menyatakan bahwa pemimpin harus berada di lapangan dan disaksikan rakyat serta teman kerjanya, bukan di medsos.

(*)

Sebagian artikel ini telah tayang dengan judul "Megawati Minta Kader "Out" jika Enggan Jadi Petugas Partai, Sindir Ganjar?", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2021/05/31/11371531/megawati-minta-kader-out-jika-enggan-jadi-petugas-partai-sindir-ganjar?page=all#page3.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved