Virus Corona

BLT Dana Desa Memberi Efek Besar dalam Pemulihan Ekonomi Desa

Saat perekonomian melemah akibat Covid-19, satu-satunya yang bisa diharapkan adalah stimulus keuangan yang merupakan kebijakan pemerintah.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Mata uang rupiah. Saat perekonomian melemah akibat pandemi Covid-19, satu-satunya yang bisa diharapkan adalah stimulus keuangan yang merupakan kebijakan pemerintah. 

Program BLT DD ini sangat membantu untuk mendorong konsumsi masyarakat.

"Karena sisi permintaan inilah yang paling terdampak oleh pandemi dan ini menekan belanja masyarakat,” ujar Teguh Yudo Wicaksono, Head of Mandiri Institute.

Teguh juga melihat bahwa masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah yang menjadi sasaran BLT DD ini juga berbelanja di komunitas lokal.

Sehingga dengan begitu, BLT DD ini membantu mendorong konsumsi masyarakat untuk berbelanja di UMKM lokal.

Di sisi lain, program PEN juga mendukung sisi suplai lewat bantuan kepada UMKM melalui bantuan usaha mikro yang menyeimbangkan neraca suplai dan demand di masa pandemi.

"Survei Mandiri Institute pada Maret-April 2021, 80 persen UMKM kita telah kembali beroperasi secara normal. Sebelumnya di awal pandemi hanya 33 persen yang beroperasi secara normal. Saya kira ini dampak positif dari program-program stimulus yang diberikan pemerintah,” ujar Teguh.

Sementara itu, dari sisi kebijakan publik, Riant Nugroho, Direktur Rumah Reformasi Kebijakan sekaligus pengamat kebijakan publik menyatakan apapun bantuan pemerintah di pedesaan, tidak semata diukur dari besarannya saja tapi dampaknya.

“Sehingga kalau kita bisa gali lebih jauh lagi, sebenarnya potensi pedesaan untuk menjadi panglima ekonomi di masa Covid-19 sangat besar,” tutup Riant Nugroho.

Pengelolaan Gunakan Siskeudes

Di tempat terpisah, berita sebelumnya. Pengelolaan Dana Desa di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, diyakini pada 2021 akan lebih baik dengan penggunaan Sistem Keuangan Daerah (Siskeudes).

Sebelumnya, Siskeudes sendiri telah berjalan sejak akhir tahun 2019.

Meskipun, masih ada beberapa kampung yang belum memaksimalkan Siskeudes.

Demikian dibeberkan oleh Kepala Seksi Keuangan Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Berau, Firmansyah.

Baca Juga: Dana Desa Dibutuhkan Warga Kampung di Kubar dalam Penanganan Dampak Pandemi Covid-19

Dia mencontohkan, secara besar seperti kampung di Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau, yang belum optimal dalam pengelolaan keuangan mereka melalui Siskeudes.

“Ya, pemantauan dari pemerintah memang harus diawasi secara penuh melalui Siskeudes,” jelasnya, Jumat (21/5/2021).

Dengan adanya Siskeudes pun diakui sebagai pemberi jaminan akan transparansi pada setiap laporan pengelolaan desa di Kabupaten Berau.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved