Hari Lahir Pancasila

Esensi Pancasila, GMNI Samarinda Nilai tak Boleh Ada Ketimpangan dan Kerusakan Lingkungan

Hari kelahiran Pancasila seringkali dirayakan pada tanggal 1 Juni, tentu saja ini menjadi peringatan penting sejarah perjalanan bangsa

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
HO/GMNI SAMARINDA
Aksi GMNI di depan Gedung DPRD Kaltim. 

TRIBUNKALTIM.CO.SAMARINDA - Hari kelahiran Pancasila seringkali dirayakan pada tanggal 1 Juni, tentu saja ini menjadi peringatan penting sejarah perjalanan bangsa.

Bahwa Pancasila yang digunakan sebagai pedoman berkehidupan berbangsa dan bernegara yang memiliki cita-cita luhur yang kemudian digali oleh Bung Karno sebagai arah bangsa melalui Trisakti ajaran "founding father".

Demikian disampaikan oleh Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Samarinda, Yohanes Richardo Nanga Wara dalam rilisnya yang dikirim ke Tribunkaltim.co pada Selasa (1/6/2021).

Dia mengatakan, momentum untuk merefleksikan sejauh mana negara mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila, ialah menuju tatanan masyarakat adil dan makmur tanpa adanya ketimpangan, kemiskinan, kebodohan, dan kerusakan lingkungan.

Baca Juga: Pesan Dandim 0907 Tarakan dalam Momen Hari Lahir Pancasila

"Sejatinya Pancasila adalah jalan pembebasan rakyat dari cengkraman sistem kekuasaan yang yang tamak,"tegasnya.

Menurut Richardo, di Kalimantan Timur sendiri pembangunan masih hancur. Masih adanya kemiskinan yang meningkat, kerusakan lingkungan juga tengah berlangsung yang sangat bertentangan dengan semangat butir-butir Pancasila salah satunya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Berdasarkan data dari BPS (Badan Pusat Statistik) jumlah penduduk miskin di Kalimantan Timur pada September 2020, sebanyak 243,99 ribu (6,64 persen).

Pada Maret 2020 sebanyak 230,26 ribu (6,10 persen), berarti jumlah penduduk miskin secara absolut bertambah 13,73 ribu orang yang secara persentase naik 0,54 persen.

Baca Juga: NEWS VIDEO Jadi Inspektur Upacara Hari Lahir Pancasila, Jokowi Kenakan Baju Adat Tanah Bumbu Kalsel

Sementara tingkat Garis Kemiskin pun naik menjadi 1,11 persen.

"Sementara banyak anggaran yang terbuang sia-sia karena pembangunan Kaltim masih miris,"ungkapnya.

Kemudian dia melanjutkan, berdasarkan data yang dia peroleh, besarnya anggaran Provinsi Kaltim mestinya dioptimalkan yang lebih maksimal, perlunya pengawasan oleh publik.

Karena APBD Kaltim tahun 2021 sebesar Rp11,61 triliun, dengan rincian pendapatan direncanakan sebesar Rp 9,58 triliun yang terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp5,39 triliun.

Pendapatan transfer sebesar Rp 4,18 triliun dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp12,27.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved