Berita Berau Terkini

Penjualan Pupuk Subsidi Diimbau Tak Lebih Tinggi dari HET, Tim Pengawas akan Petakan Kios

Penjualan pupuk subsidi diharapkan sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditentukan.

TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI
Tim Pengawas Pupuk Subsidi saat rapat koordinasi pengawasan pupuk terkait penjualan pupuk di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditentukan. TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI 

RIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB- Penjualan pupuk subsidi diharapkan sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditentukan.

Evaluasi tersebut menjadi pembahasan dalam rapat koordinasi pengawasan pupuk bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat, di antaranya perwakilan Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Perkebunan, Diskoperindag, hingga pihak Kejaksaan, Rabu (2/6/2021).

Kepala Bagian Ekonomi, Pemerintahan Kabupaten Berau, Kamaruddin menjelaskan, evaluasi diadakan lantaran adanya temuan di tahun 2020 perihal distributor maupun kios yang menjual di atas HET yang telah ditentukan.

“Ini juga menjadi koordinasi kami untuk pengawasan pupuk sesuai dengan laporan di tahun 2020 kemarin,” jelasnya kepada TribunKaltim.

Dalam temuan tersebut, dia menjelaskan penjualan di atas HET lantaran adanya ongkos angkut ke kios yang tersebar di Kabupaten Berau.

Baca juga: ASN Jadi Percontohan Konsumsi Beras Lokal, Dinas Pangan Harapkan Ada Toko Pangan Nusantara di Berau

Kamaruddin mengemukakan, adanya alasan penambahan ongkos tersebut disebabkan kondisi geografis Kabupaten Berau yang lumayan jauh dari pihak distributor ke kios yang tersebar.

Sementara itu, sesuai dengan daftar pengecer resmi pupuk bersubsidi tahun 2021 sebanyak 21 kios yang tersebar, dengan lokasi paling jauh, yakni di Pulau Maratua.

Beberapa kios tersebar juga di daerah Kecamatan Biatan, Tabalar, Kelay dan lainnya.

“Untuk kios ini memang belum banyak tetapi bisa menyokong para petani,” ungkapnya.

Dalam pembahasan tersebut, terdapat usulan untuk melakukan pemetaan keberadaan kios untuk menimbang penambahan ongkos kirim di tiap daerah agar sesuai dengan jarak tempuh dan tidak terlampau tinggi.

Dia menambahkan, jika harga penjualan terlampau tinggi, akan merugikan petani juga, apalagi tidak semua daerah memiliki kios yang dekat.

Baca juga: Berikut Beberapa Faktor Buaya Menyerang Manusia Versi BKSDA Berau

Pihaknya akan terjun kembali ke lapangan dalam waktu dekat ini untuk melihat proses pendistribusian dari pihak kios ke petani langsung.

“Tahun ini kami harap tidak ada lagi temuan-temuan seperti di tahun kemarin, makanya kami sebagai tim pengawas juga berusaha,” ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved