Berita Bontang Terkini
UPT Pasar Tamrin Bontang Mengelak, Adanya Pungli Didasari Inisiatif Sesama Pedagang
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) Bontang, akui ada penarikan tarif listrik dan air ke pedagang
Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) Bontang, akui ada penarikan tarif listrik dan air ke pedagang.
Hal itu diungkapkan Kasubag Tata Usaha UPT Pasar, Abdul Malik Rifai saat dikonfrimasi oleh Tribunkaltim.co.
Namun kata Malik, penarikan itu dilakukan atas dasar inisiatif antar para pedagang pasar.
Sepengetahuan Malik, para pedagang sempat melakukan rapat untuk mengantisipasi kemungkinan air dan listrik diputus.
Baca Juga: Dugaan Pungli di Pasar Tamrin Bontang, Pedagang Mengaku Ditagih Setiap Hari
Baca Juga: Tiga Hari Penerapan ETLE Mobile, Polres Bontang Tilang 21 Pengendara yang Melanggar
Sebab, seingatnya saat itu anggaran pemeliharaan tidak ada.
"Iya memang ada itu, tapi antara mereka saja," ungkap Malik kepada Tribunkaltim.co pada Kamis (3/6/2021) di Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Ia pun mengelak jika pungli itu dilakukan oleh petugas pasar. Sebab hal itu menyalahi aturan.
Seluruh keperluan operasional Pasar Tamrin seperti air, listrik dan internet telah ditanggung pemerintah.
Baca Juga: Pemkot Bontang Tutup Lapak Pedagang di Lang-lang Saat Perhelatan MTQ ke 42 Berlangsung
Beban tarif pembayaran itu tentunya tidak dilimpahkan ke pedagang.
"Mana mungkin kita berani kita kasih tarif, karena sudah dibayarkan pemerintah selama setahun," katanya.
Malik menjelaskan, Pemkot Bontang menghabiskan anggaran Rp 1,5 miliar untuk membiayai operasional listrik, air, dan internet selama setahun.
"Pembayaran bulanan listrik di pasar biayanya Rp 100 juta. Sementara untuk keperluan air, pemerintah keluarkan Rp 30 juta perbulan," tutur Malik.